Chapter 7

3.7K 245 4
                                    

"Sepertinya aku menyukainya, seulgi-ya" ucap sehun pada seulgi. Ya, kini mereka sedang berada di kantin, duduk berdua di bawah pohon yang rindang. Ingin tahu irene dimana? Dia sedang di perpustakan. Mengerjakan tugas tambahan dari Mrs. Jane karena ia tak mengerjakan tugas sejarahnya semalam.

"Eh? Kau menyukai siapa?" Tanya seulgi. Ia tampak bingung sekaligus tak percaya dengan ucapan sehun, bahkan ini pertama kalinya ia mendengar sehun menyukai yeoja saat mereka kenal di sekolah ini. Karena yang ia tahu sehun masih belum bisa melupakan cinta pertamanya.

"Irene, irene sahabatmu"

Eh? Benarkah yang diucapkan sehun? Aku curiga ia habis meneguk beberapa botol wine sehingga ia berkata seperti itu. Tapi tak tercium aroma wine dari tubuhnya sedari tadi. Jadi dia tersadar 100% dengan ucapannya?

"Mwo? Kau sedang tak mabuk kan sehun-na?"

Sehun menghela napasnya kasar, apa ia terlihat seperti orang mabuk sekarang? Padahal ia sudah berusaha berkata dengan jujur.

"Aniya, aku sedang tidak mabuk seulgi-ya!"

"Apa yang membuatmu menyukainya sehun-na? Bahkan kalian belum lama mengenal,"

"Aku juga tak tahu, aku hanya.." Sehun seperti sedang berfikir sesuatu, ia tak tahu detail bagaimana cara ia mendeskripsikan perasaannya pada irene, ini berjalan begitu saja tanpa sebuah alasan, "... Nyaman. Iya entah mengapa aku nyaman berada di dekatnya"

"Lalu bagaimana dengan..." Seulgi tampak seperti menggantungkan ucapannya, takut sehun akan teringat pada masa lalunya kembali.

Sehun seperti mengerti dengan apa yang ingin diucapkan seulgi. Ia langsung memberi isyarat agar ia tak melanjutkan kata-katanya lagi, karna ia sendiri pun sudah sangat malas untuk mendengarnya.

"Entahlah seulgi-ya, mungkin ini adalah titik jenuh aku menunggunya"

"Baiklah, tapi jangan coba-coba untuk menyakitinya sehun. Ia begitu rapuh. Karena nasibnya juga sama sepertimu. Ia juga pernah ditinggal oleh kekasihnya entah kemana. Dan sekarang ia masih mengharapkannya untuk kembali"

Sehun yang mendengarnya hanya menaikkan satu alisnya. Ia tampak tak mengerti dengan ucapan sahabatnya ini. Tak mau ambil pusing dengan perkataan seulgi, ia hanya mengangguk tanda mengerti.

--

Drtt.. Drtt..

Suara dering iphone irene membuyarkan lamunan indahnya saat pelajaran Mr. Hanbin membuatnya bosan. Ia menghela nafas sejenak. Ia langsung mengambil iphonenya dari sakunya dan menatap layarnya, ada pesan masuk dari orang yang tak dikenalnya.

From: unknown number

Tebak aku siapa irene-ya!

Irene hanya menaikkan satu alisnya, awalnya ia mengira bahwa pengirim itu salah nomor, tapi bagaimana bisa ia mengetahui namaku? Jadi dia siapa? Hm berhubung aku bosan jadi akan kubalas pesannya, lagipula aku juga penasaran.

To: unknown number

Berikan aku clue dahulu baru akan ku tebak.

Sent. Ia mengunci iphonenya kembali dan mulai berfikir siapa yang kemungkinan mengirimkan pesan tadi kepadanya.

1 menit berlalu dan iphone irene kembali bergetar, ya siapa lagi kalau bukan dari pengirim misterius tadi.

From: unknown number

Seniormu yang cool dan berkarisma

Eh? Percaya diri sekali dia. Tapi aku semakin dibuat penasaran dengannya. Apa benar dia seniorku? Aku kembali mengingat siapa saja senior yang ku kenal. Yang ada di otakku hanya chanyeol oppa, kai sunbae, taeyeon sunbae, tiffany sunbae, suho sunbae, lay sunbae, sooyoung sunbae dan.. Sehun sunbae? Eh? Sehun? Aku curiga kalau dia yang mengirimkanku pesan tersebut. Tapi darimana ia bisa mendapatkan nomorku?

To: unknown number

Aku mencurigai satu nama, tapi aku cukup tak yakin dengan dugaanku.

Sent again. Aku menghela nafasku. Sesekali aku menatap pada seulgi yang duduk manis di sebelahku sembari menyimak dengan tenang pelajaran yang sedang dibahas oleh songsaengnim ku. Jika sedang serius begini pasti ia sedang tak mau diganggu.

Tak perlu menunggu sampai semenit pengirim itu sudah membalas pesannya kembali. Ah kurasa ia juga sedang bosan dengan pelajarannya sehingga berani memainkan handphonenya dan mengirimiku pesan.

To: unknown number

Kau mengira aku siapa?

Aish bagaimana ini? Aku ingin menjawab jika itu sehun tapi akan sangat memalukan nantinya jika jawabanku salah. Jawab-tidak-jawab-tidak-jawab. Kancing bajuku berkata aku harus jawab. Baiklah semoga saja benar.

From: unknown number

Kau sehun?

Ketika sudah selesai menjawabnya aku langsung buru-buru mengunci kembali iphoneku, aku sangat takut dengan jawabannya sekarang.

Semenit, dua menit, tiga menit.

Drtt.. Drttt..

Iphone itu kembali bergetar setelah irene menunggunya selama tiga menit.
Ia menghela nafas panjang sebelum membukanya.

From: unknown number

Yaa! Kau benar irene. Jadi kau menyadari kalau aku ini cool dan berkarisma eoh?

Eh? Irene sontak membulatkan matanya, kata-kata sehun membuatnya bergidik geli. Cih percaya diri sekali dia. Aku kan hanya asal menebak. Tapi jika boleh jujur namja itu memang cool dan berkarisma kok, hanya saja sikapnya yang menyebalkan itu membuatku ingin menarik kejujuran ku yang tadi kembali.

Ah tapi bisa saja dia berbohong. Bisa saja kalau itu bukan sehun. Irene butuh bukti. Cara satu-satunya agar bisa cepat mengetahui dia sehun atau bukan adalah dengan cara menelponnya, ya menelponnya. Aku pun kembali fokus pada pesan tersebut dan mulai membalasnya,

to: unknown number

Tapi aku masih tak percaya jika itu kau, telpon aku jika kau benar sehun.

Seketika irene teringat sesuatu. Dirinya sekarang sedang berada di dalam kelas, bagaimana caranya ia menjawab panggilan jika ia masih ruangan ini? Bagaimana jika nanti iphonenya berbunyi dan Mr. Hanbin mendengarnya? Ah ku matikan saja nada deringnya jadi tak akan terdengar jika ada panggilan masuk.

Irene langsung saja mengeklik tombol setting dan membuat agar nada deringnya menjadi hening. Setelah selesai dengan nada deringnya, tak lama ada panggilan masuk di iphone milik irene. Dari si senior cool dan berkarisma itu. Irene langsung saja mereject panggilannya dan buru-buru mengirim suatu pesan.

To: unknown number

Aku baru ingat jika aku sedang berada di dalam kelas sekarang, jadi maaf karna tak bisa menerima panggilanmu. Btw kau kemana saat menelponku? Kau tak menelponku di dalam kelas kan?

Setelah pesan itu terkirim irene langsung saja mengganti nama kontak yang awalnya 'unknown number' menjadi 'senior menyebalkan' bahkan untuk menaruh nama sehun pada nama kontaknya saja ia malas.

Tak lama kemudian ada pesan baru lagi dari senior menyebalkan itu. Dengan lesu ia membuka pesan tersebut dan membacanya dalam hati,

From: senior menyebalkan

Baiklah terserahmu saja. Tenang saja karena aku menelponmu di toilet kok, kau bisa temani aku disini, irene-ya? Kkk aku hanya bercanda

Irene yang melihatnya hanya memutar bola matanya, ia sangat malas untuk menjawabnya dan lebih memilih untuk mengabaikannya.

---

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now