Cerita 50 - Akhir Cerita Sang Asdos

32K 1.7K 205
                                    

Ada yang bilang kalau sudah mendekati hari pernikahan, maka para pemeran yang ada di cerita masa lalu akan kembali menghampiri. Entah untuk tujuan menganggu atau justru memberi restu. Tadinya Pak Rizal tidak percaya dengan perkataan itu hingga dia mengalaminya sendiri di Sabtu sore ini.

Tanpa diundang, Tifany datang bersama Mas Edo-sang manager yang kini sudah berubah statusnya menjadi suami. Berdasarkan penuturannya pada Pak Rizal dan Leeandra, sang mantan model yang dulunya hidup dengan penuh sensasi dan skandal itu kini telah beralih profesi sebagai pengusaha kuliner.

"Tujuanku datang ke sini hanya ingin meminta maaf secara langsung kepada Leeandra. Maafkan kesalahan kedua orangtuaku dan juga aku ya, Leeandra. Sungguh, aku merasa berdosa karena telah sempat merebut Rizal dari kamu," ucap Tifany dengan sungguh-sungguh.

"Iya, Mbak Tifany. Saya juga meminta maaf atas semua kesalahan yang mungkin saya lakukan tanpa sadar kepada Mbak dan juga kedua orangtua Mbak. Sekarang semuanya sudah selesai dan mari kita jadikan semuanya sebagai pelajaran berharga untuk masa depan kita nanti," tanggap Leeandra yang membuat sang calon suami menatapnya dengan sorot mata penuh cinta dan juga kekaguman.

"Maafin aku juga ya, Zal. Maaf untuk semua kesalahan yang sudah aku lakukan sama kamu."

"Saya sudah memaafkan semuanya dan semoga saja kita semua menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan." Begitu Pak Rizal mengutarakan doa agar Tifany segera mendapat momongan, raut wajah dari perempuan yang seusia dengannya itu pun berubah menjadi murung.

"Satu setengah tahu yang lalu, saya dan Tifany menikah. Saat itu dia sedang mengandung anak dari pria malah memintanya untuk menggugurkan kandungan. Karena Tifany tidak mau, dia didorong hingga terjatuh dan mengalami pendarahan hebat yang berujung pada hilangnya nyawa sang jabang bayi," terang Mas Edo yang kemudian mengatakan bahwa sejak saat itu dokter memvonis Tifany tidak dapat memiliki anak lagi.

Mendengar hal itu, Leeandra yang memang duduk di samping Tifany, langsung memeluk tubuh yang bergetar akibat menangis kencang itu. Sebagai sesama perempuan, tentu saja Leeandra dapat membayangkan bagaimana perasaan Tifany saat ini.

"Jangan menyerah dalam berusaha dan berdoa ya, Mbak. Yakinlah bahwa Tuhan selalu mempunyai maksud dari setiap takdir yang dituliskanNya."

"Menurutku ini bukanlah takdir. Melainkan sebuah karma yang pantas aku dapatkan setelah melakukan banyak kesalahan, Leeandra."

"Jangan pernah bilang kalau Tuhan menghukum atau memberikan karma di saaat kamu sedang bertobat, Tifany," ucap Mbak Nadine yang sejak tadi memilih di dalam tapi pada akhirnya dia ikut bergabung juga. "Tuhan tidak melakukan hal yang kamu tuduh-tuduhkan itu. Melainkan Tuhan sedang menguji kesungguhan hatimu dalam meminta maaf dan juga mencari kesempatan kedua dariNya," sambungnya kemudian.

Setelah melepaskan dekapan Leeandra, Tifany beralih pada Mbak Nadine. Tanpa pikir panjang, dia bersimpuh di hadapan istri dari Bagaskoro Setiawan itu. "Mbak Nadine, maafkan Tifany, ya... Maaf untuk semua hal buruk yang sudah Tifany lakukan pada Mbak dan juga keluarga Hendratama..."

"Iya, sama-sama ya, Tifany. Maafkan aku juga yang telah mencari aibmu besar-besaran saat itu. Demi Tuhan, meski cara yang aku lakukan sangatlah brutal, tapi tujuanku melakukan semuanya tak lain karena ingin menghentikan kejahatan." Tifany mengangguk lalu mengucapkan terima kasih pada Mbak Nadine. Dia juga bercerita bahwa kehancuran karir hingga keguguran yang dialaminya itu telah membuatnya menemukan titik balik atas kehidupannya selama ini.

"Aku beruntung karena Tuhan mengirimkan Mas Edo yang mau menerimaku apa adanya serta membimbingku ke jalan yang benar."

Tanpa disangka, Mbak Nadine memeluk Tifany hingga perempuan itu menangis bahagia karena permintaan maafnya diterima. Benar-benar sangat indah jika semua orang bisa saling memaafkan.

Cerita Ci(n)ta Sang Asdos ✔ (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang