BAB 31 : Blamed (2)

26.1K 2.9K 1.5K
                                    

Bilang makasih buat readers yang ramein komentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bilang makasih buat readers yang ramein komentar. Karena mereka, aku ngasih hadiah lagi. Ini hadiah buat effort jari kalian, ya. Kurang bestie apalagi aku 😭✌🏻

***

Author Pov

"Kak Nara itu bahaya, La. Kamu emang harus jaga jarak. Karena kalau aman, kamu nggak akan dirawat di rumah sakit kayak gini." Alea menyeka kedua pipi anak kecil itu. "Ya, kan?"

Bahaya katanya. Niskala tidak bisa menukas jika perkataan Alea itu benar. Dirinya dilukai, dibuat babak belur, nyaris mati. Dan itu tidak hanya sekali. Orang lain menyebutnya dengan panggilan Moana. Namun, di mata Niskala, gadis itu adalah Kanara. Tetap seorang Kanara.

"Berarti harus jauhan gitu, Kak?"

"Biar kamu nggak luka terus-terusan, La." Alea menambahkan, terdengar menyakinkan.

"Tapi kalau Lala main sama Kak Shea, Kak Shea boleh ajakin Kak Nara juga," ucap Niskala.

Sial. Shea lagi. Sebagus apa gadis itu hingga setiap mengobrol dengan Niskala, nama Shea tidak pernah absen. Alea mendengkus. Apa Zayyan memang sesering itu mendekatkan Shea dengan anak ini sebelum berhubungan dengannya? Niskala terlalu memihak Shea, dan Zayyan terlalu memprioritaskan Kanara. Lama-lama Alea muak pada kedua gadis itu.

"Kok, gitu, sih? Padahal Kak Shea pasti tau, kalau Lala pernah dipukulin sama Kak Nara. Harusnya diamanin. Atau... Kak Shea sengaja pengen Lala dalem bahaya, kali ya?" ucap Alea membuat Niskala seketika merenung lama.

Sejenak terdiam, anak itu menggeleng setelah bergelut dengan pikirannya. "Kak Shea nggak mungkin gitu, Kak Shea baik. Mana mungkin pengen Lala dalem bahaya, Kak Al."

Alis Alea tertaut sok bingung. "Lho, itu tadi katanya sering ngajakin Kak Nara main juga, kan? Padahal kalau bener Kak Shea mau kamu aman, baik-baik aja, nggak perlu ngedeketin kamu sama Kak Nara. Kak Shea nipu kali."

"Nipu gimana?" tanya Niskala.

Alea menerawang langit-langit gedung dengan lagak berpikir lama. "Eum... mungkin pura-pura sayang sama Lala? Banyak, La, yang sering cari perhatian biar bisa deket sama Abang kamu ..." Alea tersenyum kecil. "Kak Shea mungkin gitu, nggak terlalu peduli sama kamu, yang penting bisa deket sama Abang Zayyan," tutur gadis itu.

Menipu? Pura-pura sayang? Jadi selama ini Shea ramah padanya, hanya karena ingin dekat juga dengan Zayyan? Setelah tidak dekat, Shea sangat dingin. Buktinya tadi, Niskala melihat sendiri saat Shea pergi tanpa banyak tanya. Seolah mereka berdua tidak pernah akrab.

"Berarti... setiap Kak Shea bilang kalau Kak Nara sebenernya nggak niat nyakitin Lala, itu juga nipu?" tanya Niskala lagi begitu lugu.

"Itu udah jelas, Lala." Alea mempertegas. "Yang sayang itu, nggak pernah nyakitin. Sedangkan kelakuan Kak Nara kan ngerugiin kamu terus. Apalagi itu kalau bukan nipu kamu?"

ENIGMA: Last Flower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang