SoH - 25. The Hidden Truth

444 39 8
                                    

"Seberapa buruk situasinya?"

"Satu setengah jam lagi zat mematikan temuanmu yang disuntikkan William pada Freya akan membunuhnya beserta janin yang dikandungnya. Kudengar, William menurunkan sekitar lima puluh orang untuk memasang bom-bom unik rancanganmu di setiap titik rumah sakit untuk memicu kebakaran dan memastikan Freya dihabisi hari ini," jawab Lee dengan suara datar yang justru terdengar lebih menakutkan.

"Berapa lama kita sampai di rumah sakit?" Saphira menggigit bibir merahnya dengan gusar.

Lee menahan napas sejenak sebelum menghela napas panjang. "Dua jam."

Jawaban Lee bagai godam tak kasat mata yang menghantam tubuh Saphira. "Oh tidak," nada putus asa terdengar kentara dalam suara Saphira.

Saphira menunduk, memandang kosong koper yang diletakkannya di samping Lee. Rasa ngilu tak tertahankan menjalari kedua kakinya yang seperti menapak di udara. Ia mengepal tangannya yang berkeringat dingin dengan gelisah. Merasakan dunia hancur secara perlahan-lahan di bawah kakinya.

"Jika melalui jalur biasa," sambung Lee buru-buru. "Kita akan sampai tepat waktu," ujar Lee penuh keyakinan. Menenangkan Saphira yang sedang terpuruk.

"How?" tanya Saphira tidak percaya.

Lee tersenyum, bibirnya membentuk lengkungan manis yang mampu mengusir kegusaran Saphira. "Karena aku, Lee Chan Fong, adalah ahli mesin terbaik bersama Saphira Westcliff, ilmuan jenius termuda."

Kemudian, Lee memberikan sebuah laptop canggih kepada Saphira. Layar laptop itu menampilkan kode-kode rumit yang tidak asing.

Netra biru laut yang sebelumnya berkabung itu terlihat lebih cerah, menunjukkan warna laut yang menenangkan. "Benar," Saphira menyetujui.

Saphira segera mengerti hal yang dimaksud Lee. Ia mulai memasukkan algoritma-algoritma rumit ke dalam sistem.

Ia menganalisis rute terbaik untuk mencapai rumah sakit, memperhitungan kemacetan dari cctv sekitar, dan sesekali meretas lampu rambu lalu lintas.

Dan ya. Mereka mampu memangkas waktu perjalanan menjadi setengahnya.

Begitu tiba di rumah sakit, Lee segera memarkirkan mobil vannya di tempat terstrategis. Dekat dengan akses keluar, sepi, dan terhindar dari cctv. Terekam dalam kamera ketika melakukan misi bukanlah ide yang baik.

"Pakai ini," kata Saphira seraya menyodorkan kacamata bening yang tampak seperti kacamata lab.

"Pakai ini," kata Saphira seraya menyodorkan kacamata bening yang tampak seperti kacamata lab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini akan membantumu mengetahui musuh dalam radius 30 meter. Tekan tombol sebelah kanan untuk mode pemburu, saat dalam mode ini kau mampu melihat pancaran hawa panas dari manusia, terlepas dari material yang menghalangi. Lalu fungsi lainnya, tekan tombol kiri untuk mode bidik, kacamata ini akan membantumu memprediksi pergerakan musuh. Terakhir, tekan tombol yang sama jika kau ingin menonaktifkan mode," jelas Saphira panjang lebar. Ia memperagakan cara kerja alat temuannya dengan telaten.

Secret of Heart - RevealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang