BAB 48 : Broken

40.7K 4.2K 4.3K
                                    

Ini panjang banget 😭 Sebagai ganti effortku nulis, ramein komentar lagi, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini panjang banget 😭 Sebagai ganti effortku nulis, ramein komentar lagi, ya. Biar diri ini nggak ngaret ngaret mulu 😔💐

***

Author Pov

Mari kita membahas sedikit tentang masalah mental yang diidap oleh Farrelio Cakrawangsa—tindakan bakar membakar yang bertahun-tahun ditanggung oleh Xabiru sebagai tamengnya.

Dibentuk paksa menjadi pewaris sempurna tanpa cela, digerakan seolah boneka oleh orang tua, distir agar terus berjalan sesuai kemauan ibunya tanpa kenal kata berhenti membuat Farrel dinyatakan mengidap Impuls Control Disorder atau biasanya disingkat ICD.

Sebagai manusia, kemampuan mengendalikan diri adalah pembeda antara kita dan spesies lain serta menandai kematangan psikologis kita. Sebagian kita yang memiliki mental sehat, pasti punya kemampuan berpikir sebelum bertindak. Benar, kan? Tapi itu tidak mudah untuk para penyintas mental illness, termasuk ICD.

ICD merupakan gangguan yang pengidapnya tidak bisa menahan dorongan membahayakan diri, hanya untuk mencapai kesenangan tersendiri. Mereka memiliki pola pikir yang menganggu dan berisiko. Farrel juga begitu, melakukan tindakan berbahaya, berulang-ulang, menetap bahkan berjangka panjang hanya untuk memenuhi sebuah kepuasan pribadi.

Dikutip dari American Psychological Association, gejala yang menandai ICD antara lain; pendendam, memiliki kadar amarah yang tinggi, kecenderungan 'meledak' secara verbal dan fisik, kurang rasa empati, perbuatan merusak, melanggar aturan dan berbuat penindasan tanpa pikir panjang.

Itu sebabnya mengapa Farrel cenderung begitu tempramental dibanding Dikta yang normal. Lelaki itu tidak segan marah hanya karena hal-hal kecil, tangannya terangkat ringan pada siapapun yang berani mengusik. Konsekuensi negatif bagi pengidap ICD yang tidak ditangani dengan tepat adalah mudahnya rusak hubungan dengan orang lain.

Ada 5 tipe terkait ICD; Oppositional defiant disorder, Conduct Disorder, Intermittent Explosive Disorder, Kleptomania... dan Pyromania.

Farrel dikategorikan sebagai ICD tipe yang ke-lima. Yaitu Pyromania. Kelainan di mana pengidap sangat suka menyalakan dan memainkan apapun yang berhubungan dengan api. Mereka sering merasa 'bergairah' terhadap panasnya si jago merah. Ini obsesi tidak sehat terhadap api, disebabkan oleh naluri mereka yang tertekan oleh lingkungan atau pun keadaan.

Sebelum melakukan tindakan membakar, biasanya Farrel mengalami tekanan hingga emosinya menumpuk, stress bergejolak dan cara untuk melepas beban negatif tersebut dengan cara menyalakan api dalam skala kecil maupun besar. Lelaki itu akan merasa cemas dan tegang jika belum melakukannya, dan akan mengalami kelegaan sekaligus terpesona setelah api dinyalakan.

Itu yang menjadi kepuasan pribadinya. Ada adrenalin yang dipacu begitu kuat di dalam diri Farrel atas sesuatu ketertarikan yang tidak ladzim. Parahnya lagi, para Pyromania bisa memaksa seseorang untuk melakukan tindakan tersebut dan akan bereaksi gelisah luar biasa jika belum terealisasikan. Dan Farrel belum sampai ke tahap memaksa seperti itu, dia hanya senang melakukannya seorang diri, bergembira dan terlena sendirian.

ENIGMA: Last Flower Where stories live. Discover now