Bab 3

3.1K 230 16
                                    

Awal kasus

 ...

# Mumbai pagi hari # 07.00, 22 agustus 20**

Kegemparan terjadi di halaman sebuah rumah yang lebih mirip seperti sebuah istana raja. Tepatnya di kolam kesayangan Toyan, kolam yang tadinya jernih dan di penuhi ikan koi itu sekarang berwarna merah pudar. Semua ikan koi yang ada di sana mengambang tak bernyawa.

Para pengurus rumah dan staff di buat gempar dengan penemuan mobil BMW di kolam itu. Bukan karena mobil yang harganya mahal ada di dalam kolam, para staff di sana sudah terbiasa dengan pemandangan itu. Yang membuat mereka terkejut adalah jasad dua orang yang ada di dalamnya.

Sesaat setelah kepala staff menelpon polisi, beberapa anggota polisi dan sebuah mobil Derek tiba di sana. Mobil BMW seharga lima miliar itu di angkat naik ke atas kolam dengan mobil Derek. Air yang berjatuhan ke kolam mendadak menebarkan bau, bukan bau darah, itu bau bunga melati yang sangat menyengat.

Mobil telah di angkat naik, orang yang ada di sana hanya bisa menatap dengan tatapan kosong. Polisi setempat memasang pembatas TKP, memang bukan kasus yang terburuk bagi mereka. Di india, kasus pembunuhan memang seringkali terjadi, tapi itu juga di imbangi dengan penanganan para polisi yang cepat.

Kasus kali ini akan mengejutkan semua orang.

Mobil dengan keadaan bobrok itu di bongkar dengan paksa, dapat terlihat jelas kalau sebelum masuk ke kolam, mobil itu mengalami banyak tabrakan. Pagar besi yang tadi kokoh kini sudah terpotong menjadi dua, itu membuktikan kalau mobil dengan kecepatan tinggi itu memasuki pagar dengan paksa. Mobil di bongkar dengan paksa guna mengeluarkan dua jasad yang biasa di panggil tuan muda di bangunan itu.

Dua jasad itu akhirnya di keluarkan, para staff di sana menitikkan air mata, entah mereka senang atau sedih. Jasad sang kakak, yang duduk di jok kemudi, bentuknya sudah tidak beraturan. Tangan sebelah kanannya hilang, dan bagian tubuh kanannya juga rusak parah. Sementara si adik, kaki kirinya entah berada di mana, tubuh sebelah kirinya sama rusaknya dengan sang kakak.

Para polisi sampai harus menutup hidung lantaran bau melati yang sangat menyengat. Bau itu tetap ada walaupun kedua jasad  itu di masukan ke kantung mayat. Polisi yang ada di sana hanya menggelengkan kepala. Bau yang menyengat membuat mereka enggan mencari dimana sumber bau itu.

“Penjahat mana yang membunuh anak milioner seperti ini, dan menebar bau melati yang menyengat?” Ucap seorang polisi berpangkat letnan kepada anak buahnya, dalam bahasa india.

“Benar, ku kira warna merah di air kolam ini juga bukan darah.” Balas anak buah yang ada di dekatnya, juga dalam bahasa india. Para polisi membubarkan orang-orang yang ada di sana, yang kebanyakan orang kepercayaan sang milioner.

Salah satu polisi memanggil kepala staff yang ada. “Hei, kalian tau kapan kejadian ini berlangsung?”

“Kalau kejadiannya mungkin malam tadi, soalnya kemarin sore belum ada yang melihat mobil ini sejak tuan muda pergi ke les malam.” Ucap kepala staff pada polisi. “Tuan Toyan juga belum datang sejak kemarin.”

“Jadi perkiraan tewas malam tadi. Ini bukan kecelakaan biasa, sebaiknya kalian beritahu kami kalau milioner ini punya musuh.”

“Tidak punya pak, biasanya di gerbang ada orang yang menjaganya. Tapi penjaga gerbang itu kali ini tertidur. Padahal dia selalu mengerjakan tugasnya dengan baik.”

“Panggil dia!!” Pinta polisi itu.

Kepala staff segera menghadirkan penjaga gerbang yang harusnya menjaga gerbang malam itu. Memang harusnya penjagaan di lakukan selama 24 jam tanpa henti.

SECOND Psychopath (Completed)Where stories live. Discover now