if nothing is going well, call your grandmother (2)

3.8K 545 23
                                    

hi, aku up wqwq


TAEHYUNG


Mataku terbuka akibat beban yang ada diatasku. Selimut yang kugunakan menutupi mataku. Beban diatasku malah memelukku. Aku memeluknya balik, karena aku yakin itu adalah Jungkook.



"Taehyung, ayo bangun—"



Tuhkan benar, itu suara Jungkook yang berbisik di telingaku. Suaranya lembut sekali. Ah, makin cinta. Aku makin mengratkan pelukanku. Rasanya hangat. Ah, Jungkook, membuatku malas bangun saja.


"Tae, ayo bangun lalu sarapan."

"Iya, sayang, sebentar—"



Aku mulai membayangkan wajah Jungkook tepat di depanku saat aku menyibak selimut. Wajah cantiknya dan senyumannya sudah aku pikirkan sejak tadi. Aku mulai membuka pelukan dan menyibak selimut. Aku mengelus kepala yang ada di dadaku.


Kok rambutnya pendek? Jungkook kan berambut panjang.


Aku langsung duduk. Meningkirkan manusia yang menimpa badanku. Sial, itu Namjoon. Jadi, selama tadi aku memeluk Namjoon—bukan Jungkook. Pantas saja tidak ada sesuatu yang empuk menempel di tubuhku. Namjoon tertawa melihatku. Aku menengok ke kanan, ada Jungkook disana yang juga tertawa. Ia duduk di karpet samping sofa. Ternyata Jungkook hanya membisikiku sambil duduk.


"Makanya bangun, Kerbau! Nenek menyuruhmu untuk mengantarnya ke pasar."

"Kenapa tidak kau saja sih, huh?"

"Istriku minta jalan-jalan menghirup udara segar pagi-pagi. Permintaan Namjoon Junior." Namjoon berlalu dari depanku. Masih ada Jungkook yang memerhatikanku dari karpet. Aku menepuk kursi sofa sampingku, bermaksud agar Jungkook duduk disampingku.


"Tidak mau duduk, kau bau dan jelek. Mandi sana!"


Dobel sial. Jungkook malah pergi menghmpiri nenek yang baru keluar kamarnya. Ia pasti mengadu kalau aku belum mandi.


"YUUUNG CEPAT BERSIAP! NANTI KITA KEHABISAN CUMI-CUMI!"



***



Aku mengikuti Jungkook dan Nenek kemanapun. Nenek mulai memilih-milih cumi-cumi dan udang. Aku memerhatikan Jungkook yang ikut menawar harga bersama Nenek. Kini, Jungkook sudah terlihat seperti ibu rumah tangga yang cerewet masalah harga. Berbeda sekali dengan Jungkook yang dulu, yang tidak peduli soal harga suatu barang.

Nenek dan Jungkook berkeliling pasar. Bau daging sapi dan ikan laut berlomba masuk ke dalam hidungku. Aku tidak mengerti kenapa para ibu senang sekali berbelanja di pasar, padahal ini sangat memusingkan. Nenek memberiku sebuah kantong belanja lagi. Kantong belanjaan di tanganku sudah banyak. Ini berat sekali.

ʟᴀ ᴅᴏᴜʟᴇᴜʀ ᴇxǫᴜɪsᴇ ● taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang