44.

3.4K 306 5
                                    

Saat sudah selesai bersiap, dan hendak ingin berangkat ke kantor, Bianca pun menyempatkan diri untuk menciumi seluruh wajah Alina yang masih tertidur nyenyak. Hingga, Alina pun mau tak mau harus terbangun dari tidurnya karena terusik dengan ciuman Bianca.

"Kamu udah mau jalan?" tanya Alina saat melihat Bianca kini sudah rapih dengan pakaian kerjanya.

"Iya," jawab Bianca yang masih sibuk menciumi wajah Alina.

Hah, semalaman dihukum untuk tidak menyentuh Alina, membuat Bianca benar-benar rindu dengan Alina. Makanya ia tak menyia-nyiakan kesempatannya kali ini, untuk tidak berhenti menciumi Alina.

"Kok gak bangunin aku?"

"Kamu tidurnya nyenyak banget,"

"Maaf ya gak temenin kamu siap-siap tadi," ucap Alina sambil membelai wajah Bianca lembut.

"Gapapa, kamu tidur aja lagi." ucap Bianca sambil mengusap puncuk kepala Alina, dan setelahnya ia pun menjauhkan dirinya dari Alina. "Aku berangkat ya. Nanti aku pulang kita langsung jalan,"

"Iya,"

"Kamu jangan lupa sarapan," Bianca pun menyempatkan diri untuk mengecup bibir Alina sekali lagi sebelum benar-benar pergi.

"Ayang," panggil Alina saat baru saja Bianca beranjak membuat Bianca seketika menghentikan langkahnya. "Love you,"

Ah, gemes banget. Jerit Bianca di dalam hatinya.

Bianca pun berlari kembali menghampiri Alina dan memeluk tubuh Alina erat. "Jangan gemes-gemes dong, aku kan jadi gak bisa ninggalinnya. Aku gak jadi kerja aja deh,"

Alina pun dibuat terkekeh gemas. "Haha, dasar lemah, baru digituin aja udah kayak gini,"

"Gak mau jauh-jauh dari kamu,"

I wanna be yours~
Wanna be yours~

Nada dering dari ponsel Bianca berbunyi, segera Bianca pun mengangkat panggilan telpon tersebut.

"Kak! Dimana!? Ini udah jam berapa?" nada tak santai Bianca dapatkan dari sang penelpon yang tak lain adalah Aurel saat panggilan telpon tersebut sudah berhasil tersambung.

"Aku gak jadi ke kantor deh, Rel," jawab Bianca.

"Hey, kok gitu sih," tegur Alina.

"Kak, please lah jangan pacaran mulu, keadaannya lagi urgent."

"Kamu bilang aku libur seminggu, ini belom ada seminggu masa aku udah disuruh kerja lagi,"

"Ya kan keadaannya lagi urgent, kak,"

"Tapi sebentar doang ya aku ke kantornya,"

"Iya, siang kamu udah bisa pulang,"

"Bener ya?"

"Iya,"

"Bener?"

"Iya."

"Bener?"

"Iya!"

"Yaudah aku otw,"

Setelahnya panggilan telpon mereka pun terputus. Dan setelah itu juga, Bianca baru menyadari perubahan raut wajah Alina yang semula ceria kini menjadi datar.

"Galak banget si Al mukanya," ucap Bianca sambil mencolek dagu Alina.

"Gapapa." jawab Alina ketus.

"Kenapa sih? Tiba-tiba banget jadi galak,"

"Kamu pikir aja sendiri."

"Ah, karena tadi aku telponan sama Aurel ya? Kan aku cuma bahas kerjaan, Al,"

my love single motherWhere stories live. Discover now