Chapter 11

3.4K 204 0
                                    

Irene berjalan riang ke arah kelasnya. Hatinya berbunga-bunga sekarang. Bagaimana tidak? Ia baru saja bertemu dengan cinta pertamanya yang sudah lama menghilang kemarin. Ia harap ini bukan hari terakhirnya lagi untuk bertemu dengan luhan. Ah ia tak sabar untuk bercerita dengan sahabatnya seulgi. Ia pasti kaget saat mendengarnya.

Ia mendengus saat sampai dikelas karna seulgi belum juga datang. Biasanya ia selalu datang pagi. Mungkin hari ini dia kesiangan, batin irene. Baiklah akan kutunggu dia. Irene langsung duduk di tempat duduk yang biasanya ia tempati dan lebih memilih untuk membaca buku fisika walaupun ia tau ia tak akan mengerti apa yang ada dalam buku itu.

Irene berusaha memahami rumus-rumus yang ada pada buku yang ia baca, tapi rasanya sulit sekali. Sudah berulang kali ia menguap. Ah fisika memang selalu membuatnya mengantuk.

Aktifitas membaca buku irene terhenti saat seseorang berdiri sambil terengah engah disampingnya. Sontak irene mendongkakan kepalanya, Seulgi rupanya. Eh? Tumben sekali dia baru datang jam segini.

"Tumben sekali kau baru datang"

"Aku bangun kesiangan"

Irene terkekeh saat melihat satu kancing seulgi yang paling atas terbuka. Pasti yeoja disampingnya ini sangat terburu-buru sampai lupa mengancingnya.

"Seulgi-ya, mendekatlah kemari" ucap irene dan sedetik kemudian seulgi sudah duduk disebelah irene.

"Wae irene-ya?"

"Kancing paling atasmu terbuka kkk" irene berbisik pada seulgi dengan seringai nakalnya yang dibuat-buat. Melihat muka seulgi yang memerah membuatnya tertawa lepas.

"Yaa! Kau membuatku malu eoh!" Seulgi langsung buru-buru mengancingkan kancing seragamnya yang terbuka, ia memukul kepalanya sendiri saat mengingat tadi ada beberapa namja bersiul tanpa alasan padanya. Ah rupanya karna ini.

Seketika irene teringat sesuatu. Ia belum menceritakan tentang luhan pada seulgi. Ah kancing seulgi yang terbuka membuatnya lupa kkk

"Seulgi-ya"

"Wae?"

"Aku ingin bercerita sesuatu"

"Wae? Tentang luhan? Ia sudah kembali kan? Kemarin ia kerumahmu kan? Ah aku sudah tahu"

Mata irene terbelalak mendengarnya. Ia kagum sekaligus bingung sekarang. Kagum karena seulgi bisa menebak kembali apa yang ada dalam pikiran irene, serta bingung ia bisa tahu berita itu darimana. Semoga saja selama ini sahabatnya tidak berusaha untuk menguntitnya.

"Darimana kau bisa tahu eoh?"

"Dari oppamu" seulgi tersenyum tenang.

Kata-kata seulgi sukses membuat irene menyerngitkan alisnya. Untuk apa oppanya memberitahu seulgi? Apa mereka sedang dalam masa pendekatan? Mengapa ia bisa tidak tahu? Ah chanyeol oppa diam-diam menghanyutkan juga!

Irene mensipitkan matanya, "kau sedang dekat eh dengan chanyeol oppa?"

"Aku tak tau, tapi belakangan ini ia selalu mengirimiku pesan, seperti bertanya aku sedang apa atau aku sudah makan atau belum bahkan ia sering curhat padaku, tapi entahlah katanya ia hanya ingin mengenalku" jawabnya panjang lebar.

"Kenapa kau baru memberi tahuku eoh!"

"Dia yang memintaku untuk tidak memberi tahumu, mian irene-ya"

"Yasudah aku tak jadi bercerita, sepertinya kau sudah tau semuanya dari chanyeol oppa" irene menenggelamkan kepalanya pada buku fisikanya. Memejamkan matanya sejenak, tapi ia tak benar-benar tidur.

"Oppamu bilang kalian menghabiskan waktu dikamar, apa yang kau lakukan eoh?"

Sontak irene membangunkan kepalanya dari bukunya dan duduk tegak menghadap seulgi, "YAA! Jangan berfikir macam-macam padaku seulgi-ya! Kita hanya bercerita dan dia menyanyikan lagu untukku sebelum aku tidur, romantis bukan?"

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now