BAB 21 : Couple

28K 2.7K 569
                                    

Akhirnya balik lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya balik lagi. Ini mah maaf gaes, bukan sok nahan update, emang kagak ada ide-nya 😭 Nah, baru dapet bohlam di kepala. Ramein ya mentemen 💗

***

Author Pov

Sejak Zayyan tahu ia terlahir dengan kelainan yang kemungkinan menjangkit 0.01 persen dari populasi di satu negara, tidak jarang lelaki itu mengulik internet untuk mengetahui berbagai cerita para penderita CIPA di belahan dunia. Penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1951. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan CIPA.

Jari telunjuk Zayyan mengetuk tidak tenang di atas permukaan meja seraya menatap tulisan yang terpampang di layar laptop. Benar-benar belum ditemukan obatnya, bahkan kabarnya masih diteliti oleh pihak medis. Penanganan yang bisa dilakukan hanyalah mengajarkan penderita CIPA hidup teliti agar tidak cedera, juga rutin melakukan pemeriksaan berkala.

Bahkan, menurut survey telah tercatat besar yang menderita kelainan ini tidak dapat hidup melewati usia 25 tahun. Setengah dari kematian penderita CIPA disebabkan kepanasan karena ketidakmampuannya menghasilkan keringat. Hal ini bisa menyebabkan hipertermia—atau suhu tubuh yang sangat tinggi dan panas, kemudian menyebabkan kematian mendadak.

"Dua puluh lima tahun?" Zayyan mengusap kuku-kuku jarinya yang cacat. Sudah pernah dijelaskan jika kulit tangan lelaki itu lebih tebal, seperti likenifikasi. Ini semua efek dari CIPA.

Lelaki itu menengadahkan kepala ke atas, kehidupannya kombinasi yang menyeramkan juga. Dia tidak tahu kapan waktunya habis, tapi tahu jika waktunya tidak selama itu. Apa di usia 25 tahun nanti Zayyan masih bisa melihat Niskala memakai seragam SMP? Apa Zayyan masih bisa menemani Rayyan mengobrol di jam malam sambil memainkan gitar seperti biasa?

Apa di usia 25 nanti ... Keyla sudah melihatnya sebagai Zayyan Arlen? Atau justru tetap dilihat sebagai Zayyan Tahta hingga bom waktu di dalam tubuhnya ini pada akhirnya meledak?

Ternyata kabar jika kembalinya keturunan Madava untuk menyerang Valerian, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ketakutan Zayyan terhadap dirinya sendiri. Sudut mata lelaki itu melirik ke arah samping. Zayyan bangkit dari duduknya, kemudian mulai membenahi bantal yang ditiduri Keyla agar terasa nyaman. Wanita itu kabur dari kamarnya, ikut terlelap di samping Niskala setelah perdebatannya tadi dengan Rayyan.

"Bunda kalau tidur cantik banget, Ar."

Iya. Memang teramat cantik. Keylana seperti seorang dewi yang kebetulan sedang jalan-jalan di bumi. Sebelah tangan lelaki itu melingkupi telapak tangan ibunya, lemas sekali tidak ada daya. Akan tetapi wanita ini sangat kuat. "Besok malam Zayn masih bisa liat wajah Bunda gini, kan? Besoknya lagi juga masih bisa, kan?"

Kalimat yang harusnya menjadi penenang justru terdengar meragukan. Zayyan mendekap tangan Keyla dalam diam. Khawatir dan getir menyatu di dalam otaknya yang terus berpikir. Sekeras apapun dirinya berusaha, nyatanya Zayyan dan CIPA tidak pernah bisa bersahabat.

ENIGMA: Last Flower Where stories live. Discover now