whether good beginning makes a good ending? (2)

4.2K 540 54
                                    

hi, siapa nih yang minta cepet up? wkwk


JUNGKOOK


Rose dan Jisoo mengunjungi rumahku pada minggu siang. Sepertinya mereka tahu alamat rumahku dari Taehyung. Rose dan Jisoo bersimpati padaku. Mereka juga bertanya apakah aku baik-baik saja sekarang, lalu kujawab aku sudah baikan—meskipun aku agak sedikit trauma. Mereka kehilanganku di bar, lalu katanya Eunwoo bilang kalau aku pulang duluan.

Rose bilang, Jongdae akan menggantikan Eunwoo. Itu bagus. Aku sangat senang karena aku tidak akan bertemu bajingan itu lagi. Eunwoo akan meninggalkan kantor lusa, karena masih ada berkas yang perlu diurus. Itu berarti aku akan mengambil cuti pada dua hari itu. Aku sebenarnya sedikit malas untuk pergi ke kantor jika masih ada Eunwoo.

Saat kami sedang berbincang, Taehyung tiba-tiba datang ke rumahku. Taehyung langsung masuk ke rumahku sambil meneriakkan namaku. Ketika melihat ada aku, Rose, dan Jisoo di ruang tamu, Taehyung tiba-tiba membeku. Mungkin sedikit malu dengan kelakukannya yang seperti anak kecil memanggil temannya untuk bermain.


"Oh, maaf. Kupikir tidak ada tamu." Taehyung menggaruk tengkuknya yang dipastikan tidak gatal.

"Rose, Jisoo, ini tetanggaku Taehyung. Semalam yang membalas pesan kalian adalah si bodoh ini."

"Enak saja bodoh. Aku ini tampan tahu." Masih saja ia terlalu percaya diri. Tapi memang tampan sih. Rose dan Jisoo lalu berkenalan dengan Taehyung dan saling menjabat tangan. "Jadi, kau bernama Jisoo?"

"Ya—"

"Jadi, apa maksudnya dengan si-model-apartemen-sialan?" Aku tidak tahu apa yang dibicarakan Taehyung. Tapi, tahu dari mana Taehyung soal model apartemen?

"Uhm, itu—ah iya model apartemen di perusahaan kami bernama Lee Taehyung, namamu mirip dengannya."

"Oh, baiklah." Taehyung masuk ke ruang tengah. Entah apa yang akan diperbuatnya. Menghancurkan dapurku bersama ibu mungkin?



"Oh, Tuhan. Maafkan aku Jungkook. Aku refleks memanggilnya dengan si-model-apartemen-sialan semalam saat ia menelepon." Aku Jisoo. Taehyung tidak bilang apa-apa soal ini. Ini membuatku dan Rose tertawa. "Tetapi, kuakui,  Taehyung itu cocok untuk menjadi model. Tapi bukan model iklan apartemen."

"Lalu, model apa?"

"Model pakaian dalam."

Oh, Jisoo. Benar sekali. Taehyung memang cocook untuk jadi model trunk milik Calvin Klein.


***


Aku memutuskan untuk cuti dalam dua hari ini. Aku masih sedikit malas untuk masuk kantor dan bertemu orang-orang kantor. Berterimakasihlah kepada Jongdae yang membolehkanku untuk mengambil cuti untuk hari ini dan besok. Jongdae tahu apa yang terjadi padaku, mungkin ia mengerti perasaanku saat ini.

Tidak ada orang dirumah. Kegiatanku hari ini hanya tiduran, main Nintendo, lalu mencuci baju. Ini sungguh membosankan. Aku memutuskan untuk pergi ke dapur. Mungkin ada sesuatu yang bisa ku masak.

Akhirnya aku membuat katsu dan ramyeon. Hanya itu yang bisa kumasak karena ibuku sepertinya belum berbelanja untuk minggu ini.

Aku makan siang sambil menonton televisi. Acara di televisi sedang menampilkan berita siang. Tak lama, pintu rumahku ada yang mengetuk. Sial, aku bahkan belum mandi. Aku masih memakai piyama merah muda bergambar kelinci. Aku mengintip dari pengintip pintu. Itu mama Kim. Akupun membukakan pintu untuknya.

ʟᴀ ᴅᴏᴜʟᴇᴜʀ ᴇxǫᴜɪsᴇ ● taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang