45.

4.1K 476 15
                                    

"Eh, ketemu lagi kita. Ada apa? Apa ada yang kakak gak ngerti soal meeting kita hari ini?" sambut Aurel kepada Bianca yang baru saja mengetuk pintunya tadi.

"Jangan bahas kerjaan, Rel. Aku pusing," ucap Bianca dengan nada lelahnya dan langsung masuk begitu saja ke dalam tempat tinggal Aurel.

"Haha, terus kakak kesini ngapain?" tanya Aurel dengan ikut duduk bergabung bersama dengan Bianca yang kini sudah duduk di sofa yang berada di ruang tamu Aurel.

"Ya main aja, emang gak boleh? Harus ada alasannya dulu gitu baru aku boleh main kesini?"

"Tapi tadi kakak bilang mau cepet-cepet pulang biar bisa ketemu pujaan hati kakak, kok sekarang malah kesini? Pujaan hati kakak gimana?"

"Gak gimana-gimana. Aku numpang istirahat disini ya?"

"Tuh kan, ada yang aneh nih. Kamu lagi berantem ya sama pujaan hati kamu?" duga Aurel yang tepat sasaran.

"Gak." elak Bianca.

"Boong. Kalo kakak gak jelasin apa alasannya aku gak mau nampung kakak." ancam Aurel. Aurel sudah tau pasti bagaimana sifat Bianca. Bianca yang sekarang adalah Bianca yang terlihat sama seperti dulu saat ia sedang menghindari sesuatu.

Bianca pun mulai menceritakan semua yang terjadi antaranya dengan Alina tadi, hingga ia harus berakhir disini. Percuma saja ia berbohong pada Aurel, karena Aurel pasti akan terus menuntut kebenaran darinya.

Saat Bianca selesai bercerita, sontak Aurel pun meledakkan tawanya. "Hahahaha, ditolak. Lucu banget lagi, seorang Bianca Abilene ditolak." tawa Aurel terdengar puas sambil sesekali mengejek Bianca. "Coba kamu ajak nikah aku, aku gak bakal tolak kamu, kak," gurau Aurel setelahnya.

"Gak lucu, Rel," timpal Bianca dengan raut wajah datarnya.

"Hahahaha, tapi kamu ditolak tuh lucu banget." ejek Aurel lagi.

"Hah, nasib. Harusnya aku gak cerita sama kamu,"

Setelahnya Aurel pun meredakan tawanya karena merasa sudah puas menertawakan nasib Bianca yang terdengar lucu untuknya itu. Dan mulai menanggapi cerita Bianca dengan serius.

"Coba kamu kasih dia waktu, kak. Kamu terlalu terburu-buru mengambil tindakan, mungkin siapa tau tadi dia syok dengan ajakan kamu yang tiba-tiba ngajak nikah,"

"Enggak, dia emang gak mau aja. Dia lebih pilih pandangan orang lain ke dia, dari pada pilih nikah sama aku."

"Hahahaha, lucu banget." tawa Aurel kembali meledak karena tak bisa menahannya lagi.

"Ketawa lagi kita musuhan." ancam Bianca yang membuat Aurel diam seketika.

~~~

Ting!
Ting!
Ting!

Suara notifikasi tanda pesan masuk berbunyi dari ponsel Bianca. Bianca yang kini tengah sarapan sambil menonton bersama dengan Aurel pun segera mengecek pesan yang baru saja masuk tersebut.

MommynyaMiel

Kamu dimana
Pulang
Aku minta maaf

"Pulang. Apalagi yang mau kamu hindarin, kak? Dari dulu tiap ada masalah bukannya dihadapin malah kabur," ucap Aurel setelah ikut membaca isi pesan dari ponsel Bianca tersebut.

"Aku gak kabur, aku hanya perlu waktu sendiri."

"Terus kamu mau kehilangan dia juga seperti apa yang terjadi dulu?"

my love single motherWhere stories live. Discover now