26.

8.7K 807 69
                                    

Disclaimer.

Part ini mengandung 21+ dosanya lo pada tanggung sendiri ye.

Happy reading.



Bianca kini tengah berusaha fokus pada pekerjaannya. Namun, fokusnya selalu buyar karena pikirannya terus memutar kejadian semalam bersama Alina.

Flashback on.

Sesampainya dirumah Alina, Alina mencium bibir Bianca dengan panas, Bianca tak membalasnya. Namun semakin lama karena tak bisa lagi menahannya Bianca pun akhirnya membalas ciuman Alina.

Bibir mereka saling bertaut dengan tangan Bianca yang sudah bermain di perut Alina.

"Mhhhmm," desah Alina saat ciuman Bianca turun ke lehernya hingga meninggalkan tanda kemerahan. Desahan Alina tersebut pun membuat Bianca semakin bernafsu dibuatnya.

Bianca pun kembali mencium Alina di bibirnya. ciuman mereka semakin dalam hingga Bianca membimbing Alina untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepaskan ciumannya.

"Aahhhh," desah Alina tak kala tangan Bianca tak tinggal diam. Kini tangan Bianca sudah berpindah ke payudara Alina dari sebelumnya hanya di perut Alina saja.

Bianca meremas serta memijat kedua payudara Alina. Remasan Bianca pun semakin kencang seiring bertambahnya memanas ciuman mereka.

"Ahhh," desah Alina saat Bianca memainkan nipple nya. Memelintir bahkan menarik-narik nya pelan.

Tangan Alina pun kini sudah mencengkram bahu Bianca tak kala Bianca mulai menyibak baju Alina dan menciumi serta menghisap sekitar area payudara Alina. Bianca terus bermain di daerah sekitar payudara Alina hingga banyak meninggalkan tanda kemerahan di sana.

Alina sendiri sudah belingsatan tak jelas, tangan satunya ia gunakan untuk meremas sprai sedang satunya lagi ia gunakan untuk meremas rambut Bianca.

Kini ciuman Bianca semakin lama semakin turun hingga sampai pada perut Alina. Dengan tangan yang kini sedang berusaha melepas celana yang Alina kenakan.

Melepaskan ciumannya sesaat pada perut Alina, Bianca pun memakai kesempatan tersebut untuk melepaskan baju serta celana yang Alina kenakan hingga hanya menyisakan celana dalamnya saja.

Dengan nafsu yang sudah sangat tak terkendali, Bianca lalu segera mengusap-usap kemaluan Alina dari luar celana dalamnya. Senyuman di wajah yang sudah dipenuhi nafsu terpatri di wajah Bianca.

"Aahhhh," desah Alina membuat Bianca semakin mempercepat temponya untuk bermain di daerah kemaluan Alina dari luar celana dalamnya.

"Aahhh," hingga tak lama Alina pun mendapatkan orgasmenya yang pertama. Membuat celana dalam yang Alina kenakan pun basah karena cairan yang keluar dari kemaluan Alina.

"Sorry, Al. I lost control," Bianca pun segera membuka celana dalam Alina. Hingga membuat Alina kini telanjang tanpa sehelai benangpun. Bianca pun hanya dibuat kagum dengan kemaluan Alina yang tampak sangat terawat itu.

Bianca lalu melebarkan kaki Alina agar ia bisa bermain dengan lebih leluasa. Bianca pun lalu mengusap-usap paha mulus Alina dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah kemaluan Alina dan mulai menyesapnya, menjilat, dan memutar lidahnya di daerah kemaluan Alina tersebut.

"Mmhhmm, ahhh, " desah Alina semakin belingsatan tidak beraturan.

Setelah puas bermain dengan lidahnya, Bianca pun mulai memainkan daerah kemaluan Alina menggunakan tangannya. Mula-mula ia bermain dengan klitoris Alina dulu. Setelah puas memainkannya, barulah Bianca memasuk keluarkan satu jarinya ke dalam area kewanitaan Alina.

my love single motherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang