Chapter 35

2.2K 161 7
                                    

Seperti biasa, irene dan sehun menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin. Kali ini tidak bersama seulgi. Biarlah yeoja itu bermain-main dengan oppanya.

Irene tengah fokus dengan gamenya sampai lupa masih ada makanan yang harus ia habisi.

Sementara sehun tetap asyik dengan spaggeti nya, mencoba membiarkan irene melakukan kegiatannya tanpa ingin menganggu.

Tiba-tiba irene menghentikan game nya dan menaruh iphone miliknya di atas meja lumayan keras, membuat sehun tersentak dan menoleh.

"Tugas fisika ku sudah selesai?" Ujar irene. Sejenak sehun mendengus kesal dan langsung melanjutkan kembali acara makannya.

"Aish tugas itu di kukumpul besok, kau sudah harus selesai sekarang!"

Sekali lagi sehun mendengus. Tak bisakah yeoja disampingku ini bicara lebih lembut lagi?

"Ya aku tahu,"
"Tenang saja, bukumu ada di tas ku, sudah lengkap dengan jawaban"

Irene berdesis senang sembari mengulas senyum di bibirnya, "ah aku beruntung mempunyai teman seperti mu"

Sehun menoleh, terdiam sejenak, irene berkata apa tadi? Teman? Ah mungkin saat ini memang belum.

Kemudian tersenyum, "N-ne"

---

Irene merebahkan dirinya di kasur, dan menghela nafas kasar. Tangannya tak bisa diam, memainkan bantalnya dengan gemas.

Sesekali irene memeluk bantalnya dengan erat, entah apa yang membuatnya begini, tapi ia sangat senang.

Pikirannya terfokus kembali pada kejadian tadi sore.

Flashback on

"Hei hei tak perlu berlarian seperti itu" ujar sehun dari kejauhan, nafasnya terengah-engah seiring langkah kakinya berjalan berlarian.

"Yaa! Sudah kuduga kau tak bisa menangkapku" irene tertawa saat melihat sehun terduduk di rumput dengan muka memerah, ia kelihatan sangat lelah.

Sontak irene mendekatinya, ia juga sudah lelah berlarian seperti tadi dengan sehun.

Dengan perlahan irene lebih mendekatkan dirinya dengan sehun, namja itu tengah duduk sembari menunduk. Raut lesunya terpancar jelas.

"Ingin membeli minum? Kau terlihat sangat lelah"

Tak ada jawaban dari sehun, namja itu tetap saja menundukkan kepalanya, membuat irene khawatir. Apa aku membuatnya sakit?

Dengan gerakan cepat irene sudah menempatkan dirinya di sebelah sehun, mendudukkan dirinya di rumput.

Sehun mendongakkan kepalanya, seketika wajah lesunya menjadi sebuah seringai. O-o aku punya firasat buruk tentang ini.

Tapi terlambat, belum sempat aku berdiri sehun sudah menggelitiki tubuhku, membuatku mengeluarkan tawaan yang lumayan keras.

"Ah.. Sudah sudah.. Sehunnie.. Hahaha.. Berhenti.."

Irene mencoba menjauhkan dirinya dari sehun tapi namja itu terlalu cepat untuk menangkapnya kembali.

Melihat wajah irene yang sudah sangat memerah membuat sehun mau tak mau menghentikan kegiatan balas dendam nya itu.

"Itu balasannya karna tadi kau sudah mengotori wajahku dengan es krim mu itu" ujar sehun diselingi tawanya.

"Kau jahat hun"

Sedetik kemudian sehun dan irene sudah jatuh terkapar di atas rumput. Mereka memandang ke arah yang sama dengan nafas yang belum berhenti tersenggal-senggal: arah langit.

"Aku sangat lelah irene, aku ingin energi"

Irene mendelik pada sehun, sontak ia langsung menolehkan kepalanya pada namja disampingnya, "energi?"

Chu. Sehun mengecup bibir irene pelan lumayan lama. Beberapa detik kemudian baru dilepaskan, tapi tidak menjauhkan wajahnya dari wajah irene.

Irene memerah. Ia memegangi bibirnya sendiri. Tapi sedetik kemudian fikirannya sudah pulih kembali, irene langsung saja memukul-mukul keras dada sehun, membuat namja di sampingnya ini meringis.

"Sialan kau oh sehun"

Sehun lebih memilih untuk menatap ke arah atas kembali, langit.

"Kau tahu, irene? Aku hanya memberikan bibirku ini pada orang yang ku cintai"

Oh tuhan, anak kecil pun juga tahu kalau orang hanya akan mencium orang yang dicintainya di bibir, kecuali yang sedang mabuk. Tapi ia sadar kan? Eh? Apa ia bilang? Mencintaiku?

"Sudahlah hun"

"Kenapa? Memangnya kau tak mencintaiku?"

Irene terdiam.

"Masih mencintai luhan hm?"

"Ia susah dilupakan hun"

"Aku akan membantumu dengan perlahan"

Flashback off

Irene mengganti arah posisi tidurnya menjadi menyamping. Fikirannya tetap tak terlepas dari sosok sehun.

Irene baru akan memejamkan matanya tapi sebuah suara terdengar dari iphonenya. Sontak irene terbangun dari tidurnya dan duduk di pinggir kasur.

Mengambil iphone di atas meja kecilnya dan membuka kode kuncinya. Ada satu pesan masuk dari luhan. Ada apa?

From: luhan

Bisa ke cafetaria besok setelah kau selesai dengan sekolahmu? Ah iya, jangan lupa ajak sehun.

Irene menyerngit. Untuk apa luhan mengajaknya ke cafetaria? Bersama sehun pula.

To: luhan

N-ne akan kami usahakan besok kesana

Irene mengunci iphonenya dan menaruhnya di atas meja kecilnya. Tubuh kecilnya kembali mendarat di kasur miliknya.

Irene mencoba memejamkan matanya lagi tapi nihil, pesan dari luhan terus saja mengusiknya.

---

Keep vomment guys!♥️

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Место, где живут истории. Откройте их для себя