Bab 30

400 22 0
                                    

Ariel terus mendekati Zarra sebelum dia memegang lengan Zarra yang sedang menutup telinga itu sebelum ditarik perlahan

" Sayang .. look at me " lembut suara Ariel memujuk Zarra

Zarra masih menutup matanya dan tangan masih menutup telinga

Keluar tangisan kecil daripada Zarra , jelas dia takut dengan bayang-bayang lamanya sekarang

" Sayang .. it's me sayang , open your eyes " Ariel masih lagi memujuk Zarra

" Pergi ! " kuat suara Zarra , dia tidak sedar apa tindakan dia waktu itu

Ariel terus menarik kasar sedikit tangan Zarra yang masih menutup telinga itu sebelum menarik Zarra kedalam pelukannya

Zarra pada mulanya meronta akhirnya diam sebelum keluar esakan kecil dari bibirnya dan terus air matanya mengalir

" Shhh , sayang .. ni abang ni " Ariel mengusap rambut Zarra dengan lembut sebelum diselitkan rambut yang menutup isterinya ketepi telinga Zarra

" Zarra sakit abang .. " lemah Ariel mendengar suara tangisan isterinya

Wani terdiam melihat keadaan Zarra .. apa yang dia telah buat ni ?

Ariel memandang tajam ke arah Wani , Wani yang tidak berani memandang Ariel terus menundukkan kepalanya

" Ariel .. bawa Zarra masuk bilik dulu " arah Nek Mah , kesian dia melihat keadaan Zarra waktu itu

Ariel mengangguk sebelum tubuh Zarra didukungnya , terus dibawa tubuh itu ke dalam bilik mereka

Nek Mah memandang Wani yang hanya menundukkan kepala itu

" Haih kamu ni Wani .. tak habis-habis nak cari gaduh dengan Zarra , Nek Mah pun tak faham kadang-kadang apa masalah kamu " Nek Mah menggelengkan kepala perlahan sebelum berjalan pergi ke dapur meninggalkan Wani

Wani terdiam .. semua salah dia

.

Wajah lena Zarra yang sedang tertidur dibahunya diusap , susah dia memujuk Zarra tadi , sebelah tangannya memeluk Zara dari tepi dan dia menepuk belakang badan Zarra perlahan sehingga wanita itu terlelap sendiri

Ariel membaringkan tubuh Zarra dengan betul sebelum dia selimutkan tubuh isterinya dan rambut Zarra dikemaskan agar tidak menutup wajah Zarra , satu kucupan ringkas mendarat didahi Zarra sebelum dia keluar daripada bilik itu

" Ariel .. " Wani dihadapan pintu itu dipandang sekilas

" Zarra ok ? dia- "

" Kenapa kau nak kena risau sedangkan kau yang buat dia macamtu ? " sinis Ariel

Wani terdiam sebelum dia menundukkan kepalanya

" Wani takde niat- "

" Kenapa kau benci dia ? Kenapa kau hina isteri aku ? " tegas nada suaranya , Ariel menyandarkan dirinya ke pintu bilik sebelum berpeluk tubuh

Dan wajah Wani kini berubah semula bukan berubah sedih namun berubah menjadi sedikit tegang

" Dia memang tak guna , dia tu anak penagih je , tapi semua orang minat dekat dia , apa yang istimewa sangat anak tak gu- "

" Watch your mouth , sedap mulut kau je hina isteri aku "

Wani terdiam , namun mukanya masih tidak berpuas hati

" Kenapa semua orang nak backup dia ? Apa yang bagus sangat perempuan tu ? Awak pun , awak tak tahu ke dia tu asal dari keluarga yang busuk " kata Wani namun selut nada sinisnya

Ariel menahan sabar , kalau tak sebab kau perempuan , tangannya pasti sudah melayang ke gadis ini

" So what ? Kalau family dia macamtu pun aku tetap accept sebab dia sendiri tak bencikan keluarga dia " Ariel tidak pernah dengar sekali pun Zarra berkata yang dia membencikan keluarga nya

" Huh , awak sanggup berkahwin dengan anak penagih yang dah rosak sebab keluarga dia tu ? " Wani memandang wajah Ariel yang terdiam

Pasti Ariel percaya dengan kata-katanya

Tiba-tiba Ariel tergelak sinis

" You know what ? You just jealous with her now .. because she get everything she wants and you not , poor you kids " Ariel memandang wajah Wani yang jelas tidak puas hati tambah malu itu

" Last warning, don't touch my wife , kau sakitkan dia , kau tahulah nasib kau "

The Chosen OneWhere stories live. Discover now