BAB 18

1.4K 93 2
                                    

Aira beruntung karena beberapa hari belakang ini ia dan Gesang jarang bertatapan. Aira tidak tahu harus bersikap bagaimana kalau harus face to face dengan Gesang sejak Gesang bilang ia mencintainya lebih dari seorang sahabat. Bagaimana Damia kalau Gesang menyukainya?

"Kenapa, Aira?" tanya Arka. Arka merasa kalau Aira hari ini banyak sekali diam.

"Enggak pa-pa, sampai mana tadi pembicaraan kita?"

Meskipun Aira bilang ia tidak apa-apa, Arka tahu kalau sedang ada apa-apa sama Aira.

"Kita sudah berjanji untuk saling terbuka satu sama lain, tapi sekarang elo mencoba menyimpan masalah elo sendiri. Sebenarnya ada apa, Aira?"

Menyembunyikan masalah sendiri tidak akan ada gunanya. Selain membuat kepala sakit juga membuat mood rusak. Mungkin dengan bercerita dengan Arka, Aira bisa sedikit dapat pencerahan.

"Ini tentang Gesang, Ka," jawab Aira.

"Kenapa dengan Gesang?"

"Ada yang berbeda dari Gesang." Aira tidak mungkin bilang sama Arka kalau semalam Gesang baru saja bilang ia mencintainya lebih dari seorang sahabat. Jadi, kata 'berbeda' yang bisa dipilih Aira.

"Berbeda, gimana?"

"Gue juga enggak ngerti, Ka. Tiba-tiba saja—"

"Dia bilang dia mencintai elo?" potong Arka dengan telak.

Aira menatap Arka. Bagaimana bisa Arka tahu?

"Gue pernah bilang belum kalau gue sebenarnya cemburu sama Gesang?" sambung Arka.

Aira menggelengkan kepalanya.

"Gue sudah menduga ini. Cepat atau lambat, Gesang pasti akan mengutarakan perasaannya."

"Tapi, bagaimana mungkin bisa, Ka? Kami sahabat!" Aira masih tidak bisa menerima fakta kalau Gesang sudah menyukainya.

"Kalian sudah bersama seumur hidup. Tidak mungkin rasa itu tidak berkembang 'kan?"

"Tapi, gue masih dan akan terus menganggap Gesang sahabat gue, Ka. Perasaan gue masih sama kok ke Gesang sejak kami merangkak bersama hingga detik ini," bantah Aira.

"Sampai detik ini 'kan? Bagaimana setelah satu juta detik seteleh ini? Bagaimana setelah semiliyar detik setelah ini?"

Aira terdiam dan tiba-tiba saja Aira tidak bisa menjawab langsung pertanyaan Arka seperti sebelum-sebelumnya.

Satu juta detik setelah ini?

Semiliyar detik setelah ini?

Gue pasti masih akan menganggap Gesang teman sepopok gue, supir gue, teman berantam gue tiap pagi karena dia selalu menganggu jam tidur gue, payung gue, dan the best bestfriend after, lalu sekarang kenapa gue harus terdiam disaat gue punya jawabannya?

"Bagaimana, Ai, apa masih akan sama setelah semiliyar detik setelah ini?" tanya Arka lagi dan Aira menjawab dengan, "Masih sama." tapi jawaban itu terasa sangat mengajal benaknya.

"Bagus. Karena kalau enggak, gue pasti akan sangat cemburu," balas Arka.

***

"Kamis kemarin elo jalan sama Gesang ya, Damia?" tanya Anjani pada Damia yang berada di depannya. Saat ini mereka—Aira, Anjani, Damia, minus Bunga yang sedang ke toilet—sedang duduk di perpustakaan sekolah untuk mengerjakan tugas kelompok yang akan dikumpul lusa.

Hello, Rain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang