42. Cemilo Adnan Valmores

10.6K 295 11
                                    

3 Tahun kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3 Tahun kemudian...

Kehidupan berjalan sesuai yang ditentukan takdir. Manusia tidak bisa memilih, mereka hanya bisa menjalankan dengan ikhlas sesuai rencana yang kuasa.

Saat ini kehidupan Aneska berbanding berbalik 99 derajat berkat keikhlasan serta kesabaran yang dia hadapi. Perempuan yang dari dulu dipaksa untuk menjadi wanita kuat, sekarang dia benar-benar menjadi perempuan kuat sesungguhnya.

Aneska mengurus satu anak laki-lakinya dengan menyandang status menjadi janda muda. Selama tiga tahun ini, Aneska sama sekali tidak berniat mencari atau menikah dengan laki-laki lain. Bukan karena dirinya tidak bisa melupakan Barra, tapi akankah lebih baik Aneska fokus untuk mengurus anaknya hingga dewasa, meskipun seorang diri.

Cemilo Adnan Valmores.

Nama itu yang Aneska temukan di tangan bayinya setelah beberapa bulan Aneska mengalami koma usai operasi Kraniotomi penyembuhan kanker otaknya.

Aneska sangat mengerti jika Barra yang memberikan nama kepada kedua anak kembarnya sebelum akhirnya dia pergi. Aneska dapat menerimanya dengan baik, karena Barra juga berhak atas anaknya.

"Cemilo!" Teriak Aneska memasuki rumahnya yang terlihat sederhana itu.

Rumah ini Aneska beli dari hasil keringat dirinya yang bekerja sebagai model majalah. Ya, sebelum akhirnya Aneska menjadi istri Barra, Aneska adalah seorang model bayaran dengan gaji tidak seberapa. Dia juga beberapa kali memenangkan perlombaan fasion show di beberapa daerah, namun semuanya hancur seketika saat bertemu dengan Barra.

Tentang harta Barra?

Aneska sama sekali tidak menerimanya, dia menitipkan semua harta Barra untuk anak panti yang lebih membutuhkan. Bukan karena dirinya sombong, tapi Aneska tidak akan menerima apapun cuma karena Barra ingin bertanggung jawab atas salahnya dulu.

Barra membantu penyembuhan penyakit Aneska saja, Aneska sangat bersyukur. Meskipun belum sepenuhnya pulih, Aneska masih melakukan kemoterapi dua minggu sekali.

"Buna!" Cemilo datang seraya berlari kepelukan Aneska. Aneska menangkapnya dan menggendongnya dengan sayang.

"Wangi banget sih, dimandiin siapa?" Tegur Aneska mencium kepala anaknya yang terasa harum bayi.

"Mba Leni."

"Udah Mam belum?" Tanya Aneska digelengkan oleh Cemilo.

"Mau Mam sama Buna." Ucap Cemilo seraya memainkan rambut ibunya itu.

"Ayo,"

Cemilo mengangguk dengan semangat, mereka berdua berjalan kearah dapur. Aneska meletakkannya diatas meja sedangkan dirinya mencari makanan disana.

"Cemilo tunggu dulu, ya, Buna masakin." Tutur Aneska dianggukan oleh Cemilo.

Aneska mencari bahan-bahan didalam kulkas yang bisa dia masak. Dengan tiba-tiba ada seseorang datang dan langsung mencium anak kecil itu dengan sayang.

HELLO BARRA : MY BAD HUSBAND (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now