if nothing is going well, call your grandmother (1)

4.4K 556 53
                                    


TAEHYUNG



"Cucu Nenek akhirnya datang."

Aku keluar dari mobil lalu membukakan pintu Jungkook. Aku memberanikan diri menggenggam tangan Jungkook lalu berjalan menuju Nenek. Aku memeluk Nenek, sudah lama aku tidak kemari. Nenek makin tua tetapi makin cantik. Sepertinya selama Mama kemarin disini mereka melakukan perawatan bersama.

"Jadi, ini, yang Mamamu selalu bilang, Yung?"

"Ah, iya Nek. Ini Jungkook."

"Perkenalkan, Nek, aku Jeon Jungkook."

"Cantik. Pantas saja Mamamu selalu ingin dia menjadi mantu. Sana, ambil barang-barangmu, Nenek mau mengobrol dengan cucu baru."

Huh? Pasti mereka akan merumpi. Nenek membawa Jungkook masuk ke dalam rumah. Nenek pasti akan bercerita pada Jungkook soal kelakuan masa kecilku. Halah, Nenek buka aib saja. Aku mengambil koper milik Jungkook dan ransel milikku. Namjoon dan Seokjin juga sebenarnya sedang dalam perjalanan kemari, sepertinya mereka datang lebih sore atau malam karena Namjoon harus membereskan sesuatu di kantornya. Rumah ini hanya punya tiga kamar. Satu kamar nenek dan kakek, dan dua kamar tamu. Kalau Namjoon dan Seokjin menempati kamar tamu yang pertama, itu berarti aku dan Jungkook akan satu kamar kan?


Aku menaruh koper dan ransel di kamar yang aku anggap sebagai kamarku dan Jungkook. Aku merebahkan badanku di kasur. Aku teringat dengan kejadian beberapa jam yang lalu di tepi Danau Suseong. Aku bahkan tidak percaya kalau aku berhasil mengatakannya pada Jungkook. Rasanya seperti keajaiban di bulan desember.

Jungkook memanggilku untuk makan siang. Meskipun ini sudah jam tiga, tetapi kami berdua memang belum makan siang—kecuali makan camilan di tepi danau. Kakek sudah duduk di meja makan. Nenek ternyata memasak banyak makanan kesukaanku. Aku jadi semangat untuk makan.

Nenek dan Kakek banyak bertanya tentang keseharian kami. Terutama bertanya tentang Jungkook. Jungkook sepertinya senang dengan Kakek dan Nenekku. Ia terlihat banyak tersenyum hari ini. Senyuman yang menawan yang membuatku makin jatuh cinta. Setelah makan, Jungkook membantu Nenek untuk membereskan meja makan dan dapur. Ini memang kebiasaan Jungkook. Saat ia makan di rumahku juga begitu. Meskipun Nenek menolak, tetapi Jungkook tetap membantu Nenek.

"Kakek menyukainya."

"Dia milikku Kek. Kakek sudah punya Nenek, jangan jelalatan."

"Wow, galak sekali dirimu, Yung? Maksudku, ia memiliki pribadi yang menyenangkan. Sama seperti Mama dan kakak iparmu. Ia bisa membuat orang jatuh cinta hanya dengan sekejap mata."

"Ya, seratus buat Kakek. Omong-omong, aku cocok kan Kek jika bersama Jungkook?"

"Tidak. Jungkook terlalu cantik untukmu, kau kan jelek."

Sepertinya aku harus berhenti berbicara dengan Kakek mulai hari ini.


***


Aku mengajak Jungkook berjalan-jalan. Suhu diluar memang dingin, namun semuanya terasa hangat saat Jungkook ada di sampingku. Malam ini kami akan pergi ke tengah kota. Sedikit memakan waktu memang, tetapi selama Jungkook tidak keberatan aku akan mengajaknya kemanapun.

"Nek, aku pergi dulu."

"Dasar anak muda, maunya berduaan terus." Aku keluar rumah dan mulai mengeluarkan mobil. "Sana pergi, Yung! Nenek juga mau berduaan dengan Kakek." Jungkook disampingku tertawa kecil. Kelakuan Nenek memang sedikit menggelikan. Padahal setiap hari juga ia tinggal berduaan bersama Kakek.

ʟᴀ ᴅᴏᴜʟᴇᴜʀ ᴇxǫᴜɪsᴇ ● taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang