Chapter 15

3K 202 2
                                    

"YAA! Jika kau terus menawar aku akan menambahkan hukumanmu irene-ya!"

"Tapi Mr.."

"Tidak ada tapi tapi an ini adalah konsekuensinya!"

"Arraseo, akan aku lakukan"

Irene menatap jengah pada songsaengnim didepannya. Namja itu terlihat santai duduk di kursi sambil membaca buku yang entah apa isinya, sedangkan aku harus berdiri di luar kelas dengan kaki yang diangkat satu dan kedua tanganku yang saling menjewer kedua telingaku. Aku sangat kelihatan prihatin sekarang. Tapi aku bersyukur juga karena tidak melakukan nya di dalam kelas, karena itu akan lebih memalukan nantinya.

Sebenarnya aku begini karna aku tak mengerjakan tugas yang ia beri, tapi kan aku juga mempunyai alasan mengapa aku tak mengerjakannya. Tapi saat aku memberi tahu alasanku, dia malah mengataiku anak malas. Aish rasanya aku ingin mencabik-cabik wajah mulusnya itu.

Ya, alasannya karna semalam aku pulang larut malam sehabis ke supermarket. Dan itu semua karna sehun! Ia memintaku untuk menemaninya makan dulu di tempat makan pinggir jalan yang kemarin kita lewati. Dan saat sampai dirumah aku malah tertidur sehingga melupakan tugas yang masih harus kukerjakan. Ya aku tahu kalian pasti bilang dalam hati bahwa itu salahku juga, tapi tetap saja aku kan tetap menyalahkan sehun!

Kulihat Mr. Jake masih serius berkutat dengan bukunya. Dia lebih memilih untuk mengawasiku di luar kelas ketimbang mengajar murid-murid dikelas. Pastinya karena murid yang berada di dalam kelas sudah diberi soal untuk dikerjakan, jadi ia tak perlu cemas karena murid di dalam tak akan berisik. Ia juga bilang kalau ia takut aku kabur dari hukuman ini, karena aku ini termasuk 'anak bandel' dalam listnya, sebenarnya aku tak bandel hanya saja aku sangat malas mengerjakan tugas dan nilaiku di pelajarannya juga sangat minim.

Dari kejauhan irene dan Mr. Jake tak menyadari ada sepasang mata tengah menatap ke arah mereka, termasuk irene.

Sehun pov

"Aish merepotkan sekali"

Aku baru saja dari perpustakan, mengembalikan beberapa buku yang diberi Mrs. Jane. Aku mulai menaiki satu persatu anak tangga menuju ke tingkat 3, tempat kelasku berada.

Saat aku ingin menaiki satu tangga lagi untuk sampai di lantai 3, sayup-sayup aku mendengar suara teriakan dari seorang namja dari arah kelas tingkat 2, suara itu mirip seperti suara Mr. Jake. Suaranya yang tegas serak-serak basah itu memang sangat khas didirinya.

"Tidak ada tapi tapi an ini adalah konsekuensinya!" Itu kalimat yang ku dengar dari suara yang kuyakin adalah Mr. Jake.

"Arraseo, akan aku lakukan" eh? Aku juga seperti mengenal ini suara siapa. aku seperti sangat mengenal suara ini tapi aku lupa siapa.

Karena aku mulai penasaran aku pun langsung mendekatkan diri pada sumber suara itu. Dan yaa! Benar saja, kulihat irene tengah berdiri di depan kelas dengan pose yang aw sangat lucu. Disebelahnya ada Mr. Jake yang sedang duduk sembari membaca buku. Kkk pasti yeoja itu sedang dihukum.

Sehun tak tega juga melihat irene yang harus mendapatkan hukuman seperti itu. Ia ingin membantu irene agar ia terlepas dari hukuman yang diberi Mr. Jake tapi ia juga bingung bagaimana cara membantunya. Ah ia terpekik senang saat sudah mendapatkan ide.

Sehun pov end

"Permisi Mr. Jake"

Lelaki paruh baya itu menoleh pada seseorang yang memanggilnya barusan. Ya, seseorang itu adalah sehun. Irene juga ikut menoleh dibuatnya.

"Ah ne, wae sehun-na?"

"Mianhae mengganggu waktumu, tapi aku ingin memberitahu bahwa irene dipanggil oleh Mrs. Jane dibawah, jadi apa boleh dia menemui Mrs. Jane? karena ku lihat sepertinya dia sedang dihukum"

Irene memutar bola matanya sejenak. Ia berdoa dalam hati semoga Mr. Jake mau mengijinkannya untuk menemui Mrs. Jane, setidaknya ia bisa langsung terbebas dari hukuman ini.

"Baiklah irene-ya kau boleh menemui, Mrs. Jane" kulihat Mr. Jake menaikan satu alisnya, entahlah aku tak tahu maksud dari itu, "kau bebas kali ini"

"Gamsahamnida Mr.."

Mr. Jake hanya mengangguk dan sedetik kemudian irene dan sehun sudah melangkah menjauh dari kelas irene. Keduanya menuju ke lantai bawah.

"Mrs. Jane kenapa tiba-tiba ingin menemuiku ya?" Tanya irene tiba-tiba saat keduanya sudah berada di lantai dasar. Sehun hanya terdiam.

Irene tersentak saat tiba-tiba sehun menggenggam tangannya dan membawanya berbelok ke arah kiri, padahal untuk sampai ke ruang guru mereka harus berbelok ke arah kanan. Ketika irene ingin membantah, sehun sudah lebih dulu memberinya kode untuk diam. Tak lama irene tersadar kalau sehun membawanya ke arah taman sekolah. Eh? Kenapa Mrs. Jane ingin menemuinya di taman?

Sehun melepas genggamannya di tangan irene. Ia menyuruh irene untuk duduk di bangku taman yang cukup panjang untuk diduduki. Sedetik kemudian ia sudah menempatkan dirinya di sebelah irene.

"Dimana Mrs. Jane?"

"Sebenarnya aku berbohong"

"Mwo? Berbohong bagaimana?"

Irene menyipitkan matanya. Ia tak mengerti dengan ucapan sehun barusan. Memangnya ia berbohong tentang apa?

"Hmm.. Itu.." Kulihat sehun sedang menggaruk tengkuknya yang mungkin tak gatal itu, ekspresinya seperti orang kebingungan, "sebenarnya Mrs. Jane tak memanggilmu"

"Jinjja? Lalu mengapa kau bilang ke Mr. Jake kalau Mrs. Jane memanggilku?"

"Aku hanya ingin menolongmu"

Irene seperti teringat sesuatu, "ah ne arraseo aku mengerti. Kau ini perhatian sekali kkk, gomawo sehun"

"Ne irene-ya aku senang membantumu"

"Omong-omong aku bingung, akhir-akhir ini kau selalu ada saat aku butuh" ucap irene. Ia mengatakannya sembari tertawa kecil.

"Ya tentu saja karena aku ini pangeran penolongmu pabbo"

Ucapan sarkastis sehun membuat satu jitakan melayang di kepalanya, "kau ini percaya diri sekali eoh"

"Aku ini sudah menolongmu tapi kau malah menjitakku, manusia macam apa kau"

Irene memutar bola matanya sejenak. Namja didepannya ini pelupa sekali, padahal di awal ia sudah mengatakan terima kasih. Apa ia tak mendengarnya tadi? Kuharap ia tak punya masalah pada telinganya sekarang.

"Baiklah ku ulang, terima-kasih-oh-sehun"

"Kau seperti tak ikhlas saat mengucapkannya irene-ya"

"Aku tak peduli, yang penting aku sudah mengatakannya"

Tiba-tiba satu jitakan sudah melayang dikepala irene, kali ini sehun yang menjitaknya.

"Appo pabbo-ya" irene meringis kesakitan sembari mengusap kepalanya yang terkena jitakan sehun, "kau kasar sekali padaku eoh"

"Kau juga sering melakukan seperti itu padaku"

"Jangan coba-coba membalas dendam, sehun pabbo!"

---

how's the story? y'all enjoy it? i hope so☺️ but first, i wanna say thank you for all readers who keep reading ma (freaky) story. And if u always read ma story please give the feedback, like vote, comment, or both. Cause i really like when someone appreciates ma work😔

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now