Chapter 2

8.2K 441 0
                                    

"Aku duluan ne, appaku sudah menunggu didepan" ucap seulgi padaku yang hanya ku jawab dengan anggukan kecil. Tak kusadari seulgi sudah menghilang dari pandanganku. Ya sekarang sudah waktunya pulang. Aku langsung saja merapikan buku-buku ku dan menaruhnya didalam tasku.

Drrt.. Drrt..

Ah iphoneku berbunyi, kulihat ada pesan masuk dari chanyeol,

From: chanyeol oppa

Irene-ya, oppa tak bisa pulang bersamamu karena ada tugas tambahan, kau pulang sendiri ne? Jaga dirimu baik-baik pabbo!

Irene langsung memasukkan kembali iphonenya tanpa ingin membalasnya dan langsung berjalan gontai keluar kelas. Sudah lumayan sepi disini. Ia tak mengerti kenapa hari ini begitu membosankan. Andai saja masih ada luhan oppa, pasti ia tak sedang berjalan sendirian sekarang. Eh? Jangan mengingat dia lagi, irene pabbo! Aku menghembuskan nafas dengan kesal lalu melanjutkan langkahku.

Setelah sampai di halte bus, irene langsung menempatkan dirinya di bangku kosong dan berharap bus nya akan datang cepat, ia sudah tak sabar untuk pulang dan mencium aroma masakan eommannya.

Sudah sekitar 5 menit lamanya ia menunggu disini tapi bus itu belum juga datang, irene mengambil iphone miliknya dan memainkan sebuah game untuk menghilangkan rasa bosannya. Ia tampak serius dengan permainan flappy bird nya itu sampai tak tahu ada seorang yang tengah memperhatikannya dari tadi.

"Irene? Kau menunggu sendirian disini?"

Irene langsung saja mendongkakan kepalanya agar ia bisa mengetahui siapa yang barusan memanggilnya. Ah ternyata sehun. Eh? Sehun? Ia naik bus juga? Aku baru tahu.

Aku langsung mencerna ucapannya, setelah aku mengerti aku pun menjawab, "Ah ne sunbae aku sedang menunggu bus"

"Biasanya kau selalu menunggu disini bersama chanyeol"

Mwo? Jadi dia sering memperhatikanku? Ah mengapa aku jadi tersenyum begini mendengarnya. Aish kurasa ada yang aneh dengan otakku.

"Ah oppa chanyeol sedang ada tugas tambahan jadi tak bisa ikut pulang denganku" ujarku yang disusul dengan senyuman manis.

"Oppa? Kau ini dongsaengnya?"

"Ne sehun sunbae"

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu, panggil saja namaku, arra?"

"Ah ne arraseo sun-- eh sehun maksudku"

Dari kejauhan aku bisa melihat bus yang biasa kunaiki berkendara kearah halte bus ini. Melihatnya aku pun tersenyum senang karena tak lama lagi aku akan pulang dan bisa merasakan empuknya kasur.

"Busnya sudah datang" gumamku.

Sehun yang mendengarkan langsung melihat kearah mataku menatap, ah benar bus nya sudah datang. Padahal aku masih ingin berbicara dengannya. Entahlah aku hanya merasa nyaman.

Aku dan sehun pun masuk beriringan kedalam bus, aku mengedarkan pandanganku kedalam bus, berharap masih ada bangku kosong yang masih bisa kududuki. Ah gotcha! Dua bangku kosong yang masih tersisa dibarisan kedua dari depan, bus sedang ramai rupanya. Eh hanya dua? Berarti aku akan duduk bareng sehun, tidak apa-apa lah daripada tidak dapat tempat duduk.

"Kajja irene kita duduk disana"

Aku hanya mengangguk lemas dan langsung berjalan menuju bangku itu bersama sehun dan langsung duduk disitu bersama sehun juga. Saat kami berdua sudah duduk, bus langsung berjalan kearah tujuannya. Suasana menjadi hening seketika. Sehun lebih memilih untuk mendengarkan music dari earphone yang baru saja terpasang dikedua telinganya. Dan aku? Lebih tertarik untuk melihat suasana sore dari ventilasi udara yang terbuka disebelahku. ah dingin sekali. Sesekali aku melihat kearah sehun. Mata terpejam, mulut sedikit terbuka, dan tangan terlipat di bawah dadanya. Ia tampak cool dan tenang diwaktu yang bersamaan. Tak tahu mengapa aku nyaman melihatnya seperti ini,

"Sedang melihat apa hm?"

Mendengar suara sehun sontak aku langsung mengganti arah pandanganku kearah ventilasi lagi. Ah aku merutuki diriku sendiri, kenapa ia bisa se lama itu memperhatikan sehun. Aish aku malu kalau begini jadinya.

"Ani, aku hanya melihat kearah luar sedari tadi"

"Pabbo-ya, aku tau kau sedari tadi melihatku, walaupun mataku terpejam tapi aku tahu,"

"Aku tak melihatmu" elak irene, ah aku sudah benar-benar malu sekarang.

"Aku tahu aku tampan" ucap sehun dengan seringai khasnya, tapi sukses membuat mata irene terbelalak.

"Mwo? Kau tidak tampan sama sekali bagiku"

"Geotjimal" ucap sehun datar.

"Kau ini menyebalkan sekali eoh" dalam hitungan detik cubitan irene sudah melayang dilengan sehun, membuat sehun meringis kesakitan.

"Aish, appo pabbo-ya, mengapa kau melakukan ini padaku?" Ucapnya sembari mengelus-elus lengannya yang sakit, cubitan ini terasa seperti digigit semut merah, ah atau memang irene jelmaan semut merah? Aish aku mulai berfikir ngawur sekarang.

"Karena kau pantas mendapatkannya sehun-na!" Ucapku dengan menaikkan satu alisku, ah tak mau ambil pusing aku langsung menatap lagi ventilasi yang berada disebelahku, berharap udara sejuk diluar bisa membuatnya tenang kembali.

"Bersikaplah sedikit sopan pada seniormu eh"

Tapi irene hanya mengacuhkannya. Ia malas berdebat dengan namja menyebalkan disebelahnya ini. Argh dia membuat hariku tambah rusak saja.

Sepanjang sisa perjalanan mereka habiskan dengan diam. Irene tak mau lagi melihat kearah sehun karena takut kejadian memalukan tadi terulang lagi. Dan itu membuat lehernya pegal karena terus saja melihat ke samping ventilasi. Ia melihat rumah-rumah berjajar dengan rapinya, eh sepertinya ini sudah dekat dengan rumahku. Dan benar saja pagar putih rumahku sudah terlihat dari sini. Tak mau berlama-lama di bus ia pun langsung merapikan seragamnya lalu berdiri dan mulai memberhentikan bus tepat didepan dirumahnya, dikeluarkan lah uang pas untuk membayar ongkos bus ini pada supir dan tak lupa mengucapkan terima kasih lalu berjalan riang ke rumahnya, ah akhirnya ia bisa beristirahat juga.

Sehun yang menatapnya hanya tersenyum, jika dilihat lagi ternyata yeoja yang tadi duduk disampingnya ini cantik juga, ia juga kelihatannya baik walaupun agak sedikit pabbo. Eh? Kau barusan memujinya sehun? Tapi kan aku sudah menghinanya di akhir pikiranku. Aish ada apa dengan dirimu oh sehun.

Sementara itu irene sudah masuk kedalam rumahnya yang lumayan besar itu, "annyeong eomma, eomma memasak apa malam ini?" ucapnya pada eommanya yang sudah ada diruang tamu menunggu putrinya pulang. lalu irene mulai mencium pipi eommanya.

"Eomma sudah buatkan sushi kesukaanmu, sana mandi dulu ku tau kau pasti capek, abis mandi langsung kebawah ne? Eomma menunggumu disana"

"Ne eomma!"

---

LET ME KNOW IT [sehun x irene]On viuen les histories. Descobreix ara