32.

11.6K 767 68
                                    

Untuk pertanyaan-pertanyaannya di part sebelumnya, jawabannya ada di akhir part ini ya.

Happy reading



Pagi harinya, Bianca terbangun dari tidurnya dengan perlahan mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Betapa terkejutnya ia ketika ia berhasil membuka matanya kini ia berada di pelukan Alina. Saat ia kembali mengingat tentang apa yang baru saja terjadi semalam, ia pun tersenyum senang.

Ia pun lalu mencium pipi Alina sekilas lalu ia mendudukkan dirinya. Hingga pandangannya pun jatuh ke arah paper bag yang berada di atas nakas. Yang tak lain adalah kado dari Alina yang ia suruh kepada pelayannya untuk menyimpannya di kamar ini.

Bianca lalu meraih paper bag tersebut dan mengecek apa isi dari paper bag tersebut.

Di dalamnya ada sebuah surat bertuliskan,

Happy birthday my precious human

Bianca pun dibuat tersenyum akan itu.

Bianca lalu mengeluarkan kado utamanya yang merupakan kamera. Ah, pas sekali kamera kesayangannya tengah rusak karena termakan usia. Ini akan menjadi pengganti kamera kesayangannya yang rusak itu.

Hal yang pertama ia lakukan dengan kamera itu adalah untuk memotret Alina yang kini tengah tertidur, namun masih tampak cantik di matanya. Ia terus memotret Alina seperti nampak tak pernah puas dengan itu.

"Kamu bisa kena pasal karena memotret orang tanpa izin, loh." ucap Alina yang ternyata sudah terbangun dari tidurnya sejak Bianca selalu memujinya ketika ia berhasil menangkap foto dari dirinya. "Kamu mau aku penjara?"

"Kalo dipenjara di hati kamu mah aku mau," goda Bianca.

Alina pun memandang Bianca dengan tatapan seolah jijik. "Apaansi, Bi. Kayak anak ABG gombalan kamu," ejek Alina.

"Hahaha," tawa Bianca pun kini sudah meledak karena merasa lucu dengan ekspresi wajah Alina.

Setelahnya Alina pun ikut mendudukkan dirinya, dengan menaikkan dirinya ke atas pangkuan Bianca dengan saling berhadapan, lalu tangannya ia gunakan untuk merangkul leher Bianca.

Bianca lalu mencuri satu ciuman di bibir Alina, membuat Alina dibuat tersentak terkejut atas perbuat Bianca tersebut.

"Morning kiss," ucap Bianca diiringi dengan cengiran tak berdosa darinya.

"Berani banget ya kamu sekarang," gurau Alina.

Setelah tertawa tak berdosa kita raut wajah Bianca pun berubah menjadi serius. "Well, Al, aku mau tanya," aba-aba Bianca sebelum bertanya yang diangguki oleh Alina. "Kok kamu mau melakukan itu sama aku? Kamu gak terpaksa atau lagi gak sadarkan diri kan?"

"Kalo karena hal yang kamu sebutkan tadi, pasti aku udah tampar kamu sekarang,"

Bianca pun dibuat meringis karena membayangkan tamparan Alina yang sangat sakit itu. "Iya juga sih," gumam Bianca. "Lalu kamu melakukan itu karena?"

"Karena aku cinta kamu,"

Bianca pun benar-benar dibuat terkejut akan itu. "Serius!? Sejak kapan?" tak bisa dipungkiri, ia pun juga merasa sangat senang sekarang.

my love single motherWhere stories live. Discover now