28. Ucapan Tulus Barra

9.4K 296 32
                                    

Grekk!

Aneska membuka pintu kamar Barra tanpa izin. Terlihat laki-laki itu berdiri di balkon kamarnya dengan merokok santai.

"Maaf, Bar. Kamu harus makan, mbok Nani udah masakin makanan favorit kamu."

Barra menoleh kearah Aneska yang berdiri di belakangnya, dia berjalan mendekat membuat Aneska sedikit memundurkan langkahnya.

"Husftt..." dengan sengaja laki-laki itu menghembuskan asap rokoknya didepan wajah Aneska hingga membuat perempuan itu terbatuk-batuk.

"Uhukk...Uhukk."

Aneska ingin bergegas pergi, namun tangannya dicekal oleh Barra. Terpaksa Aneska menatap Barra dengan menutup hidungnya, dia cuma tidak ingin menjadi perokok pasif yang bisa membahayakan calon anaknya itu.

"Lo tau, semua ini karena lo? Karena kehadiran lo, semuanya jadi kacau." Ucap Barra.

Aneska mengangguk dengan ketakutan. "Iya bar, Maafin gue."

"Lo harus tanggung jawab, Aneska. Penyebab kekacauan ini bermula karena lo."

"Gue akan tanggung jawab, gue janji bar."

Barra menghela nafasnya kasar lalu membuang rokok yang tinggal setengah itu dibawah dan menginjaknya hingga mati.

"Gue mau lo tunjukin ke semua orang kalo perlakukan gue gak buruk ke siapapun. Lo harus bisa membuat nama gue dan Valmores kembali lagi."

"Caranya gimana bar?" Tanya Aneska bingung.

"Ikutin kemanapun gue pergi, lo bisa pasang muka didepan semua orang."

Aneska mendadak terdiam.

"Ingat, ketika di depan semua orang aja. Dibelakang, lo akan tetap menjadi tawanan gue." Tutur Barra membuat Aneska tidak bisa berkata-kata.

"Ngerti gak?"

Aneska menganggukan kepalanya terpaksa. "Iya, Bar. Gue ngerti."

Barra mengangguk merasakan sedikit kelegaan.

"Yaudah lo makan—" belum sempat Aneska berbicara Barra sudah lebih dulu melengos pergi keluar kamar. Aneska hanya bisa menahan kesabarannya itu.

Di meja makan, Barra melihat banyaknya makanan yang tersusun rapih disana. Terlihat Mbok Nani hanya mengulaskan senyumnya.

"Ini semua non Aneska yang masak, mas Barra." Ucap Mbok Nani.

Barra melihat kearah Aneska yang berjalan kearahnya.

"Lain kali jangan biarin dia masak, Barra cuma mau masakan Mbok Nani." Tutur Barra membuat Mbok Nani mengangguk.

"Iya mas Barra."

Barra menarik kursi makannya dan duduk santai disana. "Bunda kemana?"

"Ibu ada di kantor, masih banyak pengiriman katanya." Jawab Mbok Nani membuat Barra menghela nafasnya pelan. Dia tidak heran lagi dengan Bu Nelin, orang tuanya itu memang jarang sekali berada dirumah.

"Bapak masih berada di rumah sakit, mas. Mas Barra tidak menjenguk bapak?" Tegur Mbok Nani.

Barra terdiam sejenak. "Mungkin nanti."

Mbok Nani mengangguk.

"Ngapain lo berdiri?" Tegur Barra kepada Aneska.

Aneska tidak menjawab, dia memutarkan langkahnya ingin bergegas pergi tapi Barra menahannya.

"Kenapa malah pergi? Lo gak mau nemenin suami lo makan?" Tegur Barra membuat Mbok Nani menahan senyumnya.

"Gue—"

HELLO BARRA : MY BAD HUSBAND (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now