Bab 26

949 79 0
                                    

Kembali ke Masa Lalu


Andrei tau ini hanya pencarian yang sia-sia. Saat ini dirinya dan rekan-rekan seperjuangannya sedang mencari sosok yang bernama Susi di seluruh kota Barabai. Menurut Alana sosok Bibinya ini tidak mungkin pergi jauh, tidak tanpa memiliki surat izin mengemudi.

Sejak pertama Andrei bertemu Alana dia sudah menaruh kecurigaan pada mahasiswi itu. Semua yang di katakana Alana cocok sekali dengan identitas dirinya di data milik kantor. Enggan mengatakannya juga, tapi semua data yang ada di kantornya itu palsu. Ini membuat kecurigaannya semakin besar pada gadis itu. Seumur hidup, ayahnya tidak pernah mempunyai saudara, dan lagi Andrei enggan mengakui kalau gadis itu adalah sepupunya. Selain umur mereka yang terpaut dua belas tahun, latar keluarga yang diketahui Andrei juga sangat bertentangan.

Hanya beberapa data yang bisa didapat Andrei tentang Alana, itu pun hanya dari Deep web tentang pembunuhannya selama ini. Andrei juga yakin kalau semua data yang ada di sana palsu layaknya data di kepolisian. Mana ada penjahat yang membuka identitasnya sendiri. Ini membuat Andrei semakin penasaran pada Mahasiswi yang merangkap menjadi pembunuh bayaran itu. Dia tidak bisa membayangkan kalau selama ini anak itu kuliah dengan uang hasil membunuh, kalau mau dia bisa jadi gadis terkaya se-kampus. Tapi apa yang membuat gadis seperti Alana mau menganyam pendidikan? Apa belajar begitu berarti untuknya?

Andrei merogoh gadgetnya, memberikan pesan kepada seluruh rekan-rekannya untuk berkumpul di kantor utama. Dia tidak bisa tinggal diam setelah mendapat telepon penting dari Kim. Tapi dia juga tidak bisa mengkhawatirkan temannya itu, Kim sudah sering melewati masa-masa sulit. Ditambah lagi dia memiliki informasi yang tidak dimilikinya.

# Kantor Utama Cabang Barabai #

Semua sudah berkumpul di ruang utama kecuali Rita. Setelah melihat isi pesan dari Andrei Rita memutuskan untuk tetap tinggal dan mendapat perlindungan dari staf kepolisian local. Alasannya sepele, dia takut ketinggian.

Dari pesan yang dikirim Andrei sudah jelas bahwa mereka akan pergi ke pulau jawa. Andrei memberi perintah untuk menyiapkan segala keperluan untuk tinggal di sana paling lama satu minggu. Alana yang mengetahui kalau Susi sudah ditemukan dan sekarang sedang dikejar Kim terlihat sangat bahagia. Orang sepertinya tidak perlu persiapan banyak, dia hanya membawa sejumlah uang yang dirasa cukup untuk kebutuhan pribadinya selama satu bulan. Dan itu semua adalah penghasilan dari pekerjaan kotornya.

...

Ferina yang pertama selesai melakukan persiapan berjalan mendekati Andrei. Dia mengamati temannya yang sedang berdiri menyandarkan tubuhnya di mobil itu dengan serius. Ferina sadar ada yang disembunyikan oleh Andrei.

"Cepat masukkan barang-barangmu ke mobil." Perintah Andrei yang menyadari keberadaan Ferina.

"Yah, aku mau minta tolong. Lihat! Aku tidak sanggup bila mengangkut semua ini ke mobil!" Ferina menunjuk koper-koper dengan lambang kepolisian di luarnya.

"Ya ampun, kau terlalu banyak membawa alat." Keluh Andrei. "Ya sudah, lebih cepat lebih baik." Andrei mulai mengangkut koper-koper itu bersama Ferina.

"Ngomong-ngomong apa yang sedang kau cemaskan?" Tanya Ferina. Hatinya terasa bimbang melihat keadaan Andrei yang terlihat kacau. "Apa para paparazzi? Pers? Atau pihak media?"

"Tidak ada dari mereka semua yang kucemaskan." Andrei membuang nafas panjang. "Tidak seberapa."

"Ayolah, jangan menyembunyikannya!!" Ferina menyernyit, "Aku bisa melihat hidungmu yang mengembang bila sedang cemas."

Andrei memegang hidungnya, "Apa iya? Aku tidak merasa hidungku bertambah lebar?"

"Biar kutebak!! Pasti Alana?"

SECOND Psychopath (Completed)Where stories live. Discover now