Chapter 37

2.3K 170 1
                                    

Sehun mendesah pelan saat chanyeol baru saja mengatakan kalau irene tidak masuk hari ini, tentu saja karena yeoja itu tidak enak badan. Sebenarnya sehun penasaran kenapa irene bisa sakit seperti kemarin, apa yeoja itu baik-baik saja dirumahnya?

"Dia hanya kelelahan saja kok hun,"

Chanyeol seperti tahu apa yang ada dipikiranku. Ia menepuk pelan pundakku, seakan memberi semangat padaku.

Sehun mengangguk dan tersenyum.

"Omong-omong coklat di atas meja kecil irene itu pemberianmu?"

Sehun mengadahkan kepalanya, sontak sehun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lalu mengangguk mengiyakan.

Chanyeol terkekeh, "kau manis sekali, hun, lain kali belikan aku juga ne"

---

Ketidak hadiran irene di hari ini sungguh membuat sehun mati rasa. Ia terus saja mengaduk-aduk makanannya tanpa ingin menyantapnya.

Minuman yang ia beli bersama dengan spagetti nya pun belum ia teguk sama sekali.

Yeoja itu benar-benar membuatku khawatir.

---

Keesokannya saat istirahat, sehun kembali menghampiri kelas irene, memastikan apakah yeoja itu sudah masuk sekolah lagi seperti yang di katakan chanyeol, dan ya benar, yeoja itu tengah duduk di kursi nya dengan seulgi di sampingnya. Dengan cepat sehun langsung mendekatinya.

Irene menoleh saat merasakan ada orang yang baru saja mendekati mejanya, dan ya, seorang sehun tengah berdiri di samping meja seulgi yang bersebelahan denganku.

"Kau sudah sembuh irene?" Ucap sehun dengan wajah sumringahnya.

Irene menutup kembali bekal yang ia bawa dari rumah dan mendengus sebal.

"Hei, aku sangat khawatir padamu, tak seharusnya kau beri reaksi seperti itu padaku"

Seulgi sendiri hanya melihat irene dan sehun bergantian. Tak lama ia berdiri dari tempat duduknya, "baiklah aku akan kekelas chanyeol dulu, dan kau oh sehun, tolong jaga ireneku"

Sedetik kemudian yeoja itu sudah pergi keluar kelas, meninggalkan sehun dan irene berdua di dalam kelas.

Reflek sehun langsung menduduki kursi yang baru saja diduduki seulgi, dan menatap irene dengan lekat, "kau sudah sembuh irene?"

"Ya menurutmu saja,"

"Ah ya, bagaimana dengan coklatku?"

Irene berdeham, "ya enak, seperti coklat pada umumnya"

"Dan ya gomawo atas coklatnya dan sudah mengantarkanku ke rumah," ucap irene lagi.

Sehun menghangat.

Irene kembali menaruh tangannya di bekalnya dan berniat untuk membukanya kembali.

"Ah ya, tumben sekali kau bawa bekal"

---

Seperti biasa, sehun meminta irene ke taman dulu sebelum mereka pulang, awalnya yeoja itu menolak, karena ia ingin cepat-cepat pulang. Sehun juga sudah membujuknya kalau ia akan memberikan es krim gratis tapi tetap saja yeoja itu menolak, tentu saja karena alasan ia sedang sakit, mana mungkin ia membiarkan dirinya makan es krim saat masih lemas seperti ini?

Sehun kembali memikirkan cara agar irene mau menemaninya di taman. Um sebenarnya sehun ingin menyatakan cintanya lagi, walaupun ia masih ragu, tapi apa salahnya mencoba? Daripada keduluan yang lain?

Ah baiklah ini cara terakhirnya, sehun memperlihatkan aegyo nya pada irene, berharap yeoja itu mengiyakan keinginannya.

Dan syukurlah irene menurut, entah karena aegyo ku yang terlewat lucu atau karena ia sudah lelah berdebat denganku, ah sepertinya opsi kedua yang betul.

Dan di sinilah mereka berada, di taman kecil yang berada di belakang sekolah.

Mereka menempatkan dirinya di kursi panjang yang ada di taman secara bersamaan.

Keraguan di diri sehun kembali muncul, ah apa irene akan menerimanya? Bagaimana kalau ia menolakku? Bagaimana kalau ternyata ia masih mengharapkan luhan?

Tanpa sadar sehun mengenggam tangannya sendiri dengan kuat, ia bingung harus memulainya dariamana, bahkan kata-kata yang sudah ia siapkan tadi hilang begitu saja.

Sehun memejamkan matanya sejenak, dan mengatur nafasnya.

"Irene-ya"

Irene menoleh, ia menyerngit saat menyadari raut wajah sehun yang.. Um gemeteran? Haha kenapa dia? Sungguh membuatku ingin tertawa.

"Aku ingin mengatakan sesuatu," ucapnya lagi.

Irene bisa merasakan deruan nafas sehun yang tak teratur, hei dia ini kenapa sih?

"Bicara saja hun"

"Begini irene.." Sehun menelan ludahnya sendiri dengan susah payah, ia harus melakukannya sekarang juga, atau ia akan mendapatkan insomnianya lagi malam ini.

"Sebenarnya aku sudah lama-

Drtt.. Drtt..

Irene mengganti arah pandangnya dari sehun ke saku nya, ia mengambil iphone nya yang sempat berbunyi.

Chanyeol oppa is calling

Kenapa tiba-tiba dia menelfon?

Irene mengkode supaya sehun diam dahulu lalu sedetik kemudian ia mengeser tombol telfon hijau di iphone nya ke kanan, mengangkatnya.

"Ya oppa, ada apa?"

"Ah benarkah?"

"Bukannya 3 hari lagi?"

"Ya baik oppa, aku akan segera pulang"

Sedetik kemudian irene sudah memutuskan panggilannya. Aku menyerngit bingung saat mengingat apa saja yang ia katakan pada oppanya, mereka sedang membicarakan apa?

"Ya! Sehunnie! Appaku sudah pulang dari berlayarnya, aku pulang dulu ne!"

Dengan cepat irene sudah melangkahkan kakinya menjauh dari sehun.

Sehun sendiri masih duduk mematung, ah sial, gagal lagi.

---

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now