30. Cemburu Aneska

9K 285 28
                                    

Malam harinya...

Barra melihat Aneska dengan tatapan bingung. Perempuan itu hampir setengah jam belum memakai pakaiannya, dia hanya memakai handuk di tubuhnya seraya mencari pakaian yang cocok di lemari.

"Lo jadi ikut gak?" Tegur Barra kepada Aneska.

"Ck, gak deh kayaknya." Pasrah Aneska memilih duduk dipinggiran kasur.

"Kenapa?"

Aneska menghela nanfasnya melihat Barra berdiri didepannya itu. "Gue gak punya dress, bahkan kalo adapun, pasti gak akan muat. Lo tau sendiri tubuh gue sekarang gimana?"

Barra menghela nafasnya ikut memikirkan.

"Udah, sekarang mending lo pergi sama Ilham dan Farhan aja, lagian gue juga gak kenal sama temen kalian, kan? Ngapain gue ikut." Suruh Aneska.

"Lo lupa? Lo harus ikutin kemanapun gue pergi, termasuk pergi ke acara birthday party." Ujar Barra.

"Ya tapi gimana, Barra... gue gak punya baju yang cocok."

"Tunggu sebentar." Ucap Barra lalu bergegas keluar kamar.

"MBOK NANI!" Teriak Barra buru-buru menuruni anak tangga seraya memanggil Mbok Nani.

"Ada apa Mas Barra?" Tegur Mbok Nani menghampiri Barra.

"Bunda pulang hari ini?" Tanya Barra digelengkan oleh Mbok Nani.

"Sepertinya gak mas."

Barra mendesis seraya berkacak pinggang. Padahal dia ingin bertanya kepada ibunya mengenai pakaian yang mungkin cocok untuk Aneska dan Barra ingin meminjamnya.

"Mbok Nani punya dress? Ah, baju apapun yang penting muat untuk Aneska." Tanya Barra kepada mbok Nani.

"Dress?"

Barra mengangguk. "Barra ada acara brithday party dan Aneska ikut, tapi Aneska gak ada baju yang muat mbok, perut dia sekarang udah besar."

"Emm... mbok cari dulu ya? Sepertinya ada."

Barra mengangguk dengan antusias. "Iya mbok, jangan lama-lama ya, satu jam lagi acaranya dimulai."

"Iya mas." Mbok Nani cepat-cepat pergi ke kamarnya dan mencari baju yang cocok untuk Aneska.

Tak lama, Mbok Nani datang dan memberikan satu dress yang menurutnya cocok untuk Aneska.

"Mbok adanya cuma ini, mas."

Barra menerimanya. "Yaudah mbok gapapa, makasih ya."

"Sama-sama."

Terlihat Barra sudah kembali berlari terbirit-birit kembali ke kamarnya, dia memberikan pakaian itu kepada Aneska.

"Ini,"

Aneska melihat pakaian itu. "Barra, kenapa bajunya kaya jaman kuno."

Barra mendesis. "Gak usah protes nes, cuma itu doang baju yang cocok sama ibu hamil kaya lo."

Aneska mengerucutkan bibirnya. "Gue gak usah ikut ya."

"Ikut!" Paksa Barra.

"Barra, tapi—"

Barra tidak mau mendengar alasan Aneska, laki-laki itu membantu Aneska bangkit dan mendorongnya ke arah kamar mandi. "Udah cepet pakai bajunya, gue tunggu."

Aneska menghela nafasnya kasar lalu menutup pintu kamar mandi. Dia mulai pasrah. Barra dapat menghela nafasnya lega, dia berjalan kearah cermin untuk merapihkan rambutnya yang sedikit acak-a akan itu.

"GUE TUNGGU DIBAWAH, NES! JANGAN LAMA-LAMA!" Teriak Barra dan mendapat respon Aneska kecil.

Barra keluar kamar dan memilih untuk duduk di ruang keluarga seraya menunggu Aneska.

HELLO BARRA : MY BAD HUSBAND (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now