Chapter 64

1.7K 87 0
                                    

Joe melihat Hans menuangkan anggur pun berkata,"maaf aku tidak bisa minum anggur"

Hans pun membawa dua gelas minuman ke meja dan berkata,"tenang aja ini punya kamu fanta, punya aku baru anggur, sayang sekali kamu tidak minum anggur padahal ini Bordeaux 2003"

"iya sayang kali nih, tapi bagi aku bisa makan makanan masakan kamu aja sudah cukup, masakan western kamu makin tinggi aja levelnya" kata joe mencicipi masakan Hans.

"tentu dung, ini kan makanan untuk kamu, kamu itu selalu aja sibuk tidak pernah memperhatikan kesehatan kamu, bahkan ulang tahun pun lupa" kata Hans duduk ikut makan bersama joe.

Selesai makan joe dan hans duduk bersama di ruang tamu. hans membuka gorden, pemandangan di ruang tamu hans benar-benar indah. "kamu mengapa sih selalu aja jarang keluar? Apa kamu tidak bosan setiap hari di club terus? Orang yang tahu bilang kamu itu pendiam, orang yang tidak tahu bakalan bilang aku yang mengunci kamu di club" kata hans

"kalau gitu maaf deh kalau orang komentar negatif ke kamu, aku memang ngak suka keluar aja. Lagian kerja sudah capek, ngak punya banyak tenaga keluar jalan-jalan" kata joe

"kamu masih aja ngomong gitu, kita udah kenalan dua tahun lho"kata hans lalu menaikan sedikit suara music klassicnya.

"iya ya, tidak terasa sudah 2 tahun kita kenalan, masih ingat pertama kita ketemu, waktu itu kamu itu selalu saja menatap orang dengan dingin, mata kamu selalu aja di atas kepala" kata joe

"hahahha... iya sih. Tapi aku mana ada dingin, sikap kamu itu yang dingin. kamar asrama lain selalu aja ribut penuh dengan suara mereka ngobrol dan menggosip, Cuma kamar kita aja yang selalu sepi, sampai aku pikir kamu itu tuli atau bisu" kata hans meminum anggur.

Joe pun menambah fanta ke gelasnya dan meminumnya. Hans lanjut berkata,"masih ingat pertama kali kamu ngobrol dengan ku ketika kamu terkunci di kamar mandi karena tissue toilet yang sudah habis, hahaha"

joe pun berkata,"iya, untung aja ada kamu yang menolongku, karena aku sudah mengetuk kiri dan kanan tidak ada yang menjawab.

"ya tentu saja tidak ada yang menjawab, jam mandi kita jam enam malam sampai jam delapan, dan kamunya mandi ketika jam sembilan malam, kebanyakan sudah selesai mandi tu, kalau bukan karena shampo aku ketinggalan hari itu kamu bakalan tunggu terus disana" kata hans.

"benarkah ? yang aku ingat karena kamu keasyikan pacaran makanya telat mandi" kata joe.

"mana ada, semua itu hanya gosip, dia aja yang terus-terusan ikutin aku, sore itu aku juga ngobrol langsung dan bilang aku tidak suka dengan dia" kata hans

"benar kamu ngomong gitu? Yang aku lihat sampai kita lulus dia masih aja buatin sarapan untuk kamu" kata joe sambil menurunkan sandaran sofa.

Hans bangun menuju dapur memotong kue ulang tahun memberikannya ke joe dan berkata," apa boleh buat, aku itu terlalu keren"

"hahaha... aku akui itu benar, tahu tidak gara-gara kamu cewek-cewek itu lihat aku seperti apa, mereka anggap aku musuh, mereka sampai menyuruhku memotret kamu, mengambil barang yang kamu pakai seperti sikat gigi, odol, minyak wangi" kata joe sambil memakan kue.

"pantesan saja beberapa barang aku ada yang hilang" kata hans

"bukan aku yang ambil ya, kalau aku yang ambil mereka ngak bakalan musuhin aku" kata joe

Sambil ngobrol dan makan kue tidak terasa sudah jam satu malam, separuh kuesudah joe masukan ke perutnya. "wah, gitu dung makan yang banyak" kata hans

"sudah ngak sanggup lagi makan nih" kata joe berusaha berdiri dari sofa. Tapi joe tidak sanggup berdiri lagi kepalanya agak pusing.

"sudahlah, sini piringnya aku bawa ke dapur" hans membawa piring dan kue ke dapur dan menyimpannya, sedangkan joe sudah tidak sanggup berdiri lagi kepalanya pusing sepertinya dia sudah agakmabuk. joe baru sadar makanan yang dimakan dan kue yang dibuat itu juga mengandung wine, meskipun kadarnya tidak banyak tapi bagi joe sudah cukup membuatnya mabuk. Selesai mencuci piring dan menyimpan kue, hans balik ke ruang tamu melihatjoe sudah tertidur disana.

Hans pun menggendong joe membawanya ke kamar. Menaruh joe ke kasur dan menyelimuti tubuh joe dengan selimut. Hans menuju ruang tamu menyimpan gelas dan anggur. Masih ada sisa setengah anggur di gelas, hans pun meminumnya. Selesai itu hans pun masuk kamar duduk di kasur disamping joe. Karena efek anggur di kepalanya hans pun tidur disamping joe, sambil melihat joe yang tidur didalam selimut hans pun memegang lembut muka joe, melihat joe yang tertidur hans memberanikan diri berkata,"maaf aku menyimpan sesuatu dari kamu, sebenarnya dari pertama aku melihatmu, aku sudah tertarik padamu, aku yang dulu tidak mengerti, tapi aku sekarang sudah tahu kalau aku cinta kamu" baru saja hans berkata demikian joe tiba-tiba membuka mata. Dan sebuah ciuman mendarat dibibir hans.

J love stories {yaoi}Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum