Chapter 40 [end]

6.7K 316 40
                                    

Jam 02.30 pagi, dan aku masih terjaga semalaman, mataku benar-benar sembab, padahal besok aku sudah harus bersekolah lagi. Ah sudah lebih dari sejam yang lalu aku berhenti menangis, mungkin stock air mataku mulai habis. Dan alhasil kepalaku menjadi pusing sekarang. Ah aku membencimu oh sehun!

Mataku terus menatap langit-langit kamarku, aku kembali mengingat kejadian tadi. Harusnya aku tidak melihatnya: saat sehun dan yeoja itu saling mengeratkan tubuhnya satu sama lain, saat sehun mengusap yeoja itu, saat yeoja itu tersenyum manis karena perlakuan sehun. Dan disaat seperti ini lah aku menyesal, disaat aku tak punya hak untuk marah padanya, bahkan untuk cemburu pun aku tak berhak.

Air mataku kembali menetes. Irene kau benar-benar sangat bodoh, kau adalah yeoja yang paling bodoh didunia ini. Sudah berapa kali sehun meyakinkanmu kalau kau bisa melupakan luhan dan bisa membuatmu bahagia, tapi kau menyia-nyiakannya. Sekarang bukan salah sehun jika dia berpaling pada yeoja lain.

"Irene-ah" terdengar suara oppa memanggilku, ah aku lupa menutup pintu, untuk hal sepele saja kau sangat ceroboh, park irene.

Kulihat oppa mulai berjalan menghampiriku, dengan cepat aku menyeka air mata di wajahku, "ada apa oppa?"

"Akhir-akhir ini oppa selalu mendengarmu menangis, irene-ah. Bisa kau ceritakan alasanmu menangis?"

Irene menggeleng, lalu tersenyum, "aku baik-baik saja oppa, kau tak perlu khawatirkan aku"

Chanyeol oppa mulai mengelus rambutku pelan, detik itu juga aku menangis lagi. Benar-benar tak kuat untuk menahannya.

"Oppa! Sehun jahat, hiks! Dia.. Dia hiks bersama yeoja lain, oppa! Hatiku sakit hiks"

Dengan cepat chanyeol menenggelamkan wajah adiknya ini di dadanya, mendekapnya erat. Ia membiarkan irene memukul-mukul dadanya keras. Ini tak sebanding dengan rasa sakit yang dirasakan adiknya. Ah hatiku seperti teriris juga saat mendengarnya terus menyebut nama sehun.

Dasar kau brengsek, sehun!

---

Ini sudah jamnya pulang sekolah, kebetulan sehun dan chanyeol mendapat hari piket yang sama. Xiumin yang tadi ikut bersama mereka pun kelihatannya sudah melesat keluar dari kelas.

Dengan cepat chanyeol menutup pintu dan berjalan ke arah sehun, jalan chanyeol begitu cepat hingga akhirnya ia berada di hadapan sehun dan bersiap untuk menghajarnya. Chanyeol menarik kerah baju sehun, sontak sapu yang tadinya berada di tangan sehun terjatuh ke lantai.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA IRENE HAH?" Teriak chanyeol dengan amarah yang terpancar dari matanya.

"Hei sabar dulu, maksudmu apa yeol?"

"SETELAH KAU MENDIAMKANNYA SEKARANG KAU BERSAMA YEOJA LAIN? BEGITU? BEGITU CARA KAU MEMPERJUANGKAN YEOJA?" Sergah chanyeol yang masih terbakar emosi.

"Tolong jelaskan dulu yeol" pinta sehun dengan suara yang tersenggal-senggal.

"KAU TIDAK TAHU HAH? IRENE MELIHATMU BERPELUKAN BERSAMA YEOJA LAIN DIRUMAHMU, DIA MENCOBA UNTUK MEMINTA MAAF LAGI HUN PADAMU, TAPI APA? AH AKU BENAR-BENAR KECEWA PADAMU"

Sehun seperti tersadar, "ah dengarkan penjelasanku dulu yeol"

"DIAM KAU BAJINGAN, KAU SUDAH GILA HAH? KAU BILANG KAU MENCINTAI IRENE TAPI APA HAH? KAU CARI MATI DENGANKU?" Tangan chanyeol sudah ingin mendarat lagi di wajah mulus sehun, tapi kali ini sehun bisa menangkapnya, ia menjauhkan tangan chanyeol dari wajahnya ke samping.

"DIA SEPUPUKU YEOL, SEPUPUKU!" Ucap sehun tak kalah kerasnya dengan teriakan chanyeol tadi.

Sontak chanyeol melepas cengkramannya, ia segera kembali terduduk sembari memijat kepalanya yang terasa pusing.

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt