it's my right to be hellish , I still get jealous

3.8K 538 53
                                    

TAEHYUNG


Hari-hariku tidak ada yang berubah. Bangun tidur lalu bersiap lalu melihat Jungkook berangkat bersama Eunwoo lalu ke kantor lalu pulang sangat larut lalu kembali kerumah dan tidur. Lalu diulang lagi untuk keesokan harinya. Setiap hari juga aku menghubungi Jungkook, tetapi tidak ada satupun pesanku yang dibalas. Mungkin ia sibuk dengan pekerjaannya ataukah sibuk bermesraan dengan Cha-sialan-Eunwoo. Entahlah. Aku ingin sekali menjemput Jungkook sepulang kantor, tetapi yang kudapati adalah gedung kantornya yang sudah gelap dan tutup. Akhir-akhir ini aku memang selalu lembur dan pulang sangat larut. Yang jelas, aku masih jadi pesakitan. Terkadang aku mampir ke kedai soju depan kompleks perumahan hingga Bibi Gong menelepon Jimin untuk membawaku yang mabuk berat ke rumah.

Meskipun kami bertetangga, sangat sulit untuk bertemu dengannya. Tiap pagi, sudah ada supir pribadi Jungkook yang menjemput. Lalu saat malam, aku hanya bisa mendapati kamar Jungkook yang sudah gelap. Jungkook pasti sudah tidur. Namun sepertinya, hari ini berbeda. Ini adalah akhir pekan. Berkah dari Tuhan yang tidak boleh disia-siakan. Aku berencana untuk menemui Jungkook, lalu mengajak Jungkook pergi. Itupun kalau ia mau. Aku sudah mandi dan berpakaian kasual. 


Pokoknya aku tampan sekali hari ini. 


Aku melintasi London Bridge. Gorden kamar Jungkook masih tertutup, tetapi ada sedikit celah. Ketika aku baru akan mengetuk jendela, Jungkook terlihat keluar dari kamar mandi. Ia masih memakai handuk baju berwarna merah muda. Ia berdiri di depan lemari sambil memilih baju. Detik berikutnya adalah kesengsaraan untuk adik kecilku dibawah sana. Jungkook melepas handuknya, menyisakan bra merah muda dan celana dalam yang senada.


Holy Shit! Jungkook menggoda sekali.


Ini tidak bisa dibiarkan. Bayangan bokong sintal dan payudara yang berisinya—mungkin cup B atau C—memenuhi otakku. Otak kotorku mulai berfantasi tentang aku dan Jungkook. Pertama terbesit di otakku kalau aku sedang di pantai bersama dengan Jungkook yang memakai bikini merah muda. Lalu aku juga membayangkan kalau Jungkook tiba-tiba ada di kamarku. Tidur di kasurku dengan hanya memakai bra dan celana dalam merah muda. Lalu—lalu kemudian aku tersadar kalau adikku sudah mulai sesak dibawah sana.

Aku kembali ke kamarku. Menuntaskan apa yang harus di selesaikan. Setelah adikku tertidur, aku kembali ke kamar Jungkook. Jungkook sudah tidak ada di kamarnya. Akupun bergegas turun ke halaman. Aku melihat SUV silver sudah terparkir rapi. Aish, aku keduluan dari si Eunwoo bangsat itu. Akupun segera mengeluarkan mobil Seokjin dari sarangnya. Aku berencana untuk mengikuti Jungkook kemanapun ia pergi. Aku menunggu di dalam mobil. Tidak lupa aku memakai masker juga topi untuk menyembunyikan wajahku.

Hari ini Jungkook cantik sekali. Ia memakai dress bunga-bunga selutut dan long coat jingga. Cocok sekali dengan bajuku yang berwarna jingga. Sayangnya, Jungkook hari ini pergi tidak bersamaku. Aku menerka-nerka kalau ini adalah baju milik Somi. Karena aku pernah melihat Somi memakai ini saat bersama Jackson. Ia juga memakai high heels, tetapi ia terlihat sedikit tidak nyaman. Seingatku terakhir kali aku pergi dengannya, ia masih betah memakai converse putihnya. Percayalah, ini bukan Jungkook yang kukenal.


Oh, Jungkook, kau tidak harus berubah hanya untuk terlihat berbeda di depan lelakimu. Cukuplah menjadi dirimu sendiri.


Mobil Eunwoo bergerak ke arah Shinceon-Dong. Sepertinya mereka akan pergi ke Lotte World. Lotte World memiliki kesan yang buruk terhadapku. Terakhir kali aku ke Lotte World bersama Jungkook adalah saat Jimin memperkenalkan Yoongi sebagai kekasihnya. Juga melihat kemesraan Jimin dan Yoongi tiap menaiki wahana. Dan sekarang, aku harus melihat Jungkook dengan Eunwoo yang bermesraan. 

ʟᴀ ᴅᴏᴜʟᴇᴜʀ ᴇxǫᴜɪsᴇ ● taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang