Chapter 32

2.1K 152 6
                                    

Kini irene tengah duduk santai di bawah pohon besar di taman belakang sekolahnya. Ia membaca ulang novel yang diberi luhan beberapa minggu yang lalu.

Kata-kata yang ada disana sungguh membuatku mengingat kembali luhan.

'Aku ingin menjadi bintang yang paling besar'

'Tapi apa kau tahu bintang yang paling besar itu akan cepat mati?'

'Aku tak peduli, yang penting aku bisa menyinari orang-orang di sekilingku'

Mata irene memanas, secara reflek otaknya mengulang kembali memori indah yang pernah irene lakukan bersama luhan.

Tak habis pikir, bagaimana bisa namja itu menyembunyikan penyakitnya di balik sikap cerianya?

Irene membalik lembar buku nya ke halaman berikutnya, matanya mengabsen setiap kata yang ada di sana.

Irene terkejut saat seseorang menepuk pundaknya, sontak ia langsung menoleh ke arah orang tersebut, ia mendengus kesal saat melihat sehun yang ikut duduk di rumput sebelahnya.

Melihat reaksi irene, sehun langsung menyerngit, "sepertinya kau sedang tak ingin diganggu"

Tahu-tahu sehun sudah menyiapkan dirinya untuk berdiri lagi, tapi sebelum itu terjadi irene sudah menangkap tangan sehun, menyuruh namja itu untuk tetap diam.

"Tidak, kau disini saja temani aku"

Sehun tersenyum. Tapi sedetik kemudian irene sudah menfokuskan dirinya lagi pada buku novelnya.

"Serius sekali membaca bukunya"

"Karena buku ini sangat menarik untuk dibaca"

"Kenapa begitu?"

"Karena ini pemberian luhan"

Sehun menelan ludahnya susah payah. Ia fikir yeoja disampingnya ini sudah bisa melupakan luhan, tapi sepertinya belum. Aku mengerti, mungkin luhan pernah memberi kenangan yang berarti sampai irene enggan untuk melupakannya.

Sehun harus sabar kalau ingin meluluhkan hatinya.

Sehun tersentak saat ia mengingat sesuatu, ah ya undangan luhan!

"Irene-ya"

"Mm?"

"Kau sudah baca undangan dari luhan?"

Irene menoleh, ia kembali teringat pada percakapannya di telfon dengan namja itu. Ah, benar juga, aku lupa menanyakannya pada chanyeol oppa.

"Belum, ada apa?"

"Itu acara pesta tunangannya"
"Ah aku lupa bawa undangannya, tapi aku ingat acara itu 3 hari lagi"

"Sepertinya aku tak ikut"

Sehun menaikkan satu alisnya, apa irene takut merasa sakit karena akan melihat luhan dengan krystal?

"Oh ayolah kau tak perlu cemas, akan ada aku yang mendampingimu nanti"

Satu jitakan melayang di kepala sehun, irene tersangkanya.

"Kau ini bicara apa pabbo?"

Sehun mengelus pelan puncak kepalanya yang barusan dijitak irene, "aku tahu kau tidak akan tahan melihatnya, tapi tenang saja, aku akan ada disampingmu, dan akan membuat mu lupa dengan rasa sakitmu itu"

Irene berdesis, namja disebelahnya ini memang sok tahu.

---

Irene kembali ke kelas saat bel sebentar lagi akan berbunyi. Ia sempat bertemu oppanya saat di perjalanan menuju kelasnya, ah mungkin oppanya baru menemui seulgi.

Irene menutup telinganya malas saat mengetahui keadaan kelas begitu berisik.

Mataku menerawang mencari seulgi, dan ya, yeoja itu tengah mengobrol bersama kerumunan son wendy, joy-yeri-sulli-dan suzy, bergosip mungkin?

Tak mau menunggu lama aku langsung saja menghampiri mereka.

"Mengobrolkan apa?" Ucapku basa-basi.

"Berita panas pastinya" jawab yeoja bernama yeri.

"Biasa saja menurutku," timpal suzy.

"YAA! Biasa saja bagaimana? Senior kita kim junmyeon yang terkenal kaya itu berkencan dengan seorang gadis nerd, itu termasuk berita panas tau!"

Irene menghela nafasnya kasar, berita panas apanya? Memangnya seorang pria kaya tidak boleh bersama dengan gadis culun? Apa salahnya?

Ya, kim junmyeon atau yang kerap dipanggil suho itu memang namja yang lumayan populer di sekolah, dan aku juga sering dengar bahwa ia sedang dekat dengan kim seolhyun, atau yang biasa mereka panggil si gadis nerd itu.

Ah sudahlah aku tak terlalu memikirkan juga. Memangnya ada urusan apa denganku?

Seulgi yang memahami kejengahanku pun langsung menyuruhku untuk duduk, bersama dia juga.

Kami berdua pun langsung menempati kursi masing-masing. Kulihat seulgi mulai memasangkan earphonenya yang baru diambilnya dari saku. Ia tampak asyik dengan lagu yang ia dengar.

Menghela nafas, "apa aku harus datang?"

Seulgi menyerngit, tentu saja ia masih dapat mendengar dengan jelas ucapan yeoja disebelahnya.

"Mendatangi siapa maksudmu?"

"Luhan,"

Ah iya seulgi jadi teringat pada surat yang dikirimkan luhan kemarin, tentu saja seulgi diundang, karena dia sahabatnya juga.

Seulgi memberiku seringainya, "kenapa tidak?"

Memutar bola mataku jengah, sepertinya seulgi menganggap pertanyaanku itu sebuah candaan, aish aku benar-benar bertanya serius pabbo.

"Oh ayolah aku sedang tidak bercanda seulgi"

Sedetik kemudian seulgi terlihat sedang membetulkan posisi duduknya dan menghadapku lurus.

"Memangnya aku bercanda?"
"Sudahlah ikut saja, akan ada aku disana, nanti kita akan berangkat bersama pastinya"

Irene terdiam sejenak, berangkat bersama? Ah iya sudah pasti seulgi ini bersama chanyeol, dan aku? Pasti aku menjadi nyamuk, menyebalkan sekali.

---

Aku mendengus kesal saat sehun belum juga berhenti menertawaiku. Barusan aku menceritakan kalau seulgi akan datang juga di pesta luhan bersama chanyeol, dan aku takut kalau nantinya aku akan menjadi nyamuk diantara mereka. Memangnya itu lucu?

"YAA! Kau menertawakan yang tidak lucu hun"

Ah sepertinya sia-sia, namja itu belum juga berhenti menertawakanku, sial.

Irene mengganti arah pandangnya ke arah samping, sembari menpoutkan bibirnya.

Melihat tingkah irene yang berbeda, sehun langsung saja menatap yeoja di depannya lekat-lekat.

"Jadi bagaimana?"

"Ya aku akan tetap bersama mereka"

"Kau bersamaku saja"

"Haruskah?"

"Ya, ini perintah"

---

LET ME KNOW IT [sehun x irene]Where stories live. Discover now