BAB 11 : Its You

29K 2.6K 666
                                    

❝Bagian yang paling berkesan adalah ketika aku menemukan kamu, di saat aku tidak mencari siapapun

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Bagian yang paling berkesan adalah ketika aku menemukan kamu, di saat aku tidak mencari siapapun.❞ —Xabiru Cakrawangsa

***

Author Pov

"Aa! Aziel udah beres, ya, belajarnya. Sekarang mau main rubik." Deraziel melapor keras pada kakak lelakinya yang tengah bermain ponsel di atas kasur. Anak kelas 4 SD itu mendesis kala ucapannya tidak didengar. "A Biru!"

"Iya, Ziel. Aa denger," balas Xabiru.

"Tolong bawain rubiknya di deket nakas Aa," pinta Aziel lagi. Bukannya dia malas bergerak, hanya saja jika Aziel berdiri berarti harus memposisikan tongkat kruk-nya dari awal.

"Hm." Xabiru berdeham kecil. Lelaki itu membawa rubik di atas nakas, kemudian memberikannya pada Aziel. Anak itu memang mempunyai keterbatasan berjalan, sebelah kakinya tidak berfungsi hingga Xabiru harus selalu siap dibutuhkan adik lelakinya.

"Makasih, Aa."

Xabiru mengangguk enteng. Mata lelaki itu tidak sengaja tertuju pada gantungan kunci yang tersimpan rapi di dekat rubik barusan. Gantungan kunci berbentuk alpukat yang terbelah, dengan cute face yang tergambar di sana. Ini miliknya, ketika masih kelas satu SMP dulu. Gantungan kunci itu terlalu imut untuk seorang lelaki, tentu saja. Sebab yang membeli ini bukan Xabiru sendiri, melainkan dari Shea.

"Pagi Tuan Biru, namaku Shea Annora

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Pagi Tuan Biru, namaku Shea Annora. Shey. Putrinya Pak Bayu. Salam kenal."

Awal masuk kelas tujuh, dan Xabiru terkejut ketika seorang gadis berbando merah muda memperkenalkan dirinya begitu ramah, jauh berbeda dengan sekarang yang kebiasaannya sering menyolot. Shea duduk di sampingnya, meletakkan tas sekolah, kemudian mengajak mengobrol apa saja meskipun Xabiru tidak banyak menyahut hari itu, seperlunya saja.

Di detik berikutnya Shea membuka tasnya kembali, membawa sepasang gantungan kunci alpukat terbelah ini. Sebelah sudah dipasangkan di resleting miliknya sendiri, separuhnya lagi diberikan pada Xabiru.

ENIGMA: Last Flower Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt