Bab 36

1.3K 80 4
                                    

Final

“Marisa… ada apa denganmu?” Kim menggeleng tidak percaya.

Sambil menyeruput minuman yang dihidangkan oleh personil muda itu Kim terus membaca berkas yang ada, berkas yang hanya dibaca oleh Andrei itu kini menjadi perhatiannya. Dia heran kenapa Andrei tidak menghiraukan ini saat membacanya, kenapa dia tetap yakin kalau Rita bisa ditangkap semudah itu.

“Btw, wanita ini perlu masuk ke manusia warisan dunia.” Kim bergumam sambil tertawa seadannya. Kenapa ada wanita semengerikan ini di dunia, pikirnya.

Bukan hanya rencananya yang sangat matang tapi persiapan untuk menjalankan rencana itu sudah disusun selama delapan tahun, dan itu semua persis seperti dugaannya. Wanita ini tidak bercanda. Kim tau kalau Rita pasti punya rencana lain.

Dia semakin yakin setelah melihat berkas Marisa, di sana dikatakan kalau setelah terjebak di pantai selatan Marisa menjadi pemurung dan selalu dibully. Mengingat kalau watak Marisa itu kasar maka Kim menyimpulkan kalau Rita memanfaatkan kejadian di pantai untuk membuat Marisa menjadi salah satu pionnya. Wataknya yang kasar sangat cocok menjadi karakter yang pendiam bila sudah drop total.

Kenapa Rita yang sudah seperti karakter penjahat fiksi ini bisa tertangkap di sebuah hotel gara-gara menggunakan koneksi hotel untuk membuka webnya? Lalu tanpa perlawanan dia bisa masuk ke penjara? Kim tidak habis pikir soal itu. Kehabisan pion dan rencana? Itu mustahil, atau rencananya sudah selesai? Tidak mungkin di endingnya dia bakal dihukum mati. Satu-satunya jawaban logis adalah Rita sengaja dan pasti membuat sesuatu di penjara itu untuk menjadi rencananya yang terakhir.

Menurut pengalamannya Kim yakin kalau ini rencana terakhir, bila si penjahat sudah mengungkap dirinya maka itu adalah final pertarungannya.

“Penjahatnya, Rita. Sasarannya, Andrei. Apa yang cocok dengan ini dari kata kunci penjara?” Modusnya sudah jelas adalah balas dendam dengan keluarga Andrei yang membuat keluarga Rita berantakan, bahkan dia membakar ayahnya sendiri di tempat tidur.

Jam dinding menunjukkan pukul lima sore saat Kim memutuskan pergi mencari makan. Dia menghabiskan harinya yang berharga untuk memenuhi rasa kekosongan di otaknya, namun tetap saja jawabannya samar. Sama sekali tidak ada petunjuk untuk kasus yang sudah ditutup ini. Dan besok tepat jam Sepuluh Rita akan dihukum mati, bersamaan dengan itu Andrei dan Ferina akan mengikat janji baru untuk sebuah kebahagiaan baru.

Kim bernafas perlahan saat dia keluar dari restoran keluarga tempat dia biasa makan. Memasuki mobilnya dan berkendara perlahan saat hari mulai gelap. Saat ini rasa penasaran masih menguasai hatinya dan membuatnya tidak bisa tenang.

“Kenapa selalu disaat-saat begini?” Kim kesal saat memandang langit. Banyak burung-burung terbang rendah, angin yang berhembus juga cukup kuat. Barabai saat ini sangat sering dilanda hujan. “Yahh, ini persis mewakili perasaan hatiku.”

Sesampainya di rumah Kim menjalankan aktifitasnya seperti pria usia lanjut biasa tanpa pasangan. Setelah membersihkan dirinya Kim memanaskan lauk kemarin dan memakannya. Smartphone yang sudah terlupakan sejak pagi tadi akhirnya dia buka, memang bukan hal khusus apabila pria tua sepertinya tidak mahir bergelut dengan teknlogi. Tidak ada pesan dari rekan-rekannya, mereka semua mungkin sibuk mengurus hal-hal yang tidak sempat dilakukan karena harus berurusan dengan Rita selama sepuluh hari ini.

Berita tentang Rita juga sudah tersebar ke media social dengan cepat. Sampai-sampai pihak rumah tahanan dibuat lelah oleh paparazzi dan para netizen banyak yang memuji kepintaran Rita, sama seperti dirinya. Di malam itu Kim berharap dapat melewatinya tanpa mimpi buruk tentang kejadian belakangan ini.

SECOND Psychopath (Completed)Where stories live. Discover now