Cerita 21 - Musibah yang Sesungguhnya

15.2K 1.9K 182
                                    

Waktu bergulir dan di suatu sore, sepulangnya Leeandra dari mengajar, terlihatlah beberapa orang berkumpul di depan pintu kontrakannya. Begitu gadis yang baru menjadi siswi SMA selama dua bulan ini berhasil menerobos kerumunan, seorang ibu berdaster kembang-kembang langsung memberi tahunya bahwa sang ibu ditemukan pingsan di jalan.

Mendapati ibunya yang belum juga siuman, "Tolong antarkan Ibu saya ke dokter, ya, Bu Didi?" Leeandra yang diserang panik, langsung meminta bantuan pada wanita yang menjabat sebagai Ibu RT tersebut.

Dengan diantar oleh putra bungsu Bu RT, akhirnya mereka sampai di klinik terdekat. Selain karena kondisi ibunya yang terlihat begitu mengkhawatirkan, Leeandra juga menangis lantaran dia tidak punya uang yang cukup untuk membayar biaya pengobatan di tempat ini.

Begitu Pak Ferdian datang bersama Pak Timin dan sang istri, salah seorang perawat menyilakannya untuk bertemu dengan pasien yang sudah siuman sejak beberapa menit yang lalu.

"Apa yang Ibu rasain sekarang?" tanya Pak Ferdian seraya menggenggam tangan Bu Larasati dengan sangat erat.

"Lemas banget, Pak." Sebulir air mata pun keluar dari ujung matanya. "Rasanya Ibu nggak kuat dan mau pulang saja"

Mendengar ucapan itu, Leeandra yang sejak tadi berpelukan dengan Mbok Sum, lantas berlari menuju sisi lain dari ranjang ibunya. Kalau menurut dokter yang memeriksa, Bu Larasati sedang mengalami kelelahan yang teramat akibat akitivitas berat yang dilakukan akhir-akhir ini.

"Justru karena Ibu masih merasa lemas, Ibu harus dirawat di sini dulu." Pak Ferdian pun mencium tangan dari perempuan yang sangat dicintainya itu. Kalau boleh diceritakan secara singkat, maka alangkah tidak mudahnya perjalanan kisah cinta mereka. Mulai dari restu yang sempat tidak didapatkan karena adanya perbedaan tingkat ekonomi di antara keduanya, susah memiliki anak hingga mengalami kebangkrutan seperti ini.

"Ibu sangat menyayangi dan mencintai Bapak," ucap Bu Larasati dan air matanya pun kembali meluncur. "Terima kasih sudah berjuang untuk membuktikan semua ucapan Bapak di depan Papa dulu. Sampai kapan pun, Bapak adalah pria terbaik dan terhebat yang pernah Ibu temui," lanjutnya semakin lirih.

Melihat Leeandra yang memanggis sejadi-jadinya, "Ibu juga menyayangi dan mencinta kamu, Leeandra." Bu Larasati lantas berkata sambil menatap lekat sang putri. "Berjanjilah pada Ibu untuk tidak mudah menyerah dalam mengejar cita-cita kamu."

Belum sempat Leeandra mengiakannya, "Jangan pernah menanam dendam pada siapa pun yang telah membuat keadaan kita seperti ini dan ingatlah bahwa semua yang terjadi atas izin-Nya." Usai berkata demikian, Bu Larasati pun menutup matanya secara perlahan.

Saat tidak lagi merasakan aliran udara di depan hidung sang ibu, Leeandra pun berteriak-teriak histeris. "Buuu? Ibu? Ibu bangun, Bu! Ibu jangan tinggalin Leeandra!" Sementara Pak Ferdian menangis hingga tubuhnya meluruh di lantai, Pak Timin pun berinisiatif memanggil dokter.

Saat dokter menyatakan bahwa ibunya benar-benar sudah berpulang, Leeandra hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh Mbok Sum dengan sangat erat. "Yang kuat ya, Non Lee," ucap Mbok Sum sambil mengusap-ngusap punggung gadis rapuh dalam pelukannya itu.

Di tengah-tengah suasana duka yang mendalam, nyatanya Pak Ferdian dan Leeandra tetap dihadapkan pada sejumlah tagihan yang harus dibayarnya segera. Selain biaya pemakanan dan biaya atas pemeriksaan klinik yang nyatanya tidak mendapat keringanan sedikit pun, biaya sewa kontrakan pun jatuh pada tempo yang bersamaan. Setelah menimbang ini dan itu, keduanya pun sepakat untuk meminjam uang pada Tante Mala yang merupakan rentenir nomor satu di lingkungan tempat tinggalnya.

Setelah prosesi pemakaman selesai, semua anggota keluarga Bu Larasati yang datang menyalahkan Pak Ferdian atas kematian istrinya tersebut. Lalu, seakan membelanya, Paman dari Pak Ferdian malah berkata bahwa Bu Larasatilah pembawa sial bagi hidup dan kehidupan Pak Ferdian.

Cerita Ci(n)ta Sang Asdos ✔ (Lengkap)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora