Chapter 5

4.8K 270 1
                                    

BRUKK

Irene mulai terbangun karena suara dentaman yang cukup keras dari arah kamar chanyeol. Aish apa yang dilakukan dua namja itu sih. Tak mau tinggal diam irene langsung saja melangkahkan kakinya ke kamar sehun untuk memastikan suara apa tadi. Saat ia mulai mencoba membuka pintu kamar chanyeol,

"Aigoo.. chanyeol oppa apa yang kau lakukan eoh? Kamarmu berantakan sekali, buku-buku berceceran dimana-mana"

Chanyeol kaget saat tiba-tiba irene masuk kekamarnya dan memarahinya seperti itu. Sebenarnya ini ulah sehun. Tadi ia ingin mengambil salah satu buku yang ada di rak ku. Tapi karena buku itu disusun sembarangan yang hanya ditumpuk-tumpuk dan sehun ingin mengambil buku yang berada paling bawah alhasil semua buku yang diatasnya berjatuhan dan menghasilkan suara yang cukup keras.

"Ah bantu aku untuk merapikannya irene-ya"

"Ne oppa" ujar irene dengan malasnya lalu mulai mengambil satu persatu buku yang ada dilantai dan menata dengan rapi di laci buku milik chanyeol.

"Oppa mau antar sehun pulang dulu ne, kau rapikan saja kamar oppa"

"Aish ini kan kamarmu rapikan sendiri saja lah! Aku lelah oppa jika tidak ada yang membantu"

Sehun yang mendengar celotehan irene dengan sigap langsung membantunya. Ah irene pasti keberatan, buku milik chanyeol kan berat-berat, batin sehun.

"Biar aku bantu ne irene" pinta sehun yang hanya dijawab dengan anggukan kecil irene. Mau tak mau melihatnya irene pun tersenyum juga.

Setelah keduanya selesai merapikan buku milik chanyeol sehun langsung bergegas ke luar rumah irene dan menuju chanyeol yang sudah siap dengan mobilnya, ia ingin mengantar sehun pulang.

--

"Aku bolos saja untuk pelajaran ini ne seulgi, katakan saja pada songsaengnim kita bahwa aku ke uks karna tak enak badan, arra?" Ucap irene tiba-tiba pada seulgi.

Baru saja seulgi ingin bertanya mengapa irene ingin membolos tetapi sahabatnya itu sudah langsung pergi saja meninggalkannya dikelas. Tumben sekali dia begitu.

Kini irene berjalan gontai keluar kelas, ia tak tahu akan melangkahkan kakinya kemana, ia hanya ingin menenangkan diri sejenak, dan juga untuk menghindari pelajaran fisika yang sangat tak disukainya. Mungkin atap sekolah adalah tempat yang pas untuk saat ini. Tak mau berfikir panjang ia langsung berjalan menuju atap sekolah.

Ugh untuk mencapai atap sekolah memang tak mudah, ia harus menaiki tangga yang lumayan membuatnya lelah. Sesampainya diatas ternyata ia tak sendiri, dari kejauhan ia bisa melihat namja yang tengah duduk memunggunginya. Ia seperti kenal dia siapa. Perlahan ia mendekat kearahnya,

"Eh? Sehun?" Irene menarik nafas lega, ternyata namja itu adalah sehun, baiklah ia akan menjadi teman bolosku untuk hari ini.

Sehun reflek menoleh ke arah suara yang memanggilnya, ia menyerngit saat tahu yang memanggilnya adalah irene, "Irene-ya? Sedang apa kau disini?"

"Aku membolos, sehun-na" jawab irene dan langsung menempatkan dirinya disamping tempat sehun duduk. "Kalau kau sedang apa disini?"

"Sama sepertimu hm" ucap sehun dan langsung menatap ke arah depan kembali.

"Seorang sehun bisa membolos juga ck" ucapnya sambil tersenyum miring. Jujur saja ini baru pertama kali irene bolos, dan ia benar-benar tak tahu harus berbuat apa selagi pelajaran fisika terkutuk itu belum selesai. Teman sekelasnya pernah berkata atap sekolah adalah tempat yang nyaman untuk membolos jadi ia putuskan untuk ke tempat ini.

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu irene, aku sudah berkali-kali bolos disini tapi baru pertama kali ini aku melihatmu membolos" ucap sehun dengan tampang menyelidiknya. "Kau mau aku adukan ini pada oppamu, irene-ya?"

Sontak irene membulatkan matanya, mati saja ia jika sehun benar ingin mengadukannya pada chanyeol, ia pasti akan mengadu juga pada eomma. Aish sehun ini merepotkan sekali.

"Jangan katakan ini pada chanyeol ne sehun? Hanya kali ini saja aku membolos, aku benar-benar tak tahan dengan pelajar fisika" ucap irene pada sehun dengan puppy facesnya, berharap sehun tak akan mengadukannya pada oppanya jika ia membolos.

"Kkk, mukamu lucu sekali irene jika seperti itu, aku hanya bercanda pabbo"

Seperkian detik wajah lucu irene berubah menjadi cemberut. Aish sehun membuatnya takut saja. Ia merutuki dirinya sendiri karena sudah bertingkah bodoh dihadapan namja didepannya ini.

Sehun yang sedari tadi tertawa reflek langsung berhenti ketika raut wajah irene berubah. Bahkan ketika irene cemberut pun ia masih terlihat lucu. Entahlah ada perasaan berbeda saat bersama yeoja ini. Sifatnya mengingatkanku pada seseorang di masa laluku. Sehun langsung saja menggeleng cepat berharap ingatan itu tak terngiang di otaknya lagi.

"Ah senang juga menjadi partner bolosmu, irene-ya" Sehun membelakangi kedua tangannya ke belakang kepala, menjadikan tanggannya sebagai bantalan.

"Eh? Apa maksudmu?" Irene hanya memasang wajah tak mengertinya.

"Aku jadi tak merasa bosan disini, sering-seringlah membolos ne irene" sehun mengucapkannya sembari terkekeh kecil. Irene menganggapinya hanya dengan senyuman masam.

Seketika suasana menjadi hening. Tak ada yang membuka mulutnya lagi. Sehun pun bingung harus berkata apa lagi untuk memecah keheningan.

Irene yang tak suka keheningan pun membuka mulutnya, "saat bolos biasanya kau melakukan apa sehun-na?"

Sehun tampak berfikir, biasanya sehun hanya duduk disini merasakan angin yang menerpa dirinya. Sambil sesekali ia bernostalgia saat dulu ia sering membolos disini bersama yeoja yang dulu sangat dicintainya. Tapi sekarang ia benar-benar tak tahu dimana yeoja itu berada, ia menghilang tanpa alasan yang jelas.

Flashback on.

2 tahun yang lalu..

"Tumben sekali kau menyuruhku kesini, changi-ya" sehun menatap yeoja di hadapannya dengan penuh arti. Ia sangat mencintainya.

"Sehun-na, besok aku sudah harus pergi ke amerika, mungkin setahun kemudian baru aku akan balik. Jadi kita akhiri saja ne hubungan ini, karena ku tahu aku pasti tak akan tahan dengan hubungan ldr" ucapnya to the point yang sukses membuat mata sehun terbelalak.

"Kenapa kau pergi meninggalkanku?
Berjanjilah jika kau kembali kita akan bersama lagi" ucap sehun.

"Aku tak bisa berjanji" ucapnya lemas sembari menundukkan kepalanya.

"Wae?"

"Karena aku sudah punya penggantimu disana, mianhae, karena aku punya seseorang lagi selain dirimu" kata-kata itu sontak membuat sehun menjadi geram. Maksudnya apa dari kata-katanya barusan? Ia bermain dibelakangku selama ini?

"Kau mempermainkanku eoh?" Ucap sehun. Kedua tangannya sudah terkepal sedari tadi diatas meja. Sedetik kemudian tubuhnya sudah berdiri dari kursi. "Kukira perlakuanmu selama ini karena kau tulus sayang padaku, tapi ternyata aku salah ck"

Yeoja didepannya hanya mematung melihat tingkah sehun. Ia sebenarnya bingung dengan perasaan ini. Ia seperti mencintai dua orang sekaligus. Satu sisi ia mencintai sehun, tapi disisi lain ia tak mau kehilangan namja yang berada di sebrang negara sana. Entah mengapa ia lebih memilih untuk pergi dari sehun dan kembali pada namja itu. Hatinya lebih berpihak padanya.

Flashback off.

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now