SoH - 35. Sandera (2)

182 14 16
                                    

Rambut hitam, netra ungu, Isaiah.

Kombinasi terkutuk yang menjadi daftar teratas untuk dihancurkan. Hambatan terbesar yang tidak pernah diinginkannya ada dalam hidup William.

Namun saat ini, wajah bocah Isaiah yang paling dibencinya menatapnya melalui netra ungu antik seorang gadis kecil dengan ekspresi yang sangat familiar.

Gadis kecil yang diambilnya sebagai sandera. Tiket jaminannya untuk membungkam semua serangga yang menghalanginya.

William kehilangan kata-kata. Tanpa sadar ia berjalan mundur menjauhi gadis kecil bernama Lyra itu. Wajah tembok besi yang dipasangnya selama bertahun-tahun runtuh dengan mudahnya.

Bahkan dalam mimpi sekalipun, tidak pernah terbayang. Hari di mana wajah Isaiah menatapnya dengan mata Laniana---dan raut penuh dendam yang selalu terlukiskan di wajahnya saat muda.

Raut wajah yang muncul ketika Merlin merebut posisinya sebagai pewaris Laniana. William ingat sudah mengubur jauh-jauh semua emosinya. Puluhan tahun sudah berlalu dan ia tidak pernah melihatnya lagi, bahkan pada wajah putrinya, Alin, yang menyerupai dirinya.

Jadi, bagaimana anak dari musuhnya terlihat persis dengan dirinya di masa lalu?

Seluruh tubuh William gemetar hebat tanpa bisa dikendalikan. William segera mengambil langkah seribu dan meninggalkan Lyra.

---**---

Lyra menghela napas untuk kesekian kalinya. Kedua pergelangan tangannya mulai pegal dan terasa sakit. Ingin rasanya ia hancurkan rantai besi sialan yang membelit tangannya. Namun tenaga kecilnya bukan tandingan rantai berbahan nano itu.

Tapi itu sepadan.

Walaupun waktu berputar ulang seribu kali, Lyra akan memilih tertangkap dan mengguncang William. Tidak ada pilihan yang lebih baik. Seseorang harus mengajari pria tua yang satu itu bahwa ada saatnya di mana kejahatan berbalik menyerangnya.

Tanpa sadar bibirnya sudah membentuk seringaian. Begitu menyadari emosinya keluar, Lyra buru-buru menguburnya.

Siapa yang tahu manusia jenis apa yang sedang mengawasinya melalui CCTV yang terpasang di sudut kanan plafon tempatnya terkunci.

Dan bagaimana hal itu nantinya mempengaruhi jalur takdir yang sudah dibuatnya dengan susah payah.

Khawatir mengubah untaian takdir dengan emosinya, Lyra memilih memejamkan mata dan mulai bermeditasi.

Berapa lama waktu yang sudah berjalan? Dan berapa lama lagi waktu yang tersisa?

Lyra mulai kehilangan orientasi akan waktu yang berjalan.

Pikiran-pikiran buruk mulai menggerogotinya. Namun ia berusaha tetap tegar dan mengenyahkan pikiran buruk yang menggerogotinya dengan lapar.

Mari percaya terhadap pilihan yang dibuat keluarganya, batin Lyra.

Hanya sejauh ini yang bisa ia lakukan untuk mengakhiri lingkaran kebencian yang telah dimulainya ratusan tahun yang lalu.

Sisanya tergantung pada mereka.

Pemegang kutukan penyihir.

Laniana. Isaiah.

Pemilik dari mata penyihir dan daya pikat penyihir.

Secret of Heart - RevealedTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon