Prolog

7.9K 413 47
                                    

Mohon maaf bila ada kesamaan nama atau tempat, bisa juga kesamaan adegan di cerita ini.... cerita ini asli dari khayalan si author...

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada reader yang mau mampir.

Yah... ini cerita kedua saya. Mungkin penulisannya masih berhamburan, maklum saya orangnya jauh dari sempurna.

Maafkan author yang tidak becus ini. 😔😔 Yang penting nikmatin aja. 😆😆

Jangan jadi reader yang pendiam..ok?

Di harapkan kesadarannya pemirsah.. karena beberapa konten mengandung unsur KEDEWASAAN. Jadi kalo belum kuat iman gak usah baca dulu 😂😂

Dan author mau minta maaf kalau awalan dan kata depan "di" banyak yang salah....nanti bakal di permak kok.

Now, Let's read

################################

Dear diary...

"Aku sudah muak dengan janji mereka, apalagi kata-kata dan sumpah serapah mereka. Semua yang terjadi pada mereka bukanlah salahku, itu akibat ulah mereka sendiri."

"Mereka tidak akan bisa menghentikanku, tidak dengan hukum, tidak dengan timah panas, tidak juga dengan panah beracun. Hukuman ini memang pantas di terima."

"Psikopat tidak dilahirkan, tapi diciptakan. Ini bukanlah kisah tentang seorang psikopat, kisah ini lebih dari itu."

...


Siang itu matahari meraung-raung menembakan sinar panasnya. Hembusan angin menggesek keras pintu samping mobil itu. Mobil kijang Innova itu melaju dengan kecepatan 70 k/j di jalan tol yang terkenal padat di wilayah itu.

Siang itu Cuma ada sedikit kendaraan yang melintasi jalan tol. Semilir angin membawa bau dedaunan dari pohon-pohon yang tumbuh di samping jalan. Angin juga membawa debu dan asap dari beberapa kendaraan yang melewati mereka. Pandangan lurus pada aspal yang terkena sinar matahari membuatnya seakan berair.

Pintu tol terakhir baru saja mereka lewati setelah tiga kali melewati pintu tol sebelumnya. Setelah pria itu membayar ke penjaga pintu tol terakhir, mobil itu kembali melesat menuju tujuannya.

Di mobil itu terdapat tiga jiwa yang ingin kembali ke asal mereka di lahirkan. Sepasang keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak perempuan mereka. Kini mereka memasuki jalan raya biasa. Tidak adanya rintangan di jalan membuat mata sang ayah menjadi ingin tertutup, yang ada sekarang hanya deru mesin mobil mereka.

Alana, itulah nama dari anak perempuan mereka. Gadis umur enambelas tahun itu kini sedang memandang kearah kaca jendela kanannya sambil menyangga kepalannya dengan tangan, karena posisinya yang sedang duduk di jok belakang sebelah kanan.

Dia melihat seorang nenek-nenek yang membawa jintingan purun, nenek itu menatap Alana sekilas sebelum hilang di kejauhan. Alana juga melihat kakek-kakek yang menggunakan sepeda lama, kakek itu sedang berusaha untuk tetap seimbang setelah di lalui mobil mereka. Kakek itu sempat melambai kepada Alana sebelum hilang di kejauhan seperti nenek tadi.

Yang Alana lihat sekarang hanya deretan tiang listrik dan pohon-pohon yang berdiri kokoh. Semua pemandangan itu membuat Alana mengantuk sampai dia sadar kalau dia sedang melihat kucing di depan mobil mereka.

SECOND Psychopath (Completed)Where stories live. Discover now