Chapter 3

6.8K 362 0
                                    

"PARK IRENE IRREONA"

"Eung.." Suara teriakan itu membangunkan tubuhku yang sedang nyenyak ini, suara yang setiap pagi membuatku ingin melemparkan sepatu ke arah orang yang selalu berteriak-teriak ini.

"YAA! Pabbo irreona, kau akan kesiangan jika begini terus!" Aish ia terlihat semakin jelek jika teriak seperti itu.

Aku harus cepat mandi dan bersiap-siap jika tak ingin mendengar teriakan oppaku yang melengking fales itu lagi, pikirku.

Setelah selesai mandi aku langsung menuju cermin untuk melihat penampilanku sudah rapi atau belum.
"Ah perfect" ucapku pada diriku sendiri. Setelah semuanya selesai aku langsung mengambil tas biru muda ku dan bergegas ke ruang makan untuk sarapan, pasti eomma dan oppa sudah menunggu. Appaku? Ia sedang sibuk berlayar diluar kota. Ah aku merindukannya.

"Pagi eomma, pagi oppa!" Sapaku lalu mulai mengecup pipi eomma ku dan berjalan menuju kursi yang biasa aku duduki saat makan, saat melewati chanyeol aku sempat menjulurkan lidahku dan sukses membuat namja itu berdecak kesal.

"Cepat habiskan makananmu, kita harus cepat berangkat"

"Ne" ucapku malas.

Kadang menyebalkan juga mempunyai oppa seperti chanyeol. Sifatnya yang jail dan suka menganggu itu membuatku ingin menelannya hidup-hidup. Tapi teman-temanku bilang, chanyeol oppa adalah namja yang tampan dan berbakat. Cih ia tak tampan sama sekali bagiku ya walaupun memang benar ia berbakat. Ia jago dalam hal dance dan menyanyi. Ketrampilannya memainkan alat musik juga sangat bagus.

Seperti biasa aku berangkat menuju sekolah bersama chanyeol oppa. Eomma akan marah jika aku tak berangkat bersamanya, namja paling menyebalkan ini, dia namja yang cerewet, dan ah semua yang buruk ada padanya. Sesampainya disekolah aku melihat sehun dikejauhan yang mungkin baru juga sampai.

"Sehun-na!"

Eh? Untuk apa ia memanggil sehun? Ah aku sangat malas melihat wajahnya sekarang. "Aku kekelas duluan ne oppa" Ucapku pada chanyeol yang langsung dijawab dengan anggukan kecil darinya.

"Ada apa hyung memanggilku?" Tanya sehun. Sejenak ia menatap punggung irene yang mulai manjauh, kenapa ia langsung pergi? Padahal aku ingin menyapanya terlebih dahulu.

"Untuk tugas kelompok ipa kita, dikerjakan dirumahku saja ya, hun"

"Ne hyung" sehun teringat sesuatu, chanyeol dan irene kan satu rumah, jadi dia juga akan belajar dirumah irene? Ah aku jadi tidak sabar untuk belajar dirumahnya. Eh? Sepertinya ada yang salah dengan otakku.

"Pulang sekolah kita pulang bareng ne, tak apa-apa jika bareng irene?"

Mendengar ucapan chanyeol barusan membuatku tak bisa tahan untuk tak mengembangkan senyumku. Ah aku makin tak sabar ingin belajar dirumah chanyeol. Aku kembali tersadar kalau aku belum membalas pertanyaan namja didepanku ini,

"Ne tidak apa-apa" jawabku dengan senyum yang semakin berkembang dibibir kecilku. Aku pun berjalan beriringan dengan chanyeol yang kebetulan memang teman sekelasku. Ah kurasa aku bisa berteman baik dengannya.

Irene pov

Ah akhirnya aku sampai dikelasku ini setelah lelah menaiki tangga sialan itu, aku langsung mendudukkan diriku di bangku yang biasa ku tempati, bangku paling belakang pojok kiri, tempat yang sangat pas untuk tidur saat pelajaran yang membosankan membuatnya mengantuk, karena tempat ini memang jarang diperhatikan guru. Ah sudah ada seulgi rupanya.

"Ah lelah sekali aku.." Ucapku pada seulgi. Sekedar hanya untuk basa-basi.

"Eh? Tumben. Biasanya kau tak selelah ini"

"Mungkin ini karna melihat temanmu yang menyebalkan itu lagi" kembali teringat kejadian memalukan kemarin saat bersama sehun di bus, ia kembali merutuki dirinya sendiri, ah namja itu memang menyebalkan.

"Temanku yang menyebalkan? Siapa yang kau maksud?" Seulgi menaikan satu alisnya tanda tak mengerti.

Ah dia ini pura-pura tak mengerti atau memang dia yang pabbo sehingga tak tahu siapa yang kumaksud sih? siapa lagi kalau bukan sehun si senior yang menyebalkan itu.

"Aish siapa lagi kalau bukan sehunmu itu" seulgi langsung saja menatap dengan tatapan tak mengertinya yang seakan berkata ada-apa-kau-dengan-sehun?

"Kuceritakan nanti saja ne? Aku sedang malas membahasnya"

"Aigoo.. Padahal tadi kau yang memulai duluan membahasnya"

Irene yang tak mau ambil pusing pun langsung menidurkan kepalanya di tumpukan buku sejarahnya, ya sekarang kelasnya ada pelajaran sejarah dengan mrs. Jane, ia tak begitu buruk menurutku, jadi tak apa lah jika aku tidur sebentar dikelas ini, aku pun sudah terbiasa dengan aktifitas ini. Seulgi yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Irene pov end

Saat ini irene dan seulgi sedang duduk dibangku kantin yang biasa mereka tempati, dan seperti kemarin lagi, irene yang membeli makanannya dan seulgi menunggu irene.

Tak lama irene datang membawa satu nampan berisi makanannya dan makanan pesanan seulgi. Ia pun langsung menaruh satu persatu makanan itu di meja dan menatap seulgi dengan senyuman manisnya. Lalu duduk dibangku yang berhadapan dengan seulgi.

"Eh? Kurasa kau tampak berbeda hari ini, irene yang dulu sudah kembali eoh?"

Irene menyernyitkan alisnya, memang biasanya ia seperti apa? Ia tak merasa dirinya berubah, masih tetap irene yang dulu. Tapi apa aku tak menyadarinya?

"Seulgi-ya, kau ini bicara apa pabbo? Kajja kita makan, liat makananmu hampir menangis karna belum kau sentuh juga" ucapku sembari terkekeh pelan.

Seulgi yang mendengarnya hanya tersenyum, ah aku menyukai perubahan pada diri irene, ia semakin ceria, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu menunjukan wajah muramnya. Seulgi dan irene pun langsung melahap cepat makanan milik mereka masing-masing.

"Btw kau masih ada hutang cerita padaku, irene"

"Hutang cerita yang mana?"

"Tentang sehun lah pabbo-ya!"

Aish kenapa ia mengingatkanku pada namja itu lagi sih? Aku pun menarik nafas panjang lalu mulai menceritakan kejadian kemaren secara detail, kulihat seulgi berkali-kali menahan tawanya saat aku bercerita, aish kau pikir aku sedang bercerita komedi eoh? Aku ini sedang curhat!

"Huahahahaha aku tak bisa membayangkan wajahmu saat malu di depannya irene" ucapnya sembari tertawa lepas.

"Aish kau ini sama menyebalkannya dengan sehun!"

"Kata oppa nanti siang sepulang sekolah ia akan kerumahku lagi untuk mengarjakan tugas bersama chanyeol oppa, ah aku tak sanggup melihatnya lagi seulgi-ya" ucapku lagi.

"Bagus lah, bisa saja nanti dia yang akan menyembuhkan luka lamamu saat bersama luhan" ucap seulgi yang dilanjutkan dengan seringainya.

Sontak irene langsung menundukkan kepalanya, mendadak kepalanya terasa pusing. Ah hanya dengan mendengar namja itu saja sudah bisa membuatku lemas begini, dasar payah dasar lemah.

Seulgi yang melihat irene mulai sedih pun langsung merasa bersalah, "mianhae, irene, aku tak bermaksud mengungkitnya lagi"

Irene mulai mendongkakan kepalanya dan berkata, "Apa menurutmu ia akan kembali, seulgi-ya?"

---

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now