LIMA BELAS

2.3K 216 89
                                    

"Lo kan udah jadi temen gua lagi Bal."

"Heum."

"Bantuin gua mau gak?"

"Buat?"

"Buat jadi pacar gua."

"HA?!"

Zael meringis ketika mendengar teriakan itu,"Bisa budek gua."

"Gue laki, mana mungkin jadi pacar lo?! Dan bonyok lo pasti tambah gak terima lah bego!"

"Sssstt.. dengerin dulu makanya." El menaruh jari telunjuk di belahan bibir Iqbal.

Lelaki itu mengerjap mata dan menepis tangan Zael,"wlek tangan lo bau t*ai."

El langsung mencium tangannya sendiri,"mana ada! Gua wangi."

"Udahlah, gua jelasin dulu. Gua tau lo laki-laki, makanya itu lo nyamar aja jadi cewek, dan jadi pacar gua. Di depan bonyok cuman beberapa hari aja."

Iqbal menggeleng cepat, mendorong tubuh El dan dia terduduk,"gila ya lo?!"

"Gak ada cara lain Bal, please bantu gua. Kalo lo mau bantuin, nanti gua siap buat jadi babu lo sampe yang lu minta."

Iqbal terdiam, ini kesempatan untuk mendapatkan pembantu gratis tanpa di bayar, tapi ini sangat beresiko.

"Tapi kalo ketauan?"

Zael menggeleng,"gak, cuman beberapa hari aja. Pas nyokap gue batalin perjodohannya lo gak perlu lagi nyamar jadi cewek."

Iqbal mengulum bibir, matanya menatap Zael,"lo yakin?"

Dan cowok itu mengangguk cepat.

"Oke, gue mau. Tapi lo harus jadi babu gue yang gak pernah telat waktu gue minta sesuatu."

Zael menghela nafas dan berdehem,"hm, iya."

"Deal?"

Iqbal mengngguk menjabat tangan El,"deal."

ಥ╭╮ಥ
























"Rora mau berangkat kerja dulu ya mah." Aurora berpamitan dengan sang mamah di pagi hari, untuk pergi bekerja ke kantor.

Mamahnya Aurora yang bernama Mala itu mengangguk,"oh iya jangan lupa nanti siang kita makan bareng sama Tante Tiara ya, biar kamu ketemu sama Zael."

"Hm... Liat nanti ya mah."

"Harus bisa dong."

"Mah, mamah sama sekali gak nanya Rora mau atau enggak di jodohin sama El."

"Emang kamu gak mau? Dia ganteng, dia juga temen lama kamu, orang tuanya baik kok sama kita."

"Tapi Rora anggep El sebatas temen doang mah, Rora gak mau di jodohin sama El."

"Apa sebabnya? Nanti lama-kelamaan juga kamu bakal suka kok sama dia."

Aurora menggeleng cepat,"kriteria Rora jauh beda dari kepribadiannya El, dia gak disiplin, semaunya, dan lagi dia playboy! Dulu suka mainin cewek mah!"

Bohong, Aurora hanya mengarang saja. Padahal El dekat dengan cewek aja gak pernah, hanya sebatas teman. Biarin aja, biar mamahnya gak mendambakan cowok gak disiplin itu.

Mala matanya terbelalak,"beneran? Dia orangnya begitu?"

Aurora mengangguk cepat,"makanya mah, Rora udah kenal lama sama dia, jadi Rora lebih tau. Mamah pikir-pikir lagi deh buat nyariin jodohnya Rora."

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now