51.

4.4K 582 67
                                    

Bertahun-tahun berlalu, kini Aurel sudah menjadi artis besar. Film debutnya berhasil membuatnya dilirik oleh banyak sutradara, untuk membintangi film-film selanjutnya. Kini pun Aurel telah banyak membintangi film-film, yang selalu laris dipasaran.

Bianca sendiri merasa bangga, sekaligus senang, itu tandanya kerja kerasnya dengan Aurel membuahkan hasil yang baik.

Bianca dan Aurel kini sedang liburan di Indonesia, sudah seminggu mereka berada di Indonesia. Tak hanya untuk liburan, Aurel juga mengambil tawaran untuk menjadi bintang iklan.

Aurel pun kini sedang ditemani oleh Bianca untuk bertemu dengan kliennya disebuah restoran. Sebelum bertemu dengan kliennya, Bianca pun meminta ijin kepada Aurel untuk ke toilet terlebih dahulu.

Saat dipertengahan jalan menuju toilet tiba-tiba saja Bianca tertubruk dengan anak kecil perempuan berumur sekitar 2 tahun.

Bughh

Dengan refleks Bianca pun langsung menangkap tubuh anak kecil tersebut yang terhuyung kebelakang akibat tertubruk dengannya.

"Maaf, maaf, kamu gapapa, kan?" tanya Bianca khawatir yang kini sudah mensejajarkan tinggi badannya dengan anak kecil tersebut.

"Mommy...." tangis anak kecil tersebut yang tiba-tiba membuat Bianca menjadi sedikit panik.

Bianca pun berusaha menenangkannya. Setelah tangis anak kecil tersebut reda, Bianca pun mengambil sebuah permen dari kantong bajunya. "Kamu mau?" tawarnya.

Dengan polos, anak kecil tersebut pun menganggukkan kepalanya.

"Emang kebiasaan ya nubruk anak kecil abis itu disogok pakai hal-hal manis,"

Deg.

Suara seseorang dari belakang yang sangat familiar ditelinga Bianca pun membuat jantung Bianca berdetak lebih kencang. Bianca tak berani menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, ia benar-benar belum siap jika harus bertemu dengan pemilik suara tersebut.

"Jangan kasih dia permen."

"Tapi ini permen susu, baik untuk anak kecil," ucap Bianca bergetar, ia tak tahu mengapa reaksi tubuhnya benar-benar gugup saat ini.

Bianca benar-benar merasa Dejavu saat ini. Tak hanya Bianca, orang tersebut pun juga merasakan hal yang sama.

"Pemen," pinta anak kecil tersebut dengan suara khas anak kecilnya.

Bianca menatap permen yang masih berada ditangannya, lalu ia pun kembali memasukkan permennya ke dalam kantong bajunya. Dan pergi berlalu begitu saja.

~~~

Setelah dari kamar mandi, Bianca pun kembali menghampiri Aurel, yang kini sudah duduk berseberangan dengan seseorang.

Deg.

Lagi-lagi jantung Bianca dibuat berdetak lebih cepat, saat melihat orang yang kini duduk berseberangan dengan Aurel. Bianca pun kini hanya bisa menutupi kegugupannya, dengan bertindak seolah biasa saja.

"Kak, kamu lama banget ke kamar mandinya?" tanya Aurel langsung saat baru saja Bianca mendudukkan dirinya.

"Iya, tadi kamar mandinya rame," jawab Bianca sekenanya

"Oh. Oia, kak, kenalin ini dokter Alina. Dia yang tawarin aku untuk jadi bintang iklan untuk produk kecantikannya." beritahu Aurel sambil memperkenalkan orang yang kini duduk di seberangnya.

Ya, dia Alina. Orang yang kini berada dihadapannya, orang yang tadi membuatnya merasakan hal Dejavu, ini adalah Alina yang sama dengan Alina yang dulu bersamanya.

my love single motherWhere stories live. Discover now