42. Bara's Mom

97 9 0
                                    

"apa kau ada rencana setelah pulang sekolah ?" tanya Bara ketika kita baru saja masuk ke mobil untuk pulang.

"tidak ada"

"kau mau jika aku mengajakmu kerumahku sekarang ?" aku sedikit terkejut. Bara tiba-tiba mengajakku tanpa ada peringatan atau perjanjian sebelumnya. Waktu itu memang Bara pernah bilang akan mengajakku tapi Dia tidak mengatakan tepatnya kapan. Kurasa kali ini sedikit tiba-tiba, aku belum bersiap apapun. Lebih tepatnya mempersiapkan hatiku. Jika aku tolak kurasa itu akan membuatku terlihat buruk. Aku tidak punya pilihan lain selain mengiyakan.

"okey" jawabku dan ditanggapi senyuman oleh Bara. Bara senyum-senyum saja senang tidak tahu bahwa sekarang aku sangat gugup. Apa yang harus kulakukan nanti ketika bertemu orang tuanya. Apa yang harus kukatakan. Aku tidak tahu cara bersikap ramah sekaligus sopan dengan orang tua selain orang tua Rea dan saudara-saudaraku. Lagi pula ini orang tua Bara, pastinya aku harus akrab dengan mereka jika ingin hubunganku berjalan baik. Berat sekali bebanku kali ini.

Aku segera membuka ponsel untuk mencari di internet 'cara bersikap baik di depan orang tua pacar'. Ada banyak saran yang diberikan. Aku membacanya satu persatu. Senyum manis, menanyakan kabar, menanyakan kesehatan, dan lebih baik bawakan sesuatu ketika datang contohnya makanan. Aku segera menoleh ke Bara.

"sebaiknya aku bawakan sesuatu untuk orang tuamu, makanan apa yang mereka sukai ?"

"tidak. Kau hanya perlu membawa diri saja itu sudah cukup"

Bara bilang tidak perlu, jadi aku menurut saja. Tapi mungkin lain kali jika aku berkunjung lagi aku akan mempersiapkannya. Bara sepertinya memang tidak tahu jika aku sedang bingung sekarang. Dia tidak banyak membantu.

Akhirnya kami tiba di rumah Bara. Rumah Bara sangat besar dan di kelilingi hamparan taman yang luas. Ini mirip seperti mansion, bukan hanya rumah. Mobil masuk di pekarangan rumah lalu menuju ke salah satu tempat seperti garasi karena disini ada banyak mobil lain. Banyak sekali mobilnya, apa keluarga Bara berbisnis mobil.

Bara membawaku masuk melalui pintu depan. Rumah ini di dominasi dengan warna putih dan juga banyak tanaman di berbagai sudutnya. Aku tahu Bara sangat suka tanaman, karena itu adalah bagian dari dirinya.

"selamat datang" ucap Bara mempersilahkan ketika Dia membuka pintu. Bara menarik tanganku dan membawaku ke dapur. Rumah ini sepi sekali, aku tidak melihat satu pun orang berkeliaran. Dengan rumah sebesar ini apa Bara tidak mempekerjakan orang untuk merawat rumah.

"kau ingin minum sesuatu ?" tanya Bara.

"air putih" ya aku sangat butuh air untuk mengurangi kegugupanku saat ini. Bara memberikan segelas air dan aku segera meminumnya.

"sebentar kupanggilkan mamaku. Dia ada di Lab.nya"

"Lab ? Laboratorium ?" aku mengulangi ucapan Bara.

"iya, kau tidak lupa jika mamaku seorang ilmuwan kan ! jadi sepanjang hari Dia ada di Lab. Meneliti hal baru dan menulis jurnal. Laboratorium mamaku ada di belakang rumah jadi kau tidak perlu menunggu lama" ucap Bara dan langsung pergi meninggalkanku. Aku menunggu mereka sambil memperhatikan rumah Bara. Semua tertata rapi dan bersih. Ada salah satu foto yang terpasang di dinding. Tiga orang dengan Bara di tengah. Sepertinya ini mama dan papa Bara. Jadi di rumah ini mereka hanya bertiga ya.

"hai. Halo apa kabar" suara sapaan itu menghentikan kegiatanku yang tengah mengamati foto. Aku segera berdiri dengan senyum riang menyambut Mama Bara yang memelukku dengan hangat.

"Baik tante" jawabku.

"Ini perempuan yang membuat jantungmu terasa aneh ?" Lebih tepatnya pertanyaan itu ditujukan untuk Bara, Bara hanya menggaruk belakang kepalanya dengan senyum kaku.

Who Are U ?Where stories live. Discover now