EMPAT

3.4K 304 96
                                    

19.00

Zael dan Deni berjalan berdua di dalam mall, mencari toko yang menjual peralatan masak dan makan.

Deni nurut aja toh Zael bilang akan mentraktirnya.

"Sebenernya buat siapa sih?"

"Iqbal."

"Loh? Gimana-gimana?"

"Kemaren dia mabuk minta pulang, gua gak bawa kartu apart Abil jadinya gua nginep di tempat Iqbal, terus bangun-bangun gua di kasih sarapan terus gua nyuci piring yang kotor dan jatoh deh."

"Anjir tumben lu mau di suruh-suruh, giliran sama nyokap aja gak mau."

"Ya... Yaudah sih.'

Deni tersenyum mengejek, ketika sudah menemukan tokonya Zael langsung memilih mana mangkuk yang bagus.

"Yang mana kata lu?"

"Yang ini aja." Deni memberikan pendapat mangkuk yang warna putih polos.

"Gak, jelek."

Deni rolling eyes,"Yaudah gak usah nanya."

Zael masih melihat-lihat dan matanya menangkap mangkuk yang menarik perhatiannya karena, mangkuk itu bewarna putih tetapi ada gambar panda.

Zael masih melihat-lihat dan matanya menangkap mangkuk yang menarik perhatiannya karena, mangkuk itu bewarna putih tetapi ada gambar panda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nah ini baru bagus."

"Kayak anak kecil aja."

"Emang yang punya masih kecil."

Deni mengerutkan keningnya,"hah? Iqbal—"

"Yaudah tunggu gua bayar dulu."

Deni mengangguk, Zael pergi ke kasir untuk membayar.

Tidak berselang lama Zael kembali membawa Tote bag.

"Udah? Ayok beliin gue stick PS—"

"Om Yudha?"

Deni lagi-lagi kebingungan saat Zael menatap seseorang dari kejauhan, dia ikut melihat apa yang Zael lihat. Ada pria dewasa bersama wanita dewasa sedang berkencan.

"Siapa El?"

"Bukan siapa-siapa." Zael menggeleng dan memalingkan wajah ketika 'Om Yudha' itu membalas tatapannya.

"Ayok lu mau apa, gua beliin." Zael melangkah duluan dengan banyak pertanyaan di benaknya.

Deni mengejar Zael,"El tapi bapak-bapak itu ngejar kita."

Membuat Zael berhenti, dan menoleh kebelakang, benar saja pria paruh baya itu sudah berada di depannya saat ini, tanpa wanita yang tadi di lihat bersamanya.

"Zael! Kebetulan ketemu, ayok datang ke  rumah. Tante ulang tahun hari ini."

Zael menatap wajah pria itu dengan wajah datar, memang tidak berubah dia masih saja berbohong dan selalu berpura-pura menyayangi keluarga.

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now