Chapter 12

3.2K 185 3
                                    

Hari ini hari sabtu, sama seperti kalian, irene juga libur hari ini. Tadi malam luhan mengiriku pesan, ia bilang hari ini ia akan mengajakku ke suatu tempat. Entahlah, aku juga bingung ia ingin membawaku kemana.

Aku sudah siap dengan outfitku sedari tadi, tapi namja itu belum juga muncul. Ku harap dia tak lupa dengan janjinya. Diam-diam aku memikirkan nanti luhan akan membawanya kemana. Sebuah taman? Dunia fantasi? Mall? Berenang bersama atau museum? Ah luhan ini membuatku penasaran saja.

Tin.. Tin..

Ah pasti itu suara klakson mobil luhan. Akhirnya ia datang juga. Aku langsung menatap diriku dikaca kembali, memastikan penampilanku apa masih rapi seperti sebelumnya. Perfect, ketika sudah yakin dengan penampilanku, aku langsung melangkahkan kakiku keluar rumah, setelah pamit dulu pada eomma tentunya.

Diluar luhan sudah menunggu disamping mobilnya. Ia hanya memakai kaos putih dengan celana jeans hitam, sederhana tapi itu sudah cukup membuatku kagum. Ia selalu tampak cool dengan outfit apapun.

"Maaf membuatmu menunggu, kajja masuk" luhan tersenyum manis padaku lalu ia membukakan pintu mobilnya untukku. Ia memang selalu bisa membuat yeoja beranggapan dirinya adalah tuan putri.

Aroma mobil luhan memang belum berubah. Bahkan saat ia mengganti mobilnya pun ia tak ada niatan untuk mengganti parfum mint mobilnya.

"Kita ingin kemana luhan?" Tanyaku padanya saat ia sudah masuk dalam mobilnya.

"Nanti kau juga tahu chagiya" ucapnya seraya memasangkan seatbelt yang setengah melingkari tubuhnya dan mulai menyalakan mobilnya.

Aku lebih memilih untuk diam. Selama perjalanan ku habiskan dengan menatap ke arah luar jendela. Melihat dengan detail pemandangan yang ada. Aku maupun luhan tak ada yang berniat untuk membuka suara.

Lama-lama aku mengantuk juga, tapi aku tak ingin tidur sekarang, aku masih penasaran luhan ingin membawaku kemana. Ah tapi mataku sedang tak bisa diajak kompromi rupanya.

Luhan menatap irene lembut. Yeoja disampingnya sudah terlelap. Mianhae irene, aku sudah banyak menyakitimu, batin luhan. Ia masih tetap memfokuskan dirinya pada perjalanan.

Hanya butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai ditempat yang luhan tuju. Ia menatap yeoja disampingnya, ia masih tidur dengan nyenyaknya. Luhan menggoyangkan tubuh irene pelan, berharap irene akan bangun.

"Irene-ya irreona, kita sudah sampai" luhan membisikkannya ditelinga irene. Sontak irene langsung mengerjapkan matanya. Ia membenarkan posisi duduknya dan melihat ke sekeliling. Ia tahu betul ia berada dimana.

"Kita kerumah halmonimu, luhan?"

"Ne, kau tak suka aku membawamu kesini?" Kini raut wajah luhan menjadi cemberut.

"Aish bukan begitu, kalau kau bilang kita akan ke sini kan aku bisa membeli buah-buahan dulu pabbo-ya!"

"Tak usah repot-repot begitu, kajja masuk, ia sudah menunggumu di dalam"

Luhan keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu sampingnya, membukakan pintu untuk irene. Such a perfect boy.

Irene membalasnya dengan senyum dan anggukan yang seolah berkata 'terima kasih untuk itu'

Keduanya pun masuk ke dalam rumah bernuansa putih yang cukup besar. Mereka di sambut oleh dua orang nanny yang ramah.

"Dimana halmoni?" Tanya luhan pada salah satu nanny.

"Ia berada di taman belakang tuan" jawabnya. Ini sudah biasa bagi irene. Dulu ia sangat sering berada disini bersama luhan, sekedar untuk menemani halmoni atau bermain menghabiskan masa libur.

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum