Chapter 36

2.2K 168 10
                                    

Sehun dan irene berjalan beriringan ke dalam cafetaria. Keduanya mencari sosok luhan. Dan ya! Disana lah ia berada, ber duduk ria di sudut ruangan dengan segelas coffea di mejanya.

Dengan perlahan sehun dan irene mulai mendekati luhan. Namja itu terkesiap saat melihat kami yang baru saja datang.

Luhan memberi kita kode untuk duduk.

"Ada apa han?" Sehun membuka pembicaraan.

"Jadi begini hun," luhan mulai mengabrik-abrik dengan pelan isi tasnya yang ia taruh di kursi sebelahnya, mencari sesuatu disana. Namja ini mengeluarkan sebuah kotak biru dan menaruhnya di atas meja, "ini titipan dari krystal untukmu"

Sehun menyerngit, tapi sedetik kemudian sudah mengambil kotak tersebut tanpa ingin membukanya.

"Tapi aku suruh kalian kesini bukan karna itu" lanjut luhan lagi.

"Lalu karna apa?" Kali ini irene yang berbicara.

"Aku akan pergi lagi irene"

"N-ne?"

"Ya, aku akan melanjutkan hidupku kembali di Amerika, hanya disana tempat yang cocok untuk penyakitku"

Irene menggigit bibirnya dengan keras, ia menahan amarahnya yang entah karena apa.

"Aku akan pergi tanpa menghilang, setidaknya sekarang aku bilang dulu padamu"

"Luhan.."

Luhan tampak tengah merogoh saku jaket yang ia kenakan. Dikeluarkanlah sebuah gelang dari sana.

"Gelang itu.."

Irene mengangga. Sedangkan sehun hanya melihat adegan luhan dan irene tanpa ingin menganggu, walaupun ia tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

Luhan menyodorkan gelang putih yang terdapat nama -irene's- pada pemilik sesungguhnya.

Kejadian beberapa tahun yang lalu kembali berputar dalam otak irene, kejadian dimana irene memberikan luhan gelang yang terdapat namanya dan memakai gelang yang terdapat nama luhan, ya gelang couple.

Irene juga ingat ia menyimpan gelang bernama luhan di laci terkunci di lemarinya. Ia masih menyimpannya dengan baik.

"Maaf aku tak bisa menyimpannya lagi" ujar luhan.

---

"Menurutmu apa isinya?"

Sehun sekali lagi menggoyang-goyang kan kotak biru yang sedari tadi ia pegang.

Sejenak ia menatap irene, yeoja itu hanya melamun, tatapannya benar-benar kosong.

Sehun menggoyang-goyangkan tangannya ke atas ke bawah di depan muka irene sembari menyebutkan namanya, berharap fokusnya kembali datang.

Irene menggelengkan kepalanya saat lamunannya terbuyar, sontak ia menatap sehun dengan lekat.

"Luhan?"

Sehun mendengus kesal, ah fokus irene belum sadar sempurna.

"Sudahlah jangan pikirkan dia lagi"

Irene menggelengkan kepalanya sekali lagi. Ia menyerngit saat menyadari didepannya ini ternyata sehun bukan luhan.

"Dia menyebalkan hun,"

"Ya aku tahu, makanya cepat lupakan dia"

"Dia menghilang, dia menyembunyikan penyakitnya, dia memilih yeoja lain, dia pergi lagi.."

Air mata irene sebentar lagi akan jatuh tapi dengan sekuat tenaga ia menahannya.

"Aku membencinya"
"Tapi aku mencintainya.."

Dan nihil, air mata itu akhirnya jatuh juga dari mata indahnya.

Dengan gerakan cepat sehun langsung mendekap tubuh yeoja di sampingnya.
Menaruh wajahnya di dadanya.

Irene memukul-mukul pelan dada sehun berulang kali, ia memberontak saat namja itu memeluknya, tapi sia-sia, dekapan sehun terlalu kuat.

Irene menyerah, ia menurunkan tangannya di dada sehun dan balas memeluknya erat, ia menangis sejadi-jadinya disana.

Persetan dengan pengunjung lainnya yang menatap kami dengan bingung. Beruntunglah karena luhan sudah pulang sedari tadi.

Sehun mengusap pelan puncak kepala irene, "hatiku perih melihatmu seperti ini, irene"

---

Irene menaruh kepalanya malas di atas meja, kepalanya benar-benar pusing. Ucapan Mr. Jake yang bertubi-tubi di depan kelas membuatnya tambah pening.

Irene membuka matanya sayu saat seseorang menaruh telapak tangannya pada keningnya.

"Kau kelihatan lemas sekali irene, aku antar saja ya ke uks?" Ucap seulgi lembut, ia menjauhkan lagi tangannya dari kening irene.

Irene menggeleng pelan, "tidak usah, kau cukup pastikan saja kalau Mr. Jake tak akan melihatku seperti ini"

Seulgi mengangguk mengiyakan, ia kembali fokus pada namja yang sedari tadi tengah berceloteh ria.

"Seulgi-ya"

Seulgi menoleh pada irene saat yeoja itu menyerukan namanya. Seulgi seakan berkata ada-apa?

"Aku harus bagaimana untuk bisa melupakan luhan?"

Seulgi menghela nafas kasar, sahabatnya ini benar-benar memiliki kisah cinta yang rumit.

"Cukup buka hatimu untuk orang lain"

Irene tampak membenarkan posisi kepalanya, ia menatap seulgi dengan lekat, "apa aku bisa?"

"Pasti bisa, kau hanya perlu mencoba"

---

Irene menuruni satu persatu anak tangga dengan lemas. Tangan kirinya memegangi pegangan pada tangga sedangkan tangan kanannya ia biarkan untuk mengurut pelipisnya yang terasa sakit.

Ah kalau bukan karena ada jadwal piket untuk hari ini, irene pasti sudah ada di kamarnya sedang tertidur pulas.

Irene berhenti sejenak saat ia sudah berada di lantai dasar. Kepalanya mendadak menjadi sangat pening.

"Ya! Irene! Kucari-cari ternyata kau disini!"

Seorang namja tengah terengah-engah menuruni tangga dari arah belakang irene. Irene sendiri mengacuhkannya, ia tetap meringis karena nyeri di kepalanya tak kunjung berhenti.

Beruntunglah sehun lebih cepat menangkap tubuh kecil irene sebelum yeoja itu jatuh tersungkur di lantai.

Dengan cepat sehun memegang pundak irene dan membantunya berjalan ke luar sekolah, "kajja kita cari taxi"

---

Sehun memutar pelan kain basah yang baru saja ia celupkan pada air dingin di baskom, dan menaruhnya di kening irene.

Sehun menatap wajah irene sekilas, yeoja itu sedang tenang dalam tidurnya, membuat sehun tak berani mengusiknya.

Seketika matanya tertuju pada sebatang coklat yang ia lilit pita pink di genggamannya, coklat yang pada awalnya ingin ia kasih untuk irene sebagai permintaannya untuk menjadi yeojachingunya, ya, sehun ingin menembaknya tadi, ah maksudnya menyatakan cintanya kembali lalu menjadikannya kekasih, tapi ia harus rela mengurungkan niatnya setelah melihat kondisi irene yang sedang tak sehat.

Dengan perasaan kecewa sehun menaruh coklat tersebut di meja kecil sebelah kasur irene. Ah kebetulan ada sticky notes dan sebuah pulpen disana. Dengan cepat ia menuliskan sesuatu dan menempelkannya pada coklat yang ingin ia beri pada irene.

Cepat sembuh, irene. Aku mencintaimu

---

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now