TIGA PULUH DELAPAN

1.7K 197 87
                                    

Happy reading~

.
.
.
.
.



































































Kriiingg

Kriiingg

Iqbal mengucek mata mendengar suara alarm dari jam panda yang ada di atas nakas, mengambil jam kecil itu dan melihat ternyata sudah pukul delapan pagi.

Pagi ini Iqbal gak bangun sendirian lagi karena ada El yang menemaninya tidur semalaman, memeluk tubuhnya sambil mendusel di dadanya.

Iqbal tersenyum tipis melihat El masih terlelap, tangannya mengusap lembut pipi tirus Zael dan mencium kening sang dominan. Sampai El terbangun merasakan kecupan hangat, membuat kedua pipinya memerah.

"Giliran di cium aja langsung bangun, padahal niat gue mau guyur lu lagi pake air

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Giliran di cium aja langsung bangun, padahal niat gue mau guyur lu lagi pake air." Kekeh Iqbal.

El semakin mengeratkan pelukannya, menjajarkan tubuh mereka sampai mereka saling menatap.

"Tumben gak kebo."

"Gak, soalnya udah di kasih sun."

"Hm... Begitu, Yaudah sana mandi duluan."

El menggeleng,"tapi sun di sini belum." Dia menunjuk bibirnya menggunakan jari telunjuk.

Iqbal memegang kedua pipi El, mendekatkan wajahnya dan mencium bibir sang dominan. El menyeringai di sela-sela ciuman, kedua tangannya memeluk posesif pinggang ramping Iqbal.

 El menyeringai di sela-sela ciuman, kedua tangannya memeluk posesif pinggang ramping Iqbal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya ciuman singkat yang membangkitkan semangat Zael di pagi hari.

"Udah, lepas gue mau mandi." Iqbal beranjak dari ranjang.

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now