04

8.7K 716 2
                                    

Bianca kini tengah berfokus pada layar monitornya, namun saat tengah berfokus tiba-tiba pintu ruangannya terbuka.

Ckleek

"Bi ,ada yang mau ketemu sama lo," ucap seseorang yang baru saja membuka pintu studio yang tak lain adalah Aurora.

Dahi Bianca berkerut. siapa? pikirnya.

Tiba-tiba saja seorang anak kecil berlari menghampirinya.

"Kakak ...." teriak Miel antusias seraya berlari ke arah Bianca

"Boy," Bianca menangkap Miel yang masuk ke dalam pelukannya.

"Maaf ya mampir tiba-tiba, abisnya kamu janjiin dia," ucap Alina yang juga datang bersama Miel.

"Janji?" dahi Bianca kembali berkerut berpikir, memangnya apa yang ia janjikan kepada Miel? pikirnya.

Belum sempat Bianca mendapatkan jawaban dari pikirannya, Miel sudah memberi jawabannya terlebih dahulu. "Kakak janji mau rakit lego sama aku, tapi kakak malah gak main-main," keluh Miel.

Mendengar itu sontak membuat Bianca teringat akan kata-katanya tempo hari dan membuatnya merasa bersalah sudah melupakan kata-katanya sendiri.

"Maaf ya, boy, kakak lupa, akhir-akhir ini kakak lagi sibuk banget soalnya,"

"Aku udah beli lego, dibeliin sama mommy, besar ... banget," ucap Miel antusias sambil memperagakan seberapa besar legonya.

Mendengar itu Bianca langsung menatap Alina. Pasalnya tempo hari Alina lah yang melarangnya untuk membelikan lego, lalu sekarang ia membelikannya.

"Dia nangis minta lego, daripada makin pusing yaudah aku beliin." jelas Alina seakan tahu isi pikiran Bianca. "Lagian siapa ya yang udah janjiin dia," sindir Alina.

"Sorry, Al," ucap Bianca merasa bersalah.

"Hahaha, aku becanda, Bi," gurau Alina. "Kerjaan kamu masih banyak?"

"Lumayan,"

"Yaudah, Miel, lain waktu aja ya main sama kakaknya. Kakak lagi banyak kerjaan," ucap Alina tak mau menganggu pekerjaan Bianca seperti tempo hari.

"Yah," Miel mendesah kecewa. terlihat sekali dari raut wajahnya Miel merasa kecewa.

"Boy, kamu mau tunggu gak? kakak selesaiin cepat kalo boy mau tunggu," tawar Bianca karena tak ingin membuat Miel semakin kecewa kepada dirinya. Sudah menjanjikan membelikan Miel lego lalu merakit bersama namun dirinya lupa, masa sekarang Miel sudah datang jauh-jauh untuk menghampirinya dirinya tidak bisa. Pikir Bianca.

"Mau!"

"Al?" kini Bianca beralih menatap Alina meminta persetujuannya.

Alina tentu saja tidak setuju dengan itu, ia pun menggelengkan kepalanya. "Gak usah maksain, Bi, nanti hasil kerja kamu malah gak baik, lain waktu aja mainnya,"

"Gak kok, Al, sebentar aja, tunggu ya?"

"Tapi gapapa?"

"I try my best."

Setelah disetujui oleh Alina, Bianca pun segera melanjutkan pekerjaannya dengan Miel yang masih setia berada di pangkuannya.

Disela-sela kegiatan Bianca, Miel banyak bertanya, walau hanya dijawab singkat oleh Bianca karena dirinya sedang fokus agar pekerjaannya cepat selesai.

Sedang Alina ia duduk di sofa yang terdapat di studio tersebut sambil memainkan ponselnya sesekali memperhatikan Miel dan juga Bianca, tak jarang Alina tersenyum karena gemas dengan keduanya. Begitu saja terus hingga pekerjaan Bianca selesai.

my love single motherWhere stories live. Discover now