EMPAT BELAS

2.2K 238 119
                                    

"Gua laper Bal." Zael berguling-guling di kasurnya.

"Terus gue harus apa?" Balas Iqbal tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphone.

Zael masih berada di kamar Iqbal, baru juga tadi mereka saling memeluk dan saling menyayangi, tetapi sekarang. Lihat saja Iqbal lagi-lagi ketus dengannya.

Zael berdecak, menatap Iqbal yang sibuk dengan handphone membuatnya kesal. Dia merebut handphone itu dari tangan Iqbal.

"El!" Iqbal menatap tajam kearah Zael.

"Balikin! Ganggu gue lagi nonton film!"

"Gak enak nonton gak sambil makan."

"Gue gak laper!"

"Tapi gua laper." Zael menyembunyikan handphone itu dengan cara mendudukinya.

"El sialan! Nanti rusak hp gue!"

"Ayok buat makanan dulu, gua laper. gua bantuin nanti."

Iqbal menghela nafas jengah, menyibak selimut dan berjalan keluar dari kamar.

Zael langsung tersenyum dan turun dari ranjang untuk menyusul Iqbal.

Di dapur Iqbal udah berkutat dengan dapurnya, dengan senyuman Zael mendekat.

"Mau di bantuin gak?"

"Duduk diem, atau gak gue masakin?"

Zael menggeleng,"jangan dong, gua bisa mati kelaparan."

Dari pada beneran gak di masakin El lebih memilih untuk menurut dan duduk di kursi makan.

Iqbal menahan senyum melihat El sangat nurut dengannya.

Zael memerhatikan lelaki itu sambil menopang dagu diatas meja makan,"gua selalu gak sabar kalo di masakin nya sama lo."

Iqbal mendengar tetapi tidak menggubrisnya, dia masih sibuk bikin mie kuah spesial.

Zael tersenyum tipis, selagi menunggu Iqbal selesai El hanya bisa bengong.

Sampai semangkuk mie kuah pedas dan hangat itu sudah jadi dan siap di makan, di siapkan di atas meja membuat cacing-cacing di perut El langsung ngereog.

Sampai semangkuk mie kuah pedas dan hangat itu sudah jadi dan siap di makan, di siapkan di atas meja membuat cacing-cacing di perut El langsung ngereog

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Zael menghirup aroma enak dari masakan Iqbal,"wanginya udah bikin gua kenyang."

"Udah kenyang? Yaudah ini buat gue aja."

"E-eh! Gak gitu maksudnya." Zael menggaruk kepalanya.

Iqbal duduk di bangku yang ada di sebelah El, Zael mulai mengambil mie itu menaruhnya di piring kecil.

Iqbal menatap El yang selalu antusias ketika memakan masakannya, dia sangat suka melihat ekspresi Zael yang terlihat puas.

"Gila enak banget nget nget!" El mengacungkan dua jempol.

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat