[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]

SEBELAS

Hari ini adalah hari bahagia bagi pasangan Januar dan Dylan, yang akan melaksanakan pernikahan di pantai. Semua sudah di atur dengan matang oleh mereka berdua, semuanya. Dari tempat, waktu, hingga makanan mereka diskusi secara bersama, tanpa adanya pemaksaan.

Pernikahan akan di lakukan di outdoor tepatnya di pinggir pantai, hanya beberapa orang yang di undang, dari teman-teman Janu, Dylan, dan beberapa kerabat dekat kedua orang tua mereka.

Termasuk Aurora yang di beri tanggung jawab atas desain interior, bersama Fadli. Iya Fadli datang, dia menginap di rumah Januar selama seminggu hanya untuk bertemu teman lamanya dan mendatangi pesta pernikahan temannya itu.

Fadli sudah bekerja ternyata, dia lulusan S1 di universitas luar kota, walaupun begitu ternyata Fadli sudah memiliki pacar, dan pacarnya adalah Felly. Mantannya dulu, mereka balikan.

Aurora memerhatikan para pekerja yang merapihkan dekorasi barang yang akan di pakai, dia tidak bekerja hari ini. Jadi free seharian, dan dia juga mengajak pacarnya.

Aurora sudah mempunyai pacar, tanpa kedua orangtuanya ketahui, dan teman-temannya ketahui, tapi sekarang dia akan memperkenalkannya. Maka dari itu Aurora tidak ingin di jodohkan bersama El, karena dia sudah memiliki kekasih.

"Pak itu bunganya bisa di tambah gak? Terlalu sedikit." Aurora.

"Yang ini udah bagus, tapi sebelah sana jangan lupa di kasih pot bunga juga." Perintah Aurora.

"Ra! Si Iqbal sama Deo mana? Gue mau ngagetin mereka." Felly datang dan berdiri di sebelah Aurora.

"Masih kuliah kali, nanti pasti dateng."

"Gue pengen liat reaksi mereka pasti kaget banget, ampe pingsan." Felly terkekeh.

"Woy! Sini sarapan dulu!" Teriak Fadli dari villa.

Kalau kalian tanya dimana dua orang yang akan menikah itu, dua sejoli yang hubungannya makin lengket itu sedang berada di rumahnya masing-masing.

Seperti sekarang ini Dylan sedang menyiapkan setelan baju yang akan di kenakan nya, suasana hati Dylan sedang bahagia sekarang ini, pernikahan yang telah di tunggu-tunggu akan di laksanakan hari ini juga.

Dylan mencoba setelan jas bewarna hitam yang kapelan sama Janu nanti, sambil berkaca dengan senyuman manis.

Widya melihat pintu kamar Dylan terbuka, dia berjalan masuk kedalam kamar sang anak. Dan tersenyum lembut memegang pundak Dylan.

"Sayang."

"Mah."

"Iya, coba mama mau liat."

Widya menatap anaknya dari bawah hingga atas dan menepuk-nepuk kedua pundak Dylan,"anak mamah selalu ganteng."

Dylan tersenyum, memeluk sang mamah,"mah, doain semoga lancar ya."

"Pasti sayang, doa mamah selalu buat kamu."