13. Barra ngidam

9.4K 277 53
                                    

"Bar, bekal untuk lo"

Barra melihat Aneska yang menyodorkan kotak bekal dihadapannya itu dengan tersenyum. Dia menghela nafasnya pasrah dan menerimanya.

"Dimakan ya bar"

Barra tidak mengucapkan apapun, dia bergegas pergi untuk ke kantor menghiraukan Aneska.

"Hati-hati bar!" Teriak Aneska saat pintu apartemen itu tertutup.

"Punya suami berasa punya majikan" gumam Aneska sangat heran.

Ding, dong...

Baru saja Aneska ingin pergi tiba-tiba suara bel rumahnya berbunyi menandakan ada seseorang yang datang.

"Siapa sih pagi-pagi udah bertamu aja" kesal Aneska.

Grekk!

Aneska membuka pintu itu dan melihat seorang perempuan berdiri disana dengan mengulaskan senyumnya.

"Hay?" Sapanya membuat Aneska bingung.

"Iya"

"Kenalin gue Sheila. Gue penghuni baru unit sebelah. Sebagai tanda perkenalan gue, gue mau kasih makanan ini untuk lo" ucapnya memberika sepiring makanan yang terlihat sangat menggoda itu.

"Diterima ya"

Aneska mengulaskan senyumnya lalu dengan senang hati menerima pemberian perempuan itu.

"Makasih ya" ucap Aneska dianggukan oleh Sheila.

"Nama lo siapa? Apa benar lo dari keluarga Valmores?" Tanyanya penasaran.

Aneska menggeleng. "Bukan gue tapi suami gue"

Sheila mungut-mungut mengerti. "Oh Barra yang viral itu suami lo?"

Aneska menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.

"Jadi lo cewek yang—"

"Setiap orang punya cerita dan privasinya masing-masing" ucap Aneska memotong ucapan Sheila yang sepertinya ingin berbicara masalah Barra itu.

"Iya maaf ya"

"Gapapa kok"

"Jadi nama lo siapa?" Tanya Sheila lagi.

"Nama gue Aneska" ungkap Aneska dianggukan oleh Sheila seraya mengingat namanya didalam hati.

"Gue harap lo mau berteman ya sama gue. Kita kan tetangganya nih, masa iya gak berteman" usul Sheila.

"Iya, aku juga belum lama disini. Jadi belum punya teman."

Sheila mengulaskan senyumnya. "Kalo lo gabut, lo bisa main ke unit gue. Kebetulan gue tinggal sendirian disini"

"Oke siap Sheila"

"Ditunggu ya Aneska, Thankyou"

Aneska mengulaskan senyumnya lalu melambaikan tangannya kepada Sheila yang bergegas pergi kembali ke unitnya.

****

"Mengenai penyusutan penghasilan perdagangan di Thailand, salah satu ketua distributor meminta anda untuk melakukan Daily stand up disana, Pak Barra. Ini masalah penting, jika tidak diselesaikan mungkin satu cabang perusahaan bapak akan bangkrut dan menimbulkan kerugian."

Barra melipat jemarinya mendengarkan Hanin berbicara mengenai apa yang terjadi pada pekerjaannya itu.

"Apakah anda bersedia pak Barra? Jika bersedia saya akan konfirmasi kepada ketua distributor di Thailand" tanya Hanin memastikan.

HELLO BARRA : MY BAD HUSBAND (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now