Catatan Mina: Lembah Para Penyihir

148 59 1
                                    

Aku ikut rombongan Tuan Buschan selama dua tahun, jadi aku pernah mengunjungi beberapa negeri di Dunia Timur atau Estarath

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku ikut rombongan Tuan Buschan selama dua tahun, jadi aku pernah mengunjungi beberapa negeri di Dunia Timur atau Estarath. Memang belum banyak jumlah negeri yang kukunjungi, tetapi untuk saat ini cukuplah untuk sedikit menyombong di depan anak bodoh—tapi manis—itu, Wester.

Kurasa inilah sebenarnya keuntungan terbesar ikut bersama rombongan pedagang. Bisa jalan-jalan, melihat banyak tempat menarik, dan mendapatkan teman baru. Buatku saat ini, hal-hal semacam itu jauh lebih penting daripada uang. Wester sering melihatku bertaruh dan mengira aku terlalu menyukai uang. Dia salah. Itu hanya permainan. Perjalananku lebih berharga.

Dari perjalanan-perjalanan itu aku membuat catatan.

Sebagian catatan itu nanti akan kubagikan, supaya bisa dibaca oleh banyak orang. Sebagian lainnya akan tetap kusimpan, karena sifatnya pribadi.

Ini adalah catatanku mengenai Lembah Heiszl.

Atau biasa juga disebut sebagai Lembah Para Penyihir.

Sekaligus jadi pancingan juga buat Wester. Ia selalu enggan menyebut dirinya sebagai penyihir, tapi aku tahu, bagaimanapun ini adalah kampung halamannya. Apa yang ia tahu tentang negerinya pastinya berbeda dengan apa yang kutahu, jadi semoga saja nanti ia protes begitu membaca apa yang kutulis di sini. Karena kalau tidak dipancing ia tidak akan bicara.

Lembah Heiszl adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Konon sudah ribuan tahun umurnya. Sehingga wajar jika mestinya ada banyak sekali kisah sejarah dan ilmu pengetahuan yang bisa diungkapkan dari sini. Namun, karena negeri ini tertutup, dan para penduduknya tak suka berbicara dengan orang luar, ditambah lagi orang luar juga tak banyak yang berani datang, akhirnya informasi tentang mereka sedikit sekali yang bisa diketahui.

Lembah luas ini hampir seluruhnya berupa hutan. Desa orang-orang Heiszl ada di dalam hutan itu, terpencar-pencar di banyak tempat. Hioriun, tempat asal Wester, letaknya paling selatan, atau salah satu desa yang paling luar. Penduduk di desa ini lebih bersahabat karena sering berinteraksi dengan orang luar. Itulah kenapa rombongan kami bisa datang dan tinggal di sana selama beberapa minggu. Tuan Buschan tidak berani membawa rombongannya lebih jauh masuk ke hutan untuk pergi ke desa-desa yang lain, karena selain tidak ada jalanan yang bagus buat dilewati kereta kuda, dia juga takut, jika nanti masuk lebih dalam, dia tidak akan bisa keluar lagi.

Mungkin kekhawatiran itu berlebihan, tetapi bisa jadi benar.

Sampai sekarang aku tidak tahu siapa yang menjadi pemimpin tertinggi di Lembah Heiszl, berbeda dengan negeri-negeri lainnya, yang sudah jelas siapa raja atau panglima tertingginya. Aku hanya pernah mendengar, bahwa di pusat Lembah Heiszl, yang terletak jauh di dalam hutan, ada para penyihir yang tingkatannya sangat tinggi. Konon mereka membentuk semacam dewan, yang tugasnya mengatur seluruh negeri. Mereka juga punya pasukan penyihir, yang sewaktu-waktu bisa dikirim jika mendapat ancaman dari luar.

Ciri paling khas dari negeri ini tentu saja adalah sihir. Sebagaimana umumnya orang luar, aku tak tahu banyak tentang hal itu. Namun, suatu kali aku pernah melihat seorang dari mereka menyalakan lentera hanya dengan menjentikkan jari di udara. Saat melihatnya aku melongo, kemudian cepat-cepat kabur karena aku tahu mereka tak suka sihir mereka dilihat oleh orang asing. Lebih baik kabur, daripada nanti mereka menjentikkan jarinya, lalu aku diubah jadi tikus, hanya gara-gara tak sengaja melihat sihir mereka.

Valley of WizardsWhere stories live. Discover now