Chapter 28

2.3K 151 1
                                    

Yeoja itu terus saja tersenyum sembari menatap iphone miliknya. Sesekali ia menoleh pada seulgi yang masih berkutat dengan buku catatannya. Tapi tak bertahan lama ia sudah kembali tersenyum pada iphonenya. Sampai seulgi sendiri menatap was-was pada sahabat disampingnya ini. Benar-benar mencurigakan, batinnya.

Irene tersentak saat kembali mendapatkan pesan dari seseorang yang membuatnya tersenyum sedari tadi. Ia membacanya pelan-pelan.

From: luhannie

Kau harus belajar giat chagi-ya agar anak kita nanti bangga mempunyai eomma sepertimu kkk

Seulgi berdeham. Sontak irene menoleh lagi kepadanya. Yeoja itu berada tak jauh dari wajahnya. Ia sedang mengintip pesanku rupanya. Aish berani-beraninya!

"Cepat sekali kau melupakan sehun" celetuknya. Seketika irene menaruh kembali iphonenya di meja. Ia tampak berfikir.

"Entahlah, tapi yang pasti aku senang sekali karena akhirnya bisa kembali lagi bersama luhan" kali ini senyum irene merekah lebih lebar. Ia memperlihatkan gigi putih yang berjajar dengan rapi. Sedetik kemudian ia mengambil lagi iphonenya dan mulai mengetik sesuatu disana.

---

Jam demi jam berlalu. Sudah sekitar 25 menit irene dan seulgi berada di kantin. Tapi irene belum juga melihat batang hidung sehun. Biasanya ia akan ke kantin dan menggodanya setiap hari, tapi kenapa sekarang tidak? Ah, aku hampir lupa, bahkan aku yang menyuruhnya menjauhiku, gzz ya mau bagaimana lagi, ini perintah luhan.

Irene menghela nafas pelan. Ia benci mengakui kalau ia merindukan sosok menyebalkan sehun. Matanya terus saja menerawang setiap sudut kantin. Tak henti-hentinya mencari sosok namja itu. Ia sudah seperti anak hilang yang mencari ibunya.

"Kau ini mencari siapa eoh?" Seketika irene menatap lurus ke arah seulgi dan tersenyum kikuk.

"Tidak mencari siapa-siapa" jawabnya sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Wae? Kau merasa sepi karena tak ada sehun?"

"Ani-ya! Aku tak berfikiran seperti itu!" irene dengan cepat menukasnya. Aish bagaimana bisa sahabatnya ini tahu isi otaknya? Menyebalkan sekali.

"Kuberi tahu sesuatu ne" seulgi menopangkan dagunya pada satu tangannya dan menatap irene lekat, "aish bagaimana mengatakannya ne? Sehun terus saja mengirimiku pesan, ia selalu saja bertanya apakah kau baik-baik saja atau apakah kau sudah makan dan yang lainnya"

Seulgi menghela nafas pelan, begitu pula dengan irene. Aish ternyata ia hanya ingin mengatakan itu. Walaupun hanya begitu tetap saja pipi irene mengeluarkan semburat merahnya.

"Kau tahu? Dia sudah seperti sasaeng mu saja" ucapnya lagi.

Satu pukulan halus sudah melayang di lengan seulgi. Mwo? Apa-apaan ini? Mengapa yeoja pabbo itu memukulku? Memangnya aku salah bicara?

"YAA! salah tingkahmu begitu menyebalkan irene-ya!"

Seulgi mendengus kesal sembari mengelus lengan tak berdosanya yang barusan di sentuh oleh tangan sialan irene.

Sehun pov

Aku diam-diam tersenyum saat melihat irene tertawa riang bersama seulgi. Aku merasa seperti kupu-kupu bertebangan di perutku. Aneh memang, padahal irene yang sedang senang tapi mengapa aku yang bergejolak? Ya namanya juga jatuh cinta kkk

Dengan memakai topi bertuliskan lambang 'NY' yang ia kebalikkan ke arah belakang dan kacamata hitam yang ia kenakan akan memudahkankan
nya untuk mengawasi irene dari jauh. Bahkan aku sengaja memilih tempat duduk paling pojok yang tertutupi oleh tumbuhan palm bambu yang cukup besar. Cukup lah untuk menghalangi tubuhku agar tidak terlihat oleh irene.

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now