SEPULUH

2.4K 253 113
                                    

20.00

"Sayang sini nak, makanan udah matang~"

"Iqbal ke sana!" Lelaki itu berlari kecil menuju meja makan.

Di sana sudah ada Rahma yang tersenyum hangat, menyambutnya untuk makan malam bersama. Tapi hanya berdua, ayahnya katanya sih masih kerja. Iqbal sih gak terlalu memikirkan ayahnya, asal masih ada sang ibu, semuanya terasa hangat.

Iqbal duduk di kursi makan, dia memutuskan untuk pulang ke rumah karena ingin bercerita banyak.

Rahma menyiapkan makanan untuk Iqbal,"harus nambah ya sayang."

"Iya ibu, pasti dong."

Tok

Tok

Tok

Rahma mengerutkan keningnya,"siapa itu?"

Iqbal menggeleng,"gak tau, biar Iqbal—"

"Gak usah ibu aja."

Rahma beranjak pergi dari dapur menuju pintu, membukakan pintu untuk,

"Rahma!"

"Eh Tiara! Kamu toh! Kirain siapa, masuk-masuk."

Tiara, mamanya Zael datang. Bersama dengan anaknya, El. Zael membuntuti mamahnya di belakang sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Iqbal.

"Hehe, iya nih. Aku sama El ke sini mau main aja, nih ada bingkisan buat kamu."Tara memberikan bingkisan buah.

"Ah ngerepotin, makasih ya. Eh, kalian udah makan malam belum?"

"Belum Bu." Jawab El, yang langsung di tatap tajam sama Tiara.

Rahma mengangguk,"Yaudah kalo gitu kita makan bareng aja, yuk."

"Aduh gak usah Rah, ngerepotin."

"Gak papa, ayok El. Ada Iqbal juga, kita makan bareng-bareng."

Zael langsung mengangguk semangat, mengikuti Rahma untuk ke meja makan, bersama Tiara yang menggelengkan kepala melihat tingkah anak laki-lakinya itu.

Iqbal membatin, mendengar kalau ada Zael di sini,"ngapain pake ada El sih."

"Iqbal, sapa dulu nih."

Iqbal pun berdiri ketika Tiara berada di dekatnya, dia mencium tangan mamahnya El dengan senyum manis.

"Mah."

Tiara mengusap lembut surai Iqbal,"kamu tambah manis ya."

Iqbal terkekeh pelan,"ayok mah, duduk di sini."

Tiara duduk di bangku sebelah Iqbal, Zael juga ikutan duduk, dia tersenyum tipis melihat Tiara dan Iqbal kembali akrab.

Walaupun dulu sempat terpisah, hubungan Tiara dan Rahma tidak terlalu renggang, karena namanya ibu-ibu mah gampang nyambungnya:V

Suasana malam itu menjadi hangat, dan sangat menyenangkan karena diiringi dengan obrolan-obrolan ringan, dan bertukar cerita seru.

"Iqbal tetanggaan ya sama El?" Tanya Tiara.

Iqbal mengangguk sambil mengunyah,"iya mah."

"Oh.. pantesan El minta tinggal di apartemen itu, ya kan El? Maunya deket-deket sama Iqbal kan?"

Zael hampir tersedak makanan, karena terkejut mendengar mamahnya tahu apa niatnya.

Rahma tertawa,"minum-minum."

Zael meminum air seteguk, lalu menatap sang mamah,"enggak mah."

Iqbal menatap El dengan tajam,"dia sering bawa temen-temennya nginep mah, terus ngajak minum-minum. Iqbal aja sampe di ajak."

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now